Fenomena Aktualisasi Pancasila: Sila Pertama dan Kedua di Zaman Modern

NATHALIA SANTOSO
Mahasiswa dari Universitas Katolik Parahyangan jurusan Akuntansi
Konten dari Pengguna
8 November 2021 21:24 WIB
·
waktu baca 13 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari NATHALIA SANTOSO tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bendera Indonesia Pemersatu Bangsa. sumber gambar: Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Bendera Indonesia Pemersatu Bangsa. sumber gambar: Pexels.com
ADVERTISEMENT
Ideologi berasal dari bahasa Yunani yang merupakan penggabungan dari 2 kata, yaitu idea dan logos. Idea mempunyai arti sebagai gagasan, cita-cita dan konsep; sedangkan logos mempunyai arti berupa pemikiran. Dengan pengertian tersebut, ideologi merupakan ilmu yang meliputi kajian tentang asal-usul dan hakikat ide atau gagasan. Menurut pendapat ahli, seperti Drs. Moerdiono berpendapat bahwa ideologi adalah system of ideas. System of ideas merupakan sebuah sistem yang mengatur pemikiran mengenai kehidupan ini dan melengkapinya dengan sarana, kebijakan serta strategi yang bertujuan untuk menyesuaikan keadaan nyata dengan nilai-nilai yang terkandung dalam filsafat yang menjadi pusatnya.
ADVERTISEMENT
Ideologi memiliki fungsi sentral bagi suatu negara, di mana menurut Prof. W. Howard Wriggins, ideologi sendiri berperan untuk memperkuat dan memperdalam identitas rakyatnya yang sehingga ideologi sering diartikan sebagai identitas sebuah bangsa.
Ideologi yang ada di dunia ini sangatlah beragam. Salah satunya adalah ideologi pancasila yang dianut oleh Negara Indonesia. Pancasila merupakan pilar ideologis atau dasar dari negara Indonesia. Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu Panca yang berarti lima dan Sila yang berarti prinsip atau asas. Dengan kata lain, Pancasila merupakan lima dasar yang berfungsi sebagai pedoman berkehidupan, berbangsa, dan bernegara untuk masyarakat Indonesia. Kelima dasar ini yang kemudian perlulah memiliki penerapannya dalam kehidupan, tidak hanya sekadar teori prinsip yang dipegang, tetapi perlu diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Penerapan pancasila dalam kehidupan sehari-hari pun banyak contohnya, seperti menghormati agama lain yang sedang beribadah sebagai wujud penerapan sila pertama, tidak bertindak semena-mena kepada orang lain sebagai wujud penerapan sila kedua, rela berkorban untuk bangsa sebagai wujud penerapan sila ketiga, tidak memaksakan kehendak orang lain sebagai wujud penerapan sila keempat, dan bersikap adil kepada siapapun sebagai wujud penerapan sila kelima.
Menurut pendapat ahli, Pancasila merupakan dasar kehidupan bangsa Indonesia yang diangkat dari dasar filsafat hidup bangsa Indonesia, yang kemudian diabstraksikan menjadi sebuah prinsip dasar filsafat negara. Salah satu pengertian filsafat berfungsi sebagai suatu pandangan hidup sebuah negara dan bangsanya. (Harold Titus, 1984) Filsafat Pancasila ini menggambarkan suatu pandangan hidup bangsa Indonesia dan menjadi suatu kenyataan objektif yang hidup dan berkembang di masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana Pancasila menggambarkan suatu pandangan hidup bangsa dan menjadi suatu kenyataan objektif yang hidup dan berkembang di masyarakat Indonesia, kami pun menganalisis suatu kegiatan yang dilakukan oleh Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK) Universitas Katolik Parahyangan sebagai wujud dari penerapan pancasila ke dalam kehidupan nyata. Analisis ini diambil berdasarkan wawancara yang kami lakukan dengan salah satu anggota Keluarga Mahasiswa Katolik dan pengamatan kami dari media sosial Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK) Universitas Katolik Parahyangan.
Kontekstualisasi dan Aktualisasi Nilai-nilai Sila Pertama dan Kedua dalam Kegiatan Charity KMK UNPAR
Kami mendapati sebuah fenomena Charity yang dilakukan oleh KMK UNPAR setiap tahunnya secara rutin. Acara Charity ini sempat diadakan pada tahun 2019 yaitu dengan tujuan tempatnya Rumah Harapan Indonesia. Lalu tahun 2020 ke YKAKI (Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia) dan tahun 2021 ke Panti Asuhan Bakti Alma. Kegiatan ini dapat menjadi bentuk nyata dari kontekstualisasi dan aktualisasi nilai-nilai sila pertama dan kedua di lingkungan sekitar. Kami kemudian melakukan pencarian data (primer) lebih lanjut dengan mewawancarai narasumbernya langsung yang merupakan anggota KMK.
