Konten dari Pengguna

Desainer Instan Vs Desainer Profesional

Naufal Labib Widi Fakhry
Mahasiswa Desain Komunikasi Visual di Universitas Muhammadiyah Surabaya. Di samping perjalanan akademis saya, saya juga menjalani peran sebagai freelance desainer grafis.
11 Januari 2024 12:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Naufal Labib Widi Fakhry tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Photo by Faizur Rehman on Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Photo by Faizur Rehman on Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam era perkembangan teknologi dan desain yang pesat, kita dihadapkan pada perbandingan antara desainer instan dan desainer profesional. Desain sebagai pemecah masalah, telah mengalami perubahan seiring dengan kemajuan teknologi dan platform desain. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan fenomena tersebut dan mencari perbedaan mendasar diantara keduanya. Sebuah contoh sederhana dapat ditemukan dalam pembuatan logo, desainer instan sekedar membuat logo terlihat bagus, sementara desainer profesional membuat logo dengan analisis yang mendalam. Mari kita eksplor lebih lanjut antara desainer instan dan profesional yang dapat memengaruhi kualitas dan efektivitas suatu desain dalam menyampaikan pesan.
ADVERTISEMENT
Menurut Acher (1965), Desain merupakan pemecahan masalah dengan satu target yang jelas. Dalam konteks desain, fokus utama tertuju pada identifikasi dan penyelesaian masalah dengan tujuan yang spesifik. Perancangan desain diperlukan pemikiran kreatif dan strategis untuk menghadapi tantangan yang mungkin muncul dalam mencapai target yang telah ditetapkan. Seiring dengan perkembangan teknologi dan platform desain, muncul perbandingan antara desainer instan dan desainer profesional.
Perbedaan mendasar antara desainer instan dan desainer profesional terletak pada tingkat pengetahuan, keahlian, dan pengalaman. Desainer instan adalah individu yang dapat membuat desain dengan cepat tanpa perlu memiliki latar belakang atau pelatihan formal di bidang desain. Sedangkan desainer profesional adalah individu yang memiliki pendidikan formal dan pelatihan khusus di bidang desain. Mereka memiliki pemahaman mendalam tentang fundamental desain seperti teori warna, layout, tipografi, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Perbandingan Dalam Merancang Identitas Merk
Sebagai contoh misalnya dalam pembuatan logo, desainer instan biasanya menggunakan template atau software otomatis untuk membuat logo tanpa perlu memiliki pengetahuan tentang prinsip prinsip desain. Di sisi lain, desainer profesional dapat merancang logo dengan menganalisis tujuan merk, nilai nilai merk, dan target market, serta memahami teori desain yang mendalam.
Desainer instan seringkali menjadi pilihan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang memiliki budget terbatas dan membutuhkan logo secara cepat. Contohnya seperti UMKM yang menjual kopi, mereka memilih desainer instan untuk membuat logo sederhana yang mencakup gambar cangkir kopi dan nama toko yang umum digunakan. Sebaliknya, sebuah merk kopi besar atau terkenal mengandalkan desainer profesional untuk menciptakan logo mereka yang bisa menciptakan elemen elemen rancangan khusus, mungkin dengan bentuk unik yang menggambarkan nilai nilai keberlanjutan, kualitas biji kopi, keunikan rasa, atau varian kopi tertentu yang mereka miliki.
ADVERTISEMENT
Penggunaan desainer instan dapat menyebabkan hasil yang kurang efektif dalam menyampaikan pesan karena cenderung mengandalkan alat instan tanpa memahami secara mendalam kebutuhan dari merk.
Melihat perbedaan desainer instan dan desainer profesional, dapat diibaratkan seperti seseorang yang masak menggunakan bumbu instan dan bumbu buatan sendiri. Bumbu instan dapat langsung dipakai tanpa memahami resep yang sebenarnya. Sementara bumbu buatan sendiri memerlukan pemahaman yang mendalam tentang komposisi rasa, pemilihan bahan yang berkualitas, teknik memasak, dan sebagainya. Hasilnya pasti berbeda dari segi kualitas dan rasa.