Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Analisis SWOT dan Kegunaannya bagi Pelaku UMKM pada Pandemi Covid-19
24 Oktober 2022 5:47 WIB
Tulisan dari Natasya Amalia Agstine tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Keberadaan UMKM masih menjadi andalan pemerintah dalam menunjang pertumbuhan ekonomi regional maupun nasional, terlebih di masa pandemi Covid-19 sekarang ini. Dampak Pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan pendapatan pada sektor perekonomian suatu bangsa. Para pekerja mengalami penurunan penghasilan akibat kondisi ini. Mengingat kondisi ekonomi mulai lemah di tengah pandemi, situasi tersebut menimbulkan semakin menurunnya omzet penjualan industri rumahan.
ADVERTISEMENT
Pandemi Covid-19 membuat tatanan kehidupan sosial masyarakat dan penurunan daya beli masyarakat terhadap sektor bisnis berubah total. Terutama pada usaha makro kecil menengah (UMKM) mulai mengalami penurunan volume penjualannya secara drastis. Hal ini disebabkan karena tidak adanya interaksi dengan pelanggan. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, para pelaku UMKM harus tetap melanjutkan bisnisnya agar dapat bertahan hidup. Salah satunya dengan meningkatkan keunggulan bersaing di dunia usaha. Untuk itu, diperlukan adanya pengembangan strategi bisnis yang baru dengan memanfaatkan faktor keunggulan dan peluang yang ada di pasar, di antaranya melalui faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman).
Pengusaha dapat menggunakan analisis SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, threats) agar dapat menganalisis keadaan usahanya. Melalui analisis SWOT dapat membantu para pelaku usaha untuk bangkit kembali dari keterpurukannya, baik secara incremental maupun sporadic change.
ADVERTISEMENT
1.Strengths (kekuatan) merupakan sisi positif yang berasal dari dalam perusahaan.
Misalnya menentukan produk yang akan dijual, yaitu produk yang berbeda dengan produk yang lain, melakukan inovasi terhadap produk yang akan dipasarkan, mempunyai sumber daya manusia yang memiliki skill tinggi sesuai dengan kompetensinya.
Dalam mendukung output tersebut harus ada dukungan SDM yang mampu menerjemahkan keinginan konsumen, baik melalui sistem online maupun offline, mempunyai jaringan untuk memasarkan produk sehingga dibutuhkan penguasaan digital dari offline ke online yang wajib dilakukan untuk masa sekarang ini. Caranya dengan menggunakan media internet, mulai dari pemesanan sampai pembayaran, sehingga dapat menjangkau pasar luas bahkan tidak terbatas yaitu melalui media sosial, seperti Instagram, Facebook, dan media yang lain. Memiliki persediaan bahan baku yang cukup untuk membuat produk jadi.
ADVERTISEMENT
2.Weaknesses (kelemahan) merupakan sisi negatif dari keberadaan internal
Hal ini juga harus diperhatikan seperti:
– Mengembangkan produk bisnis melalui inovasi produk agar berbeda dengan produk yang lain.
– Mengembangkan SDM sesuai dengan kebutuhan saat ini agar tidak kalah bersaing dengan SDM pesaing yang lainnya.
– Meningkatkan hubungan yang harmonis dengan para suplayer agar proses produksinya tidak terhambat.
3.Opportunities (peluang), yaitu faktor eksternal yang menunjang keberhasilan untuk mendistribusikan produk yang dihasilkan.
Misalnya mencari pasar potensial pada jejaring sosial dan jejaring usaha. Mencoba untuk mempelajari produk milik pesaing dengan mengetahui kelemahan dan kelebihannya, serta mampu mencari peluang untuk membuat diversifikasi produk unggulan.
4.Threats (ancaman), yaitu faktor eksternal yang merupakan ancaman bagi suatu produk yang akan dijual, seperti keberadaan para pemasok untuk menjual dengan harga tetap atau harga naik, perkembangan teknologi yang setiap saat selalu berkembang, produk pengganti yang sejenis dari para pendatang baru dan pembatasan berkumpulnya orang-orang di pasar akibat adanya pandemi Covid-19
ADVERTISEMENT
Manfaat SWOT bagi para UMKM adalah untuk dapat mempertahankan diri, serta dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman yang selalu berubah. Dengan mengikuti perkembangan digital yang begitu pesat, memperluas jaringan pemasaran, sehingga dapat mengetahui apa yang menjadi kebutuhan pelanggan. Menghindari adanya kerugian sehingga dapat diminimalisir sedini mungkin dengan harapan dapat mengembangkan usaha secara berkesinambungan.
Pada musim pandemi Covid-19 ini yang dibutuhkan adalah mencari peluang yang tidak berisiko tinggi tetapi tetap mempertimbangkan keberlangsungan usaha yang ditekuni. Khususnya untuk keamanan tenaga kerja yang dimiliki harus mempertimbangkan protokol kesehatan, yaitu penggunaan masker pada berbagai kegiatan usaha yang dilakukan, selalu mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah beraktivitas apapun, dan menjaga jarak antara orang yang satu dengan yang lainnya. Lingkungan kerja selalu harus steril dengan melakukan penyemprotan lingkungan sebelum dan sesudah aktivitas kerja dilakukan.
ADVERTISEMENT
Untuk menghindari padatnya tenaga kerja yang bekerja, maka diatur ulang jadwal kerjanya dengan mengurangi jumlah karyawan yang ada pada jadwal tertentu secara bergilir. Motivasi kerja tetap harus dibangun oleh setiap orang agar target produksi bisa dapat tercapai.
Mahasiswi FKM UI
Natasya Amalia Agustine
Nuranida Fauziyah