Konten dari Pengguna

Ketidakpastian Hidup dalam Finding Nemo

Naufal Daffa Guswani
Mahasiswa Prodi Aqidah dan Filsafat Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
16 Januari 2025 8:49 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Naufal Daffa Guswani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Seekor ikan badut sedang bersembunyi di balik terumbu karang. Foto : unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Seekor ikan badut sedang bersembunyi di balik terumbu karang. Foto : unsplash.com
ADVERTISEMENT
Finding Nemo bukan hanya film animasi yang menghibur, tetapi juga menyimpan pesan filosofis yang mendalam. Kisah tentang perjalanan Marlin mencari putranya, Nemo, adalah refleksi yang sempurna dari konsep eksistensialisme. Filosofi ini mengajarkan bahwa hidup adalah perjalanan yang dipenuhi ketidakpastian, kebebasan memilih, dan pencarian makna. Lewat karakter dan alur ceritanya, Finding Nemo mengajarkan kita cara menghadapi ketakutan serta menerima ketidakpastian dalam kehidupan.
ADVERTISEMENT
Ketidakpastian Hidup dalam Perjalanan Marlin
Marlin, seekor ikan badut, hidup dalam ketakutan yang mendalam. Trauma akibat kehilangan istri dan sebagian besar anak-anaknya membuatnya menjadi sosok yang overprotektif terhadap Nemo. Ketidakpastian dunia luar membuat Marlin cenderung membatasi kebebasan putranya.
Namun, hidup tidak memberi ruang untuk kenyamanan permanen. Ketika Nemo tertangkap oleh penyelam, Marlin dipaksa untuk keluar dari zona nyamannya. Perjalanannya melintasi lautan yang penuh dengan bahaya—bertemu dengan hiu, ubur-ubur, dan pelikan—adalah simbol dari ketidakpastian hidup yang tidak dapat dihindari. Dalam eksistensialisme, ini menggambarkan perjalanan manusia yang harus berani menghadapi ketidakpastian untuk menemukan makna.
Kebebasan Memilih dan Tanggung Jawab Nemo
Di sisi lain, Nemo, meskipun kecil dan rapuh, memiliki keinginan besar untuk mengeksplorasi dunia. Rasa ingin tahunya membuatnya melanggar batas yang ditetapkan oleh ayahnya. Pilihannya untuk mendekati kapal penyelam, meskipun dilarang, menunjukkan keberanian Nemo dalam menghadapi risiko.
ADVERTISEMENT
Namun, kebebasan selalu diiringi tanggung jawab. Ketika Nemo ditangkap, ia belajar bahwa setiap pilihan memiliki konsekuensi. Dalam akuarium tempat ia dipenjara, Nemo menunjukkan kedewasaan dengan berusaha keras untuk melarikan diri. Filosofi eksistensialisme mengajarkan bahwa manusia memiliki kebebasan untuk memilih, tetapi juga tanggung jawab untuk menerima konsekuensi dari pilihan tersebut.
Pencarian Makna dalam Hubungan Ayah dan Anak
Perjalanan Marlin bukan hanya tentang menemukan Nemo, tetapi juga tentang menemukan dirinya sendiri. Awalnya, Marlin melihat dunia sebagai tempat yang berbahaya dan penuh ancaman. Namun, perjalanannya mengubah cara pandangnya. Ia belajar bahwa ketidakpastian adalah bagian dari kehidupan yang tidak bisa dihindari, tetapi bisa dihadapi dengan keberanian.
Hubungan antara Marlin dan Nemo juga mengalami transformasi. Setelah perjalanan panjang, Marlin mulai memahami pentingnya memberikan kebebasan kepada Nemo untuk menentukan jalannya sendiri. Sebaliknya, Nemo pun belajar menghargai kasih sayang dan perlindungan ayahnya. Dalam eksistensialisme, makna hidup sering kali ditemukan melalui hubungan antarmanusia, seperti yang ditunjukkan oleh keduanya.
ADVERTISEMENT
Finding Nemo mengajarkan kita bahwa hidup adalah perjalanan yang penuh ketidakpastian. Namun, melalui keberanian, kebebasan memilih, dan hubungan dengan orang lain, kita dapat menemukan makna di dalamnya. Dalam film ini, Marlin dan Nemo menunjukkan kepada kita bahwa ketakutan dan risiko adalah bagian dari kehidupan, tetapi cinta dan keberanianlah yang membuatnya berarti.
Kisah ini mengingatkan kita untuk tidak takut menghadapi ketidakpastian. Sebaliknya, kita harus menjalaninya dengan hati yang terbuka dan keberanian untuk menerima apa pun yang datang. Sama seperti Marlin dan Nemo, kita juga dapat menemukan makna hidup di tengah ketidakpastian, jika kita mau mencoba dan percaya.