ADVERTISEMENT
Keluarga Mahasiswa Katolik Universitas Katolik Parahyangan atau bisa disingkat menjadi KMK UNPAR, merupakan sebuah komunitas tempat berkumpulnya para Mahasiswa Katolik di Universitas Katolik Parahyangan. KMK UNPAR memiliki banyak sekali program kerja sosial yang diadakan secara rutin. Salah satunya adalah acara bakti sosial untuk anak-anak berkebutuhan khusus dan pengidap kanker yang diselenggarakan pada awal semester genap tahun ajaran 2020/2021 secara online dan juga secara offline pada tanggal 18 Januari 2020. Peserta acara ini berasal dari beragam ras, suku, agama yang kemudian tidak menghalangi niat pihak KMK UNPAR untuk berbagi kepada sesama.
Acara bakti sosial ini bernama Charity dan diselenggarakan dengan tujuan untuk membantu meringankan beban anak-anak berkebutuhan khusus dan pengidap kanker tersebut. Acara ini juga diselenggarakan dengan tujuan untuk menghibur serta menerapkan nilai-nilai sosial yang ada, seperti berbagi, toleransi, dan lain sebagainya.
Acara Bakti Sosial ke Rumah Harapan Indonesia. Sumber gambar: Instagram.com (kmk_unpar)
Acara bakti sosial ini juga terus berjalan dalam pandemi ini sehingga perbedaannya hanya menggunakan via zoom dan berbasis online yang diberi nama kegiatannya adalah Charity Light Up. Acara ini diadakan pada tanggal 9 Januari 2021. Acara ini mengangkat tema baru yaitu “Menjadi Terang di Tengah Masyarakat”. Menjadi terang ini dimaksud sikap bagaimana kita sebagai kaum muda peduli dan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat yang ada di sekitar kita. Pemberian manfaat ini dapat kita lakukan dengan tindakan kecil dan sederhana, seperti berdonasi kepada orang-orang yang berkebutuhan khusus. Panti asuhan yang menjadi target Charity tahun 2021 ini adalah Panti Asuhan Bakti Alma yang berada di Jalan Taman Kopo Bandung.
Acara Charity Via Online. sumber gambar: Instagram.com (lightup_unpar)
Tujuan dilaksanakannya menurut penyelenggara KMK adalah untuk menjadi wadah kepada para anggota KMK untuk mengembangkan potensi mereka, memberikan ilmu dan manfaat kepada orang lain, meningkatkan relasi dan interaksi antar anggota KMK UNPAR, meningkatkan eksistensi KMK UNPAR di luar kampus, membangun rasa peduli mahasiswa dan masyarakat kepada sesamanya.
ADVERTISEMENT
Selama pandemi, acara ini diselenggarakan menggunakan media Zoom Meeting dan berdurasi selama kurang lebih 120 menit. Pertama-tama, acara akan dibuka dengan sambutan dari pihak bersangkutan yang kemudian dilanjutkan dengan memainkan permainan yang sudah disiapkan oleh pihak KMK selama 15 menit. Setelah itu, acara akan dilanjutkan dengan pemberian talkshow selama 75 menit dan pemberian charity dari pihak KMK kepada pihak penerima donasi selama 15 menit yang merupakan penanda dari berakhirnya acara Charity Light Up ini.
Melihat hasil pengamatan yang kami lakukan terhadap acara Charity Light Up 2021, kami pun menemukan beberapa keterkaitan antara acara ini dengan sila pertama dan sila kedua pancasila.
KONTEKSTUALISASI DAN AKTUALISASI NILAI-NILAI PANCASILA SILA 1 DAN SILA 2
ADVERTISEMENT
Dalam berbangsa dan bernegara Republik Indonesia, Pancasila berperan sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa. Kedudukan dan fungsi Pancasila ini memiliki sifat yang berhakiki sehingga beberapa kedudukan dan fungsi Pancasila yang lain, seperti jiwa dan kepribadian bangsa, ideologi nasional, perjanjian luhur, tujuan berkebangsaan, kepribadian manusia Indonesia, dapat dikembalikan pada sifat hakiki. Pancasila sebagai nilai-nilai luhur harus disadari, dipedomani, serta dihayati oleh seluruh warga negara Indonesia baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Penghayatan atas nilai-nilai dasar yang tercantum pada Pancasila akan memperkuat identitas, karakter, dan jati diri masya­rakat Indonesia yang berkepribadian Pancasila.
