Konten dari Pengguna

Kontribusi dan Implikasi Wayang sebagai Media Pendidikan Karakter

Naufal Mahdy
Saya adalah mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya
7 November 2023 17:21 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Tulisan dari Naufal Mahdy tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pemkab Klaten menggelar wayang kulit dengan lakon Srikandhi Tandang bersama dalang Ki Bagonk Darmono, Jumat (01/09/2023) di Alun-Alun Klaten. Foto: Dok. Pemkab Klaten
zoom-in-whitePerbesar
Pemkab Klaten menggelar wayang kulit dengan lakon Srikandhi Tandang bersama dalang Ki Bagonk Darmono, Jumat (01/09/2023) di Alun-Alun Klaten. Foto: Dok. Pemkab Klaten
ADVERTISEMENT
Wayang ialah salah satu seni pertunjukan tradisional Indonesia yang memiliki nilai-nilai budaya, historis, dan estetis yang luhur. Wayang juga dianggap sebagai media pendidikan karakter yang efisien karena memiliki fungsi edukatif, informatif, dan transformatif.
ADVERTISEMENT
Namun, apakah wayang benar-benar dapat menjadi media pendidikan karakter yang efektif dan relevan di era modern ini? Artikel ini akan mengkritisi beberapa aspek dari wayang sebagai media pendidikan karakter, yaitu:
ADVERTISEMENT
Dari kritik-kritik di atas, dapat disimpulkan bahwa wayang sebagai media pendidikan karakter memiliki beberapa kelemahan dan tantangan yang harus diatasi agar dapat menjadi media yang lebih efektif dan relevan di era modern ini. Beberapa langkah yang dapat dilakukan adalah:
ADVERTISEMENT
Wayang sebagai media pendidikan karakter memiliki potensi yang besar, tetapi juga memiliki tantangan yang besar. Wayang harus terus berkembang dan berinovasi agar dapat menjadi media yang lebih efektif dan relevan di era modern ini. Wayang harus menjadi media yang dapat menginspirasi dan mengubah penonton menjadi pribadi yang lebih baik.