Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
"Metamorfosis" Kafka: Kisah yang Mengajak Kita Merenung tentang Kehidupan
7 Januari 2025 18:14 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Naufal Daffa Guswani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pernahkah Anda merasa seperti seorang yang terperangkap dalam rutinitas hidup yang tak ada habisnya? Mungkin Anda merasa seperti Gregor Samsa, tokoh utama dalam karya terkenal Franz Kafka, Metamorfosis. Dalam cerita ini, Gregor tiba-tiba berubah menjadi serangga raksasa. Tapi, lebih dari sekadar cerita aneh tentang transformasi fisik, Metamorfosis adalah cerita yang menggugah kita untuk berpikir tentang hubungan sosial, pencarian makna hidup, dan bagaimana kita sering kali merasa terasingkan.
ADVERTISEMENT
Alienasi: Ketika Kita Hanya Dipandang Sebagai Mesin
Di awal cerita, Gregor adalah seorang pria yang bekerja keras untuk mendukung keluarganya. Ia adalah tulang punggung keluarga yang hampir tidak pernah berhenti bekerja. Namun, ketika ia bangun dan mendapati dirinya berubah menjadi serangga besar, segalanya berubah. Alih-alih mendapatkan empati atau pengertian dari keluarganya, ia justru dianggap sebagai beban.
Apa yang bisa kita pelajari dari sini? Kadang-kadang, dalam kehidupan modern ini, kita bisa merasa seperti Gregor. Terjebak dalam rutinitas kerja yang tak ada habisnya, kita mungkin merasa hanya dihargai jika kita terus-menerus produktif. Kita tidak jarang merasa terasingkan dari orang-orang di sekitar kita karena kita hanya dipandang berdasarkan apa yang bisa kita berikan, bukan sebagai individu dengan perasaan dan kebutuhan.
ADVERTISEMENT
Mencari Makna dalam Hidup yang Kadang Absurd
Kehidupan Gregor setelah transformasinya semakin membuatnya merasa bingung. Ia tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan tubuh barunya dan mulai mempertanyakan apa arti hidupnya. Ini adalah sisi lain dari Metamorfosis: pencarian makna dalam hidup yang terkadang tampak tidak masuk akal. Gregor tidak lagi tahu siapa dirinya atau apa yang sebenarnya ia inginkan.
Pernahkah Anda merasa seperti itu? Seperti hidup Anda berjalan begitu saja tanpa arah yang jelas? Inilah yang ingin disampaikan Kafka. Kadang-kadang, kita semua merasa terperangkap dalam hidup yang seolah-olah tidak memiliki arti. Namun, itu adalah bagian dari pencarian makna yang lebih dalam dalam kehidupan kita.
Keluarga: Ketika Kita Hanya Dihargai Karena Apa yang Bisa Kita Berikan
ADVERTISEMENT
Salah satu tema utama dalam Metamorfosis adalah perubahan hubungan Gregor dengan keluarganya. Sebelumnya, ia merasa sangat bertanggung jawab dan bekerja keras untuk mereka. Namun, setelah ia berubah menjadi serangga, keluarganya mulai memperlakukan Gregor seperti makhluk asing yang harus dijauhkan. Mereka lebih memilih untuk menghindar daripada menunjukkan kasih sayang.
Kisah ini menggambarkan bagaimana hubungan kita dengan keluarga atau orang terdekat bisa terpengaruh oleh ekspektasi sosial. Ketika kita merasa hanya dihargai karena peran tertentu yang kita jalani—seperti pekerja keras atau pencari nafkah—kita mungkin merasa terasingkan. Gregor mengingatkan kita bahwa hubungan yang sehat seharusnya didasarkan pada kasih sayang, bukan sekadar ketergantungan materi.
Simbol Metamorfosis: Menggambarkan Tekanan Kehidupan Modern
Di balik cerita aneh tentang serangga, ada pesan mendalam yang ingin disampaikan Kafka. Metamorfosis itu sendiri bisa dilihat sebagai simbol perubahan yang terjadi dalam diri seseorang akibat tekanan hidup. Dalam kehidupan modern ini, kita sering merasa terperangkap dalam rutinitas yang menuntut kita untuk terus-menerus berproduksi—entah itu di tempat kerja, dalam hubungan sosial, atau bahkan dalam keluarga.
ADVERTISEMENT
Gregor, meskipun telah berubah menjadi serangga, masih merasa harus bekerja dan memenuhi tuntutan orang lain. Ini adalah kritik terhadap sistem yang sering kali hanya melihat kita dari luar, berdasarkan apa yang kita lakukan, bukan siapa kita sebenarnya.
Metamorfosis bukan hanya tentang seorang pria yang berubah menjadi serangga, tetapi lebih tentang bagaimana kita merasa terasing, bingung, dan terkadang tidak dihargai dalam dunia yang serba cepat ini. Kafka mengajak kita untuk merenung, apakah kita benar-benar dihargai karena siapa kita, atau hanya karena apa yang kita bisa berikan? Apakah kita merasa hidup kita memiliki makna, ataukah kita hanya berputar dalam rutinitas tanpa tujuan?
Dengan cara yang sederhana namun mendalam, Kafka mengingatkan kita untuk lebih memperhatikan diri kita sendiri dan orang-orang di sekitar kita, terutama dalam dunia yang sering kali terasa begitu penuh dengan tekanan dan ekspektasi.
ADVERTISEMENT
Live Update
PSSI resmi mengumumkan Patrick Kluivert sebagai pelatih baru timnas Indonesia, Rabu (8/1). Pelatih asal Belanda ini akan menjalani kontrak selama dua tahun, mulai 2025 hingga 2027, dengan opsi perpanjangan kontrak. Kluivert hadir menggantikan STY.
Updated 8 Januari 2025, 17:53 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini