Mengiringi yang Telah Pergi dengan Doa di Hari Raya

natania ferda armesya
Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Purwokerto
Konten dari Pengguna
30 April 2024 16:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari natania ferda armesya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dokumen Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Dokumen Pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hari Raya kali ini bukan hanya momen untuk merayakan, tetapi juga saat untuk merenungkan dan mengiringi sosok yang telah berpulang dengan doa-doa penuh harap. Keluarga berkumpul dalam kesunyian yang penuh makna, menghormati dan mengenang jejak kehidupan yang telah ditinggalkan oleh mereka yang telah berpulang.
Taman Makam Pahlawan, Sumber : Dokumen Pribadi
Di tengah kemeriahan perayaan, suasana haru terasa saat keluarga dan sahabat berkumpul untuk memberikan penghormatan terakhir kepada mereka yang telah tiada. Doa-doa yang dipanjatkan menjadi jalan untuk mengirimkan restu dan kedamaian kepada arwah yang telah berlabuh ke keabadian.
Dokumen Pribadi
Peringatan ini menjadi saksi atas kuatnya ikatan persaudaraan dan cinta yang masih tersimpan, meski kematian telah memisahkan secara fisik. Berbagai kisah penuh kenangan tentang mereka yang telah pergi diceritakan kembali, menambah kedalaman makna dari peringatan ini.
Makam Mbah Putri, Sumber : Dokumen Pribadi
Hari Raya yang biasanya penuh tawa dan kebahagiaan, kini menjadi refleksi mendalam tentang kehidupan dan makna kematian. Semangat mereka yang telah pergi tetap hidup dalam doa-doa dan harapan mereka yang ditinggalkan.
Dokumen Pribadi
Mengiringi yang telah pergi dengan doa di Hari Raya menjadi bentuk penghormatan dan penghargaan terhadap kehidupan yang telah dijalani, serta cara untuk merangkul duka dalam kebersamaan. Semoga mereka yang telah tiada menemukan kedamaian di akhir perjalanan ini, dan semoga doa-doa ini menjadi pengantar menuju keabadian.
Dokumen Pribadi