Kontekstualisasi nilai-nilai Pancasila harus dimulai dengan menyegarkan kembali pemahaman bangsa Indonesia tentang sila-sila dalam Pancasila yang dihubungkan dengan dinamika kebangsaan Indonesia. Sebagai ideologi terbuka, Pancasila akan membuka ruang interpretasi seluas-luasnya bagi warga-bangsa Indonesia dalam mengambil intinya untuk diamalkan atau dipraktekan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Sari pati Pancasila itu akan menjadi api semangat hidup dan mengembalikan kesadaran semua bangsa Indonesia bahwa bumi pertiwi ini adalah warisan mahakarya para pendahulu yang secara falsafah berdimensi amat universal. Aktualisasi Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dilihat dari aspek keharusan moral, ketaatan moral, internalisasi nilai-nilai moral Pancasila, proses pembentukan kepribadian Pancasila, dan implementasi nilai-nilai Pancasila.
ADVERTISEMENT
● Sila 1
Sila 1 berbunyi “Ketuhanan yang Maha Esa”. Sebagai ajaran filsafat, Pancasila mencerminkan sebuah pandangan dan nilai mendasar serta hakiki rakyat Indonesia dalam hubungannya dengan sumber kesemestaan, yakni Tuhan Maha Pencipta. Asas keTuhanan ini merupakan asas fundamental yang wajib tumbuh dalam pribadi manusia dan kesemestaan serta dijadikan asas fundamental kenegaraan (negara atas Ketuhanan Yang Maha Esa). Asas-asas ini akan mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia yang religius dan taat kepada agamnya. Asas ini juga akan membangun nilai toleransi dalam lingkungan yang majemuk. Dalam pembahasan kami mengenai kegiatan Bakti Sosial Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK) Universitas Katolik Parahyangan untuk anak-anak pengidap kanker dan berkebutuhan khusus, kami menemukan nilai-nilai Pancasila yang tercantum dari terselenggaranya kegiatan berikut:
ADVERTISEMENT
a. Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai agama dan kepercayaan masing-masing yang berdasarkan kemanusiaan yang adil dan beradab. Menurut sumber, kegiatan bakti sosial tersebut diadakan dengan menerapkan nilai-nilai kemanusiaan. Setiap anak kanker dan anak berkebutuhan khusus tersebut diajarkan untuk percaya dan takwa kepada Tuhan yang Maha Esa, seperti contohnya rajin beribadah dan berdoa. Setiap anak-anak menjalankan ibadahnya dengan percaya akan adanya keberadaan Tuhan sebagai Sang Pencipta.
b. Adanya rasa hormat menghormati dan mau bekerja sama antar pemeluk agama dan penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup. Menurut sumber, kegiatan bakti sosial tersebut tidak hanya berasal dari kalangan gereja saja, tetapi juga ada yang beragama lain. Hal tersebut ditunjukkan bahwa pemilik yayasan kanker tersebut adalah seseorang dengan agama lain. Walaupun berbeda agama, lingkungan dalam yayasan tersebut damai, terlihat dari anak-anak tersebut yang tetap toleransi satu sama lain, dan menghormati satu sama lain.
ADVERTISEMENT
c. Saling menghormati kebebasan dan menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaannya. Menurut sumber, setiap orang dalam kegiatan kerja bakti tersebut menghormati kebebasan untuk menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaannya, hal ini ditunjukkan dengan lancarnya kegiatan gereja karena terbinanya rasa saling menghormati. Kegiatan ibadah pun berjalan dengan lancar tanpa adanya gangguan.
d. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan tertentu kepada orang lain. Menurut sumber, dalam kegiatan kerja bakti tersebut, keadaan anak-anak disana saling mengasihi dan tidak ada perpecahan walaupun ada perbedaan seperti perbedaan agama. Setiap orang mempunyai rasa toleransi yang tinggi dan memahami pentingnya rasa toleransi tersebut.
