Konten dari Pengguna

Tumbuh di Rumah Penuh Suara, Tapi Hati Tetap Sepi?

Muthiah Naurah Ahlam S
Mahasiswa fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
6 Juli 2025 18:01 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Kiriman Pengguna
Tumbuh di Rumah Penuh Suara, Tapi Hati Tetap Sepi?
Meski rumah penuh suara, mengapa hati masih terasa sepi? Artikel ini mengulas fenomena kesepian emosional yang sering tak disadari.
Muthiah Naurah Ahlam S
Tulisan dari Muthiah Naurah Ahlam S tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi keluarga duduk di meja makan yang sama, namun terpisah dalam keheningan. Foto: dibuat dengan Copilot AI berdasarkan ide dan arah visual oleh penulis
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi keluarga duduk di meja makan yang sama, namun terpisah dalam keheningan. Foto: dibuat dengan Copilot AI berdasarkan ide dan arah visual oleh penulis
ADVERTISEMENT
Di rumah yang ramai, penuh dengan suara televisi menyala, obrolan, dan bahkan ketukan piring di dapur. Namun, tidak semua orang yang tinggal di rumah seperti itu merasa hangat. Ada kalanya hati terasa sepi, walaupun di tengah keramaian. Mengapa rumah ramai bisa terasa sepi? Psikolog anak menyebut fenomena ini sebagai kesepian emosional, yaitu kondisi ketika seseorang merasa tidak dipahami atau tidak diakui, meski dikelilingi banyak orang. Lantas bagaimana cara mengatasinya?
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
Tumbuh di rumah penuh suara tidak dapat menjamin hati ikut hangat. Kehangatan sejati muncul saat kita benar-benar hadir, mendengarkan dan memahami satu sama lain. Kadang, diam sejenak untuk mendengarkan lebih berharga daripada ribuan percakapan kosong.