Konten dari Pengguna

Mahasiswa KKN Tim II UNDIP Memberikan Edukasi Pengelolaan Sampah di Desa Bakalan

Nathalie Angelica
Mahasiswa Universitas Diponegoro, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Program Studi Ilmu Kelautan
10 Agustus 2024 14:52 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nathalie Angelica tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dokumentasi bersama
zoom-in-whitePerbesar
Dokumentasi bersama
ADVERTISEMENT
Desa Bakalan sering kali menghadapi tantangan tersendiri dalam mengelola sampah mereka, karena kurangnya infrastruktur, sumber daya, dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan. Masalah ini sangat penting karena sampah yang tersalur di perairan desa nantinya akan mencemari lingkungan desa hingga sampai ke perairan laut. Terkait pengelolaan di Desa Bakalan sendiri, pada Sabtu, 26 Juli 2024 telah dilaksanakan Edukasi mengenai sampah dan cara memilah sampah rumah tangga tepatnya di Posko KKN UNDIP Tim II Desa Bakalan oleh saya sendiri selaku mahasiswa Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro yang sedang melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Bersama Tim KKN II UNDIP 2023/2024 yang berlokasi di Desa Bakalan, Kecamatan Kandeman, Batang.
ADVERTISEMENT
Target upaya edukasi ini merupakan Ibu – Ibu Kader Kesehatan yang mayoritas adalah Ibu – Ibu Rumah Tangga di wilayah RT 5 Desa Bakalan, upaya edukasi sekaligus merupakan salah satu Program Kerja Mono (Individu) masing-masing dari Mahasiswa KKN. Ternyata sebagai Ibu Rumah Tangga mereka juga menghadapi masalah serius terkait pengelolaan sampah. Sampah organik, sampah anorganik, dan sampah berbahaya dibakar di sepanjang Desa Bakalan.
Pembakaran sampah ini menciptakan dampak negatif pada lingkungan dan kesehatan masyarakat. Kesadaran masyarakat tentang pentingnya praktik yang berkelanjutan masih rendah maka diperlukannya Edukasi. Desa Bakalan sama seperti banyak desa di sekitarnya, menghadapi tantangan serius terkait pengelolaan sampah rumah tangga. Untuk memahami dampak dan upaya yang dilakukan dalam mengatasi masalah ini, kami melakukan edukasi mendalam yang berfokus di desa ini.
ADVERTISEMENT
Salah satu anggota kader PKK, Yanah: “Desa Bakalan tidak memiliki TPS (Tempat Pembuangan Sementara) sehingga kebanyakan warga sini membakar sampah tiap harinya. Maka dari itu penting untuk kami ibu-ibu untuk memahami cara pengelolaan sampah rumah tangga yang baik.”
Melalui kerja sama antara Ibu – Ibu Kader Kesehatan, dan warga setempat khususnya RT 5 Desa Bakalan, program edukasi telah dilaksanakan dengan baik. Edukasi ini juga termasuk pelatihan pengelolaan sampah rumah tangga anorganik menjadi ecobrick dan sampah rumah tangga organik menjadi pupuk bersama Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat yang merupakan mahasiswa KKN juga. Pada akhir sesi edukasi juga dilakukan sesi tanya jawab untuk ibu-ibu yang ingin menanyakan lebih lengkap mengenai pengelolaan serta pemanfaatan sampah rumah tangga.
ADVERTISEMENT
Meskipun masih ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan, langkah-langkah ini telah menunjukkan perubahan positif dalam kesadaran dan perilaku masyarakat. Dengan komitmen yang berkelanjutan dari semua pihak terlibat, Desa Bakalan dapat menjadi contoh dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan menjaga lingkungan untuk generasi mendatang.