Bantu UMKM, Mahasiswa KKN Undip Membuat WebGIS dan Form Pemetaan berbasis SIG

Natasha Maharani
merupakan mahasiswa semester akhir Universitas Diponegoro jurusan Teknik Geodesi
Konten dari Pengguna
19 Februari 2023 20:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Natasha Maharani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Bertujuan untuk memudahkan pendataan, pemetaan, dan pengiriman bantuan ke UMKM Desa Pengkol, mahasiswa KKN Undip membuat webGIS dan pelatihan penggunaan form geospasial berbasis SIG

Penyerahan webGIS dan Video tutorial sebagai luaran program (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Penyerahan webGIS dan Video tutorial sebagai luaran program (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
ADVERTISEMENT
Karanggede, Kab. Boyolali (22/1/2023) – UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) menjadi salah satu penggerak ekonomi dan memiliki kontribusi yang cukup tinggi baik dalam skala desa maupun nasional. Desa Pengkol memiliki beberapa UMKM unggulan yakni pabrik tahu dan batako. Tidak hanya itu, beberapa UMKM lain dalam sektor agribisnis seperti penggilingan padi, alat pertanian, kuliner dari bahan toga juga menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat luar saat mengunjungi Desa Pengkol. Namun, adanya pandemi COVID19 menyebabkan adanya keterpurukan baik produksi, penjualan, dan pendataan yang mengakibatkan tidak terdeteksinya UMKM yang membutuhkan bantuan pemerintah dan pemberian bantuan yang kurang tepat sasaran. Hingga kini, pendataan UMKM masih belum memenuhi target yang seharusnya dan masih perlu banyak diperbaiki terkait sistematika pendataan dan atribut apa saja yang dibutuhkan untuk melengkapi datanya. Sehingga mahasiswa KKN Undip membuat webGIS sederhana dan pelatihan pembuatan form geospasial kepada perangkat desa untuk mengatasi masalah dan memaksimalkan potensi UMKM yang ada.
ADVERTISEMENT
Kelompok UMKM di Desa Pengkol sendiri sudah memiliki struktur organisasi, namun karena terputus pandemi struktur organisasi yang telah dibuat belum berjalan secara maksimal. Desa Pengkol sendiri memiliki 9 pabrik tahu yang semuanya dimiliki oleh perseorangan dan berdasarkan data survei ada 8 batako serta banyak UMKM lain seperti fashion, toko kelontong, agribisnis, dan kuliner. Salah satu warga Desa Pengkol, Ibu Susana merupakan salah satu anggota PKK yang juga aktif membuat kreasi camilan cheese steak dan teh botol berbahan dasar tanaman toga seperti bawang, bayam, wortel, dan bunga telang. Produk usaha rumahan tersebut juga sudah dijual hingga tingkat kecamatan dan sekitarnya. Banyaknya UMKM dan produk potensial yang ada tentunya berdampak besar bagi kesejahteraan masyarakat desa khususnya pelaku UMKM, jika tidak ada pendataan yang sistematis maka pelaku UMKM pun akan kesulitan dalam alur pengajuan bantuan UMKM dan kesulitan dalam eksposure atau pemasaran produknya.
Tampilan WebGIS Peta Sebaran UMKM Desa Pengkol (Sumber: geo.mapid.io)
Berdasarkan keresahan dan keluhan tersebut, mahasiswa KKN Tim 1 Undip Desa Pengkol, Kab. Boyolali memperkenalkan dan memberikan pelatihan mengenai pembuatan hingga perawatan webGIS sederhana dan pembuatan form digital berbasis spasial dengan platform GEOMAPID dalam mempermudah dan akselerasi pendataan UMKM secara digital. Basis data spasial memiliki banyak kelebihan seperti dapat mendeteksi potensi lokasi, tidak hanya mendata atribut spasial (koordinat) namun juga mendata atribut informasi (nama, nomor telepon, dan informasi spasial lainnya). Kelebihan-kelebihan tersebut diharapkan dapat mengembangkan pendataan UMKM yang semula hanya berbasis tertulis atau di Ms. Excel, nantinya data ini dapat menjadi sebuah peta interaktif dan pendataan yang semula harus tertulis sekarang dapat didigitalisasi. Pelatihan ini diadakan bagi ibu-ibu PKK khususnya yang memiliki usaha rumahan atau akan membuka usaha rumahan, karang taruna, dan perangkat desa.
Pelatihan webGIS dan form digital (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Kegiatan survei mandiri ke pelaku UMKM (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Program ini dilaksanakan dalam beberapa tahap, yaitu melakukan observasi lapangan dan wawancara kepada Bendahara Desa, Ketua BUMDes, dan perwakilan beberapa pelaku UMKM tentang keresahan dan permasalahan yang dihadapi selama 2 tahun terakhir. Kemudian, tahap kedua yakni menyusun form survei persebaran UMKM berbasis spasial dan pembuatan webGIS tahap awal. Tahap ketiga, melakukan sosialisasi pengenalan form dan pelatihan pengisian form kepada ibu-ibu PKK dan karang taruna sebagai masyarakat target pengisian data entri secara mandiri. Tahap keempat, survei mandiri ke beberapa UMKM unggulan dan wawancara singkat ke pemilik usaha UMKM. Tahap kelima, pengenalan dan pelatihan platform webGIS beserta cara pemeliharaannya serta pelatihan pembuatan form digital berbasis spasial kepada perangkat desa khususnya Bendahara Desa, Sekretaris Desa, dan Kaur Perencanaan Desa. Kegiatan terakhir adalah pembuatan video tutorial yang diupload ke youtube Desa Pengkol dan presentasi dan penyerahan platform webGIS kepada perangkat Desa. Harapannya dari program ini kelompok sasaran dapat melanjutkan secara mandiri pendataan UMKM, dapat mengimplementasikan ke permasalahan pendataan lainnya di masa depan, serta memiliki wawasan tambahan tentang digitalisasi formulir berbasis spasial dan webGIS.
ADVERTISEMENT
Penulis:
Maria Natasha Maharani Putri – Prodi Teknik Geodesi
Dosen Pembimbing Lapangan: