Konten dari Pengguna

Lagi Emosi? Regulasi yuk Menggunakan Mindfulness!

Naufal Allam Musyaffa
Mahasiswa S1 Psikologi Universitas Brawijaya
9 Desember 2024 14:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Naufal Allam Musyaffa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi regulasi emosi, sumber: Pexels.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi regulasi emosi, sumber: Pexels.
ADVERTISEMENT
Apa itu emosi?
Tentunya kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari emosi, karena emosi memainkan peran yang sangat penting dalam membentuk pengalaman hidup sehari-hari dari segi pikiran, keputusan, dan perilaku seseorang. Setiap individu merasakan berbagai emosi, seperti kebahagiaan, kemarahan, kecemasan, atau cinta, yang berinteraksi dengan lingkungan sosial dan fisiknya. Emosi juga memiliki dampak besar terhadap kesehatan fisik dan mental. Stres atau kecemasan dapat mempengaruhi tubuh secara negatif, sementara kebahagiaan dapat meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan. Kemampuan untuk mengenali, memahami, dan mengelola emosi merupakan hal yang penting karena emosi tidak hanya memengaruhi kualitas hubungan dan keputusan yang diambil, tetapi juga menentukan bagaimana seseorang menjalani kehidupannya secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT
Apa itu regulasi emosi?
Regulasi emosi adalah kemampuan untuk mengenali, mengelola, dan mengarahkan emosi dengan cara yang sehat dan konstruktif. Ini melibatkan kesadaran diri terhadap perasaan yang muncul, kemampuan untuk menilai situasi secara objektif, serta memilih respons yang sesuai untuk mencapai kesejahteraan. Regulasi emosi tidak berarti menekan atau mengabaikan perasaan, tetapi lebih kepada mengelola intensitas dan dampaknya agar emosi tersebut tidak mengganggu keseimbangan mental atau hubungan sosial. Regulasi emosi merupakan hal penting karena membantu individu untuk tetap tenang dalam situasi sulit, membuat keputusan yang lebih rasional, dan menjaga hubungan yang harmonis dengan orang lain.
Gimana strategi regulasi dengan mindfulness?
Mindfulness (“sadar penuh-hadir utuh”: Silarus, 2015) adalah atensi yang diberikan individu terhadap pengalamannya disertai penerimaan (acceptance) terhadap pengalaman tersebut (Hayes, Follette, & Linehan, 2004). Regulasi emosi melalui mindfulness melibatkan penerimaan dan kesadaran penuh terhadap perasaan yang muncul tanpa menghakimi atau berusaha mengubahnya secara langsung. Mindfulness, adalah praktik yang membantu seseorang untuk hadir sepenuhnya dalam momen saat ini, mengamati emosi, pikiran, dan sensasi tubuh dengan penuh perhatian dan tanpa reaksi impulsif.
ADVERTISEMENT
Dalam konteks regulasi emosi, mindfulness memungkinkan individu untuk mengenali emosi yang muncul, baik itu kemarahan, kecemasan, atau kesedihan, dengan cara yang lebih objektif dan tidak terperangkap dalam reaksi emosional yang berlebihan.
Dengan praktik mindfulness, seseorang dapat mengurangi intensitas emosi negatif dengan memberi ruang bagi perasaan tersebut untuk hadir tanpa membiarkan emosi tersebut mengendalikan tindakan atau pikiran.
Referensi
Yusainy, C., Nurwanti, R., Dharmawan, I. R. J., Andari, R., Mahmudah, M. U., Tiyas, R. R., ... & Anggono, C. O. (2018). Mindfulness sebagai strategi regulasi emosi. Jurnal Psikologi, 17(2), 174-188.