● Sila 2
Sila 2 berbunyi, “Kemanusiaan yang adil dan beradab”. Makna pancasila sila ke-2 ini adalah kesadaran perilaku setiap rakyat Indonesia akan nilai-nilai moral dan tuntutan hati nurani yang ada pada hati setiap pribadi masing-masing. Dalam pancasila sila ke 2 ini pun dijelaskan mengenai makna tentang keadilan dan juga mengembangkan sikap tenggang rasa. Dalam pembahasan kami mengenai kegiatan Bakti Sosial Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK) Universitas Katolik Parahyangan untuk anak-anak pengidap kanker dan berkebutuhan khusus, kami menemukan nilai-nilai Pancasila yang tercantum dari terselenggaranya kegiatan berikut:
ADVERTISEMENT
a. Mengakui persamaan derajat persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia warga negara. Menurut sumber, setiap orang dalam bakti sosial tersebut sadar akan persamaan hak dan kewajibannya. Hal tersebut ditunjukkan dengan sifat suportif dari KMK UNPAR maupun dari lingkungan yayasan kanker untuk sama-sama berjuang melawan kanker karena setiap orang mempunyai hak hidup. Tak lupa persamaan kewajiban pun diterapkan sebagai bentuk penghormatan hak orang lain. Kewajiban seperti mematuhi setiap peraturan ada diterapkan pada kerja bakti tersebut sehingga acara pun dapat berjalan dengan lancar karena adanya keseimbangan hak dan kewajiban.
b. Saling mencintai sesama. Mengembangkan sikap tenggang rasa. Menurut sumber, lingkungan yang ada sangat positif. Setiap orang saling mempunyai kesadaran untuk mencintai sesamanya yang ditunjukkan dengan sifat menolong satu sama lain. KMK UNPAR pun menunjukkan sikap tenggang rasa dan mau menolong tanpa pamrih dalam melakukan kegiatan bakti sosial tersebut. KMK UNPAR tidak mengharapkan imbalan apapun, KMK UNPAR hanya berharap agar bakti sosial yang dilakukan dapat menjadi berkah untuk banyak orang.
ADVERTISEMENT
c. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. Menurut sumber, nilai kemanusiaan sangat dijunjung tinggi pada saat penyelenggaraan kegiatan bakti sosial tersebut. Nilai kemanusiaan yang dilakukan KMK UNPAR bukan hanya sebatas pada kegiatan bakti sosial saja, ada juga sering melakukan kegiatan kebersamaan agar terciptanya solidaritas.
d. Berani membela kebenaran dan keadilan. Menurut sumber, dari aktivitas bakti sosial tersebut mengajarkan nilai keadilan. Hal tersebut ditunjukkan dengan sikap adil dan tidak membeda-bedakan manusia. Semua manusia adalah sama-sama ciptaan Tuhan yang harus dihargai.
e. Dalam acara tersebut, nilai sila ke 2 ini mengajarkan bahwa manusia adalah bagian dari seluruh umat manusia, karena itu dikembangkan sikap hormat-menghormati dan menolong. Menurut sumber, keadaan dalam acara tersebut sangat terasa kekeluargaannya karena satu sama lain saling erat berpegangan tangan memperjuangkan kehidupan.
ADVERTISEMENT
Pengamalan dalam mengaktualisasikan dan kontekstualisasi nilai Pancasila ke dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara adalah sebuah kepastian, agar Pancasila tetap relevan dalam fungsinya yang memberikan pedoman bagi pengambilan kebijaksanaan dan pemecahan masalah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Republik Indonesia. Warga masyarakat dan warga negara diharapkan mempunyai loyalitas yang tetap tinggi terhadap Pancasila. Di sisi lain, apatisme dan resistensi yang merupakan sikap menolak terhadap Pancasila bisa diminimalisir.
Dengan adanya dinamika dalam aktualisasi nilai Pancasila dalam kehidupan adalah selalu terjadinya pembaharuan dalam mentransformasikan nilai-nilai Pancasila ke dalam norma dan praktik hidup agar konsistensi, relevansi, dan kontekstualisasinya dapat tetap terjaga. Mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila bertujuan agar Pancasila dapat tetap terjaga keberadaannya oleh warga negara dan warga masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pada aktivitas yang KMK UNPAR jalankan, setiap orang sudah menerapkan nilai-nilai Pancasila sila 1 dan sila 2. Kendati demikian, apabila melihat secara keseluruhan bangsa Indonesia, secara kontekstual, terdapat kesenjangan (gap) antara pemahaman dan aktualisasi nyata Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Munculnya pertentangan dalam kelompok-kelompok antar agama dan negara merupakan contoh kesenjangan yang masih sering terjadi. Oleh sebab itu, pengakaran kembali atau internalisasi Pancasila di tengah-tengah masyarakat menjadi sebuah kebutuhan yang harus terus dilakukan.
