Konten dari Pengguna

Manusia dan Sistem Pengetahuan

Naufal Hibban Firdaus
Mahasiswa Program Studi Sejarah Peradaban Islam, Sekolah Tinggi Ilmu Adab dan Budaya Islam Riyadlul Ulum (STIABIRU), Kota Tasikmalaya.
4 Februari 2023 5:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Naufal Hibban Firdaus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi manusia sebagai Zoon Politicon (Sumber: https://www.shutterstock.com/image-photo/tangerang-indonesia-august-17-2022-atmosphere-2191196877)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi manusia sebagai Zoon Politicon (Sumber: https://www.shutterstock.com/image-photo/tangerang-indonesia-august-17-2022-atmosphere-2191196877)
ADVERTISEMENT
Manusia seperti yang dikatakan Aristoteles adalah Zoon Politicon (Romlah S 2017: 87-88), manusia sebagai makhluk yang paling mulia yang diciptakan Allah SWT sebagai khalifah di muka bumi, manusia adalah makhluk yang tidak bisa dipisahkan dengan ilmu pengetahuan, dan sistem pengetahuan.
ADVERTISEMENT
Sebagai manusia, pengetahuan adalah adalah suatu hal pembeda antara diri manusia dengan hewan, karena hewan Allah karuniakan otak tapi tidak dengan akalnya, sedangkan manusia memiliki keduanya, yang mana dari akal mampu memunculkan pemikiran untuk mengembangkan potensi pengetahuan.
Manusia sudah sejak lama berada di bumi, tentunya kita harus tahu bagaimana manusia bisa ada di bumi dari mulai proses penciptaan sampai nanti manusia bertemu penciptanya, Teori evolusi dalam Al-Qur'an merupakan rangkaian kehidupan manusia yang Allah jelaskan dalam beberapa ayat dengan penjelasan penciptaan manusia mulai dari tanah, air dan sperma, rangkaian evolusi dalam Al-Qur'an menghadirkan Allah SWT sebagai pencipta manusia dan makhluk hidup (Aas Siti Sholicah 2019: 126).
Selain berdasarkan Al-Qur'an, banyak pula para ahli lainnya yang menggagas tentang manusia, seperti Charles Darwin di Barat yang mengemukakan bahwasanya manusia berasal dari evolusi Kera dan Thales di Yunani. Keduanya memiliki teori tentang manusia dalam perkembangan dunia. Selain itu pemikiran mereka masih diterima dan berkembang hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
Banyak teori lainnya yang mengemukakan pendapat mengenai manusia, dengan berkembangnya teori yang ada maka muncul pengembangan intelektual di dalam diri manusia, lalu terbentuklah sistem pengetahuan yang terus membuat manusia berfikir secara kritis dan mengembangkan khazanah pengetahuan dalam dirinya.
Ilustrasi pengetahuan Timur dan Barat yang luas (sumber: https://www.shutterstock.com/image-photo/hand-holding-magnifying-glass-help-read-2108329505)

Sistem Pengetahuan Timur dan Barat

Sedangkan sistem pengetahuan adalah konsep-konsep mengenai segala sesuatu gejala yang dilihat, dirasakan, dialami ataupun yang dipikirkan, diformulasikan menurut pola dan cara berpikir suatu kelompok masyarakat (Rosyadi 2014: 432). Sistem pengetahuan sangat berkaitan dengan lingkungan alam, sosial, maupun budaya dimana tempat sistem pengetahuan tersebut berkembang.
Karena sistem pengetahuan mengacu pada apa yang disebutkan, karena dari kebudayaan dan latar belakang baik lingkungan alam maupun sosial yang berbeda maka sistem pengetahuan terbagi menjadi dua, yaitu barat dan timur sistem pengetahuan barat yang berasal dari proses pemikiran yang rasional dan empiris, berbeda dengan sistem pengetahuan timur yang berasal dari intuisi dan wahyu. Sebagai contoh, teori kepribadian barat yang dinilai bersifat relatif dan tidak mutlak, berbeda dengan teori sufis dari timur yang dinilai bersifat mutlak (M. Siddiq dan Hartini S 2019: 40).
ADVERTISEMENT
Dapat dipastikan arah perkembangannya pun berbeda, pengetahuan barat terukur lebih maju pada masanya, sebelum orang-orang timur mencari ilmu ke barat, dari hasil perpindahan atau persilangan dalam mencari ilmu inilah yang menjadikan berwarnanya sistem pengetahuan yang ada. Dengan kemajuan sistem pengetahuan barat mereka tidak menutup diri bahwa mereka benar, begitupun orang timur yang ingin mengkaji lebih luas ke daerah barat.
Ilustrasi manusia dengan ilmu pengetahuan (Sumber: https://www.shutterstock.com/image-photo/profile-bearded-man-symbol-neurons-brain-622200797)

Keterkaitan Manusia dan Ilmu Pengetahuan

Sebagai manusia tentunya memiliki banyak keterkaitan dengan ilmu pengetahuan, karena perkembangan dari manusia purba yang nomaden sampai akhirnya manusia yang menetap, ini membuktikan adanya perkembangan pemikiran dalam diri manusia yang menghasilkan ilmu pengetahuan, tanpa adanya pemikiran maka tidak akan ada ilmu pengetahuan.
Ilmu pengetahuan adalah cara manusia mencari kebenaran, karena manusia memiliki rasa ingin tahu dari perasaan ketidaktahuan. Tentunya kita tidak bisa memisahkan antara manusia dengan ilmu pengetahuan, karena ilmu pada dasarnya berkaitan erat dengan dorongan manusia untuk mencari kebenaran sedangkan pendekatan ilmiah adalah salah satu pendekatan tertinggi akal manusia untuk mencari sebuah kebenaran umum (universal truth) (N Ahmad Nur K 2017: 30).
ADVERTISEMENT
Ada dua dasar tentang pengetahuan manusia mengenai kebenaran yaitu logika dan penalaran, baiknya kita lihat kaitan antara hal tersebut dengan proses berfikir manusia dalam mencari apa yang disebut sebagai kebenaran. Yaitu yang dapat dikategorikan menjadi lima kelompok: 1) pengalaman 2) diri sendiri 3) penalaran deduktif 4) penalaran induktif 5) pendekatan ilmiah.