Konten dari Pengguna

Tak Seburuk Stigma Kebanyakan Orang Tentang Kpopers, Ini Dia Dampak Positifnya!

Naura Afifa
Mahasiswa Hukum di Fakultas UPN Veteran Jakarta
30 Desember 2020 9:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Naura Afifa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
EXO, boygrup terkenal asal korea di acara penghargaan. (pic from pinterest.com)
Tidak dapat dipungkiri saat ini kita sudah terbiasa mendengar istilah fans kpop atau biasa disebut K-Popers. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya budaya korea yang sudah masuk ke Indonesia, seperti diundangnya beberapa grup musik asal korea ke berbagai acara televisi lokal. Penayangan drama korea di beberapa saluran televisi juga membuat Indonesia diserang demam korea.
ADVERTISEMENT
Namun dapat kita lihat pula hal ini juga mendapat cibiran dari banyak pihak, terlebih kepada K-Popers yang tidak jarang diberi cap buruk seperti aneh, suka berhalusinasi, konsumtif, bahkan disebut sebagai pemuja plastik.
Memang harus diakui bahwa stigma buruk diatas nyata adanya, tetapi kita tidak bisa menyamaratakan hal tersebut ke semua penggemar kpop. Nyatanya, banyak dampak positif yang dialami oleh para K-Popers loh, yuk kita simak!
Kebanyakan konten idola mereka yang berbicara dan menyanyi menggunakan bahasa korea, membuat para fans kpop ini mau tidak mau mempelajari bahas inggris yang sering digunakan sebagai bahasa terjemahan. Tidak sedikit pula mereka yang hingga rela mempelajari bahasa korea langsung. Usut punya usut hal ini dilakukan agar mereka bisa memahami apa yang dibicarakan idolanya tanpa harus melihat terjemahannya.
ADVERTISEMENT
Memiliki teman satu frekuensi merupakan hal yang sangat menyenangkan. Begitu pula yang dialami oleh para K-Popers. Seringnya mereka berinteraksi di media sosial menciptakan pertemanan dikalangan kpopers. Ditambah dengan semakin majunya teknologi pada sekarang ini membuat terciptanya pertemanan antar negara bahkan benua.
Siapa bilang menjadi fans korea hanya bermodalkan halusinasi dan kuota saja? Banyak dari para kpopers ini menjadi sering menabung karena keinginan kuat mereka untuk bertemu idolanya dalam konser, atau sekedar membeli album dan merchandise idola mereka.
Hal ini banyak diakui para remaja yang menyukai kpop karena kebanyakan waktu mereka dihabiskan di kamar untuk mencari informasi tentang idola mereka dan membuat mereka terhindar dari berbagai kenakalan remaja seperti penggunaan narkoba, pergaulan bebas, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Banyak yang bilang bahwa menjadi kpopers dapat membuat kita menjadi malas belajar dan lupa waktu. Memang hal tersebut bisa terjadi. Namun, tak sedikit dari mereka yang justru menjadi rajin belajar karena termotivasi untuk bersekolah di korea suatu hari nanti agar bisa lebih sering bertemu dengan idola mereka.
Wah, ternyata banyak ya dampak positif yang dialami para Kpopers. Tidak melulu yang buruk, manfaat positif ini sangat menguntungkan bagi fans kpop. Seperti pepatah yang mengatakan “ Sambil menyelam minum air”, mereka bisa mengidolakan grup yang mereka suka dan mendapat banyak manfaat positif.