Pancasila membutuhkan kontekstualisasi secara nyata sebagai tingkah laku hidup sehari-hari oleh seluruh bangsa Indonesia. Dengan adanya kontekstualisasi, Pancasila menjadi ideologi yang benar-benar hidup. Keluhuran Pancasila sebagai landasan ideologi bangsa dan negara Indonesia, bukan terletak pada barisan kata-kata saja, akan tetapi nilai-nilai dasarnya mewujud dan terefleksi sebagai adaptasi dan gaya hidup manusia Indonesia yang tidak terpisahkan dalam realisasi kehidupan sehari-hari.
Presiden Pertama Indonesia, Ir. H. Soekarno . Sumber : pixabay.com
Menurut Soekarno, prinsip sila ke-1 yaitu keTuhanan bukan hanya bangsa Indonesia berTuhan, tetapi masing-masing orang Indonesia hendaknya menyembah Tuhannya menurut kepercayaannya. Beliau juga percaya bahwa kepercayaan kepada Tuhan juga akan menciptakan persatuan antar-manusia, dan antara manusia dan alam semesta. Melalui sila ke-1 ini juga menggambarkan perilaku manusia yang berkeadaban. Berkeadaban dalam artian saling hormat menghormati satu sama lain.
ADVERTISEMENT
Adanya sikap hormat antar satu dengan yang lainnya menggambarkan sikap toleransi pada praktek kehidupannya sehari-hari. KMK sendiri telah mempraktekkan nilai-nilai dari sila ke-1 sesuai dengan teori pendapat Soekarno yang menggambarkan perilaku berkeadaban. KMK pernah mengadakan acara berbagi kasih kepada ykaki (Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia), dimana mereka tidak hanya berbagi kasih pada sesama umatnya tapi juga berbagi kasih dengan seluruh umat baik yang satu agama maupun beragama lain.
Menurut Emile, unsur baku dalam masyarakat adalah faktor solidaritas. Solidaritas ini dibagi menjadi dua pemahaman. Pertama adalah solidaritas yang mekanis dimana warga masyarakat belum mempunyai diferensiasi dan pembagian kerja. Kedua adalah solidaritas organis yang sudah mengalami perkembangan dari solidaritas mekanis. Jadi solidaritas organis merupakan masyarakat yang telah mempunyai pembagian kerja dan ditandai dengan munculnya derajat spesialisasi tertentu. Solidaritas ini bisa mengalami kemunduran dan akan memunculkan keadaan anomie.
ADVERTISEMENT
Acara-acara KMK ini sering mengadakan kegiatan sosial dimana mereka saling membantu baik dengan sesama anggota KMK maupun dengan pihak luar. KMK sering mengadakan acara kebersamaan seperti acara Temu Akrab KMK yang dilaksanakan pada 4-5 Juni 2016, dimana dalam acara tersebut mengadakan games yang menguji kesolidaritasan antar sesama anggota. Sikap bahu-membahu ini dilakukan antar sesama anggotanya yang merupakan sebuah bentuk tindakan yang didasari oleh sentimen bersama yang tidak individualis dan justru bergantung pada setiap masing-masing individu yang memiliki sifat serta rasa saling percaya antara satu dengan yang lain. Sedangkan dilihat dari sisi solidaritas organisnya, masing-masing dari anggota KMK ini mempunyai tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.
Sebagai anak muda Indonesia mari ikut menjalankan kegiatan-kegiatan sosial sebagai pengamalan dari nilai-nilai Pancasila.
ADVERTISEMENT
DAFTAR PUSTAKA
Eddy, Wayan. (2018). Kontekstualisasi Nilai Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Diakses pada tanggal 5 November 2021, dari https://www.neliti.com/id/publications/266370/aktualisasi-nilai-pancasila-dalam-kehidupan-berbangsa-dan-bernegara
Tri, Faozan. (2021). Butir-butir Pengamalan Setiap Sila Pancasila yang Perlu Diketahui. Diakses pada tanggal 5 November 2021, dari https://www.bola.com/ragam/read/4672226/butir-butir-pengamalan-setiap-sila-pancasila-yang-perlu-diketahui#:~:text=Adapun%20kelima%20sila%20Pancasila%20tersebut,sosial%20bagi%20seluruh%20rakyat%20Indonesia.
Fawaid, Jazilul. (2021). Pengakaran Kembali Pancasila dalam Masyarakat. Diakses pada tanggal 6 November 2021, dari https://news.detik.com/kolom/d-5731450/pengakaran-kembali-pancasila-di-masyarakat
Putra, B. S. (2015). Solidaritas Kehidupan Penambang Belerang Tradisional Di Kawah Ijen Studi Pada Penambang Belerang Tradisional Kawah Ijen (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS AIRLANGGA). http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-kmnts7389d0c79afull.pdf