Konten dari Pengguna

Makanan Halal Dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Hidup

Naura Nurazizzah Raheli
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia
11 Oktober 2024 21:09 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Naura Nurazizzah Raheli tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Memakan Makanan Halal. Foto : Koleksi Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Memakan Makanan Halal. Foto : Koleksi Pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Makanan halal adalah makanan yang boleh dimakan sesuai syarat syariat Islam. Dalam Islam, makanan halal dibagi menjadi dua, yaitu halal menurut zatnya dan juga halal menurut cara mendapatkannya. Dalam Al- Quran Allah SWT telah memerintahkan umat Muslim untuk makan makanan yang halal seperti yang telah difirmankan dalam surah Al Baqarah ayat 168:
ADVERTISEMENT
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ كُلُوْا مِمَّا فِى الْاَرْضِ حَلٰلًا طَيِّبًاۖ وَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ
Artinya: Wahai manusia, makanlah sebagian (makanan) di bumi yang halal lagi baik dan janganlah mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya ia bagimu merupakan musuh yang nyata. (Q.S Al-Baqarah: 168)
Dalam surat ini manusia diperintahkan untuk memakan dari makanan yang halal, yaitu yang tidak haram, baik zatnya maupun cara memperolehnya. Dan selain halal, makanan juga harus yang baik, yaitu yang sehat, aman, dan tidak berlebihan. Makanan dimaksud adalah yang terdapat di bumi yang diciptakan Allah untuk seluruh umat manusia. Dalam ayat ini Allah juga memerintahkan manusia untuk tidak mengikuti langkah-langkah setan yang selalu merayu manusia agar memenuhi kebutuhan jasmaninya walaupun dengan cara yang tidak sesuai dengan ketentuan Allah.
ADVERTISEMENT
Pengaruh Makanan Halal Terhadap Kesehatan Jasmani
Makanan yang kita konsumsi mengandung zat-zat penting untuk kelangsungan hidup. Perlu diingat bahwa, tidak ada satu pun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh sekaligus, inilah yang menjadi alasan dari pentingnya gizi seimbang dalam menu makanan sehari-hari. Sebagai upaya memperoleh gizi seimbang, pedoman gizi seimbang menganjurkan untuk mengonsumsi berbagai macam jenis makanan yang mengandung makronutrien dan mikronutrien, seperti protein, karbohidrat, serat, lemak baik, vitamin dan mineral. Perintah mengonsumsi makanan gizi seimbang banyak dianjurkan dalam Islam, terutama dalam makanan halal. Dalam Surat An- Nahl :11
يُنْۢبِتُ لَكُمْ بِهِ الزَّرْعَ وَالزَّيْتُوْنَ وَالنَّخِيْلَ وَالْاَعْنَابَ وَمِنْ كُلِّ الثَّمَرٰتِۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيَةً لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ
ADVERTISEMENT
Artinya: Dengan (air hujan) itu Dia menumbuhkan untukmu tumbuh-tumbuhan, zaitun, kurma, anggur, dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berpikir.
Juga terdapat dalam Surat At-Thur :22
وَاَمْدَدْنٰهُمْ بِفَاكِهَةٍ وَّلَحْمٍ مِّمَّا يَشْتَهُوْنَ
Artinya : Kami menganugerahkan kepada mereka tambahan (kenikmatan) berupa buah-buahan dan daging dari segala jenis yang mereka inginkan.
Mengonsumsi makanan halal merupakan upaya dalam meningkatkan kualitas hidup sebab mengonsumsi makan halal adalah langkah awal dalam penerapan perilaku gaya hidup yang perlu diterapkan sebagai upaya mencegah dampak negatif mengonsumsi makanan haram yang dapat membawa penyakit berbahaya, seperti cacing pita, parasit, dan bakteri. Penyakit-penyakit ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti diare, muntah, demam, hingga kematian.
ADVERTISEMENT
Makanan Halal Dalam Meningkatkan Kualitas Ibadah
Ketika kita mengonsumsi makanan yang halal maka ibadah dan doa kepada Allah SWT diterima. Oleh karena itu, orang yang mengetahui hal tersebut akan lebih bersemangat dalam melaksanakan ibadahnya. Sebaliknya kedua hal tersebut (sholat dan ibadah) tidak diterima bagi mereka yang tidak mengonsumsi makanan halal. Allah berfirman dalam Surat Al- Muminun:51
يٰٓاَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوْا مِنَ الطَّيِّبٰتِ وَاعْمَلُوْا صَالِحًاۗ اِنِّيْ بِمَا تَعْمَلُوْنَ عَلِيْمٌۗ
Artinya : Allah berfirman "Wahai para rasul, makanlah dari (makanan) yang baik-baik dan beramal salehlah. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."
Makanan Halal Memengaruhi Perilaku Manusia
Allah telah mengharamkan makanan yang buruk dan hewan yang buruk karena makanan mempengaruhi akhlak, karakter, sifat, sikap, dan perilaku seseorang. Mengonsumsi makanan halal secara kandungan dan halal dalam cara mendaptakannya dapat menghasilkan darah dan daging yang baik. Tidak hanya itu namun menghasilkan juga efek pada perbuatan yang baik sesuai ajaran agama. Sebaliknya, jika kita memakan makanan yang tidak baik atau dilarang oleh agama kita, maka akan mempengaruhi akhlak dan menjadikan buruk akhlak kita karena ada kecenderungan untuk melakukan perbuatan dan tindakan yang dilarang. Kepribadian dan perilaku kita sangat dipengaruhi oleh apa yang kita makan. Salah satunya adalah mengonsumsi hewan babi, dalam Surat Al-Baqarah: 173
ADVERTISEMENT
اِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنْزِيْرِ وَمَآ اُهِلَّ بِهٖ لِغَيْرِ اللّٰهِۚ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَّلَا عَادٍ فَلَآ اِثْمَ عَلَيْهِۗ اِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Artinya: Sesungguhnya Dia hanya mengharamkan atasmu bangkai, darah, daging babi, dan (daging) hewan yang disembelih dengan (menyebut nama) selain Allah. Akan tetapi, siapa yang terpaksa (memakannya), bukan karena menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Selain manfaat fisik, mengonsumsi makanan halal juga memberikan manfaat psikologis dengan menciptakan ketenangan pikiran dan kepercayaan diri dalam menjalani pola hidup sehat. Dengan mempertimbangkan manfaat tersebut, orang yang mengonsumsi makanan dan minuman halal dapat memperoleh manfaat kesehatan secara keseluruhan, menjaga keseimbangan tubuh, dan melindungi diri dari potensi risiko kesehatan.
ADVERTISEMENT
Naura Nurazizzah Raheli, Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia