Konten dari Pengguna

Pengaruh Sistem Pembelajaran Online Bagi Mahasiswa

Naura Afifa
Mahasiswa Hukum di Fakultas UPN Veteran Jakarta
20 Januari 2021 11:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Naura Afifa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
sumber: id.pinterest.com
Sekarang ini COVID-19 merupakan istilah yang sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Di belahan bumi manapun, corona masih mendominasi ruang publik. Dalam waktu singkat saja, namanya menjadi trending topik, dibicarakan di sana-sini, dan diberitakan secara masif di media cetak maupun elektronik. Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menyebabkan penyakit menular ke manusia. Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru ditemukan. Walaupun lebih banyak menyerang ke lansia, virus ini sebenarnya bisa juga menyerang siapa saja, mulai dari bayi, anak-anak, hingga orang dewasa. Virus corona ini bisa menyebabkan ganguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian. Akibatnya, seluruh dunia terkena dampak dan terjadi perubahan besar di banyak negara. Seperti ditutupnya berbagai lembaga pendidikan, pengurangan karyawan di berbagai perusahaan, terjadinya resesi, dan lain-lain. Pemerintah pun mengeluarkan banyak kebijakan baru, seperti wajibnya memakai masker, mencuci tangan dengan benar, menjaga jarak, tidak berkerumun, dan sering menghimbau masyarakat untuk tetap berada di rumah saja. Karena penyebaran virus ini sangat mudah, yaitu melalui tetesan air liur atau cairan dari hidung yang dikeluarkan oleh orang terinfeksi. Maka dari itu penerapan protokol kesehatan sangat penting dilakukan disaat seperti ini. Kita pun harus beradaptasi dengan dunia normal baru.
ADVERTISEMENT
Untuk mencegah penyebaran Covid-19, WHO memberikan himbauan untuk menghentikan acara-acara yang dapat menyebabkan massa berkerumun. Maka dari itu, pembelajaran tatap muka yang mengumpulkan banyak mahasiswa di dalam kelas ditinjau ulang pelaksanaannya. Perkuliahan harus diselenggarakan dengan skenario yang mampu mencegah berhubungan secara fisik antara mahasiswa dengan dosen maupun mahasiswa dengan mahasiswa. Bentuk perkuliahan yang dapat dijadikan solusi dalam masa pandemi Covid-19 adalah pembelajaran daring. Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang menggunakan jaringan internet dengan aksesbilitas, konektivitas, fleksibilitas, dan kemampuan untuk memunculkan berbagai jenis interaksi pembelajaran.
Metode penelitian yang digunakan dalam karya tulis ilmiah ini penulis menggunakan metode kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan hipotesis yang berbasis angka. Dalam penelitian ini, responden yang berkaitan sebanyak 123 orang
ADVERTISEMENT
Berdasarkan jawaban dari responden pada kuisioner yang telah dibagikan, maka diperoleh hasil penelitian sebagai berikut:
a. Sebanyak 69,4% terdiri dari perempuan dan sisanya yaitu sebanyak 30,6% terdiri dari koresponden laki-laki.
b. Sebanyak 87,1% menyatakan bahwa mereka masih berada di semester satu,lalu sebanyak 11,3% koresponden menyatakan mereka berada di semester 3, dan sisanya berada di semester 5 dan 7.
c. Terdapat 75,8% koresponden merasakan adanya dampak terhadap kesehatan fisik mereka, sedangkan sisanya sebanyak 24,2%
d. Sebanyak 67,7% koresponden merasa bahwa perkuliahan daring ini tidak efektif, sedangkan 17,7% koresponden merasa bahwa perkuliahan daring ini efektif. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa merasa tidak efektif dalam melaksanakan kuliah daring.
e. Sebanyak 96,8% mahasiswa melaksanakan kuliah daring dirumah, dan sisanya sebanyak 3,2% melaksanakan dari kosan. Hal ini menunjukkan bahwa hampir seluruh mahasiswa melaksanakan perkuliahan daring ini dari rumah
ADVERTISEMENT
f. Sebesar 89,5% mahasiswa menyatakan bahwa mereka menggunakan perangkat laptop, 4,8% menggunakan handphone, sebanyak 1,6% menggunakan komputer, dan sisanya menggunakan laptop,handphone dan komputer secara bergantian.
g. Sebanyak 91,9% koresponden menyatakan bahwa adanya pengaruh terhadap kualitas pemahaman mereka dalam kuliah daring, sedangkan 5,6% tidak merasakan adanya pengaruh.
h. Sebanyak 70,2% koresponden menyatakan bahwa mereka sangat paham, 28,2% merasa paham dan 1,6% merasa cukup paham.
i. Sebanyak 83,1% koresponden menyatakan bahwa universitasnya memfasilitasi kuliah daring, sedangkan 16,9% menjawab tidak difasilitasi oleh pihak universitasnya.
j. Sebanyak 82,3% koresponden menunjukkan bahwa pihak universitas koresponden memberikan bantuan materi berupa kuota belajar sedangkan 17,7% koresponden menjawab tidak diberikan bantuan kuota.
k. Sebanyak 58,9% koresponden menunjukkan bahwa kuliah daring memberikan dampak negatif terhadap kesehatan mental sedangkan 41,1% koresponden menjawab bahwa kuliah daring tidak memberikan dampak negatif terhadap kesehatan mental.
ADVERTISEMENT
l. Sebanyak 93,5% koresponden menjawab bahwa koresponden menyukai sistem pembelajaran offline. Sedangkan 6,5% koresponden menjawab bahwa mereka tidak menyukai sistem pembelajaran offline.
m. Sebanyak 86,3% koresponden menjawab lebih menyukai offline, sedangkan 13,7% menjawab bahwa mereka lebih menyukai sistem online.
n. Sebanyak 57,3% koresponden menjawab bahwa tugas yang diberikan dosen membebani mereka. Sedangkan sebanyak 42,7% koresponden merasa tidak terbebani oleh tugas yang diberikan oleh dosen.
Kuliah Daring sangat mempengaruhi kefektivitasan mahasiswa dalam proses KBM yang memiliki dampak negatifnya yaitu, pada kuliah daring ini mahasiswa banyak mengalami kurangnya konsentrasi belajar karena faktor dari lingkungan belajarnya yang berzona nyaman seperti di kamar kos atau rumah yang menciptakan atmosfer kenyamanan yang cenderung membuat mahasiswa lebih memilih untuk bersantai atau tidur, dan kurangnya kondusif keadaan rumah yang membuat mahasiswa tidak fokus belajar. Pembelajaran daring memiliki beberapa dampak terhadap mahasiswa yaitu pembelajaran daring masih membingungkan mahasiswa; mahasiswa menjadi pasif, kurang kreatif dan produktif, penumpukan informasi/ konsep pada mahasiswa kurang bermanfaat; mahasiswa mengalami stress; serta peningkatan kemampuan literasi bahasa mahasiswa. Hal ini dapat menjadi evaluasi agar pembelajaran daring dapat diupayakan diterima dengan baik oleh mahasiswa tanpa mengurangi esensi pendidikan itu sendiri.
ADVERTISEMENT