Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Begadang: Kebiasaan Buruk bagi Kesehatan yang Tidak Disukai Rasulullah SAW
4 November 2024 13:33 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Naurah Az-Zahra Musta'in tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Begadang atau terjaga dari malam sampai menjelang pagi telah menjadi bagian dari kehidupan banyak orang saat ini. Berada di era modern saat ini, banyak orang dituntut untuk mampu bekerja cepat, menyelesaikan segala hal dalam waktu satu malam.
ADVERTISEMENT
Namun, seiring dengan berkembangnya ilmu kesehatan terkait gaya hidup, membuktikan bahwa begadang memiliki dampak buruk bagi kesehatan. Selain itu, begadang termasuk hal yang tidak disukai oleh Rasulullah SAW.
Dampak Begadang bagi Kesehatan
Begadang memiliki berbagai dampak buruk bagi kesehatan, baik dari segi fisik maupun mental.
Dampak yang ditimbulkan apabila begadang dilakukan terus menerus antara lain;
1. Meningkatkan risiko terkena penyakit jantung
2. Diabetes melitus
3. Obesitas
4. Depresi
5. Kecemasan
6. Kelelahan
7. Penurunan konsentrasi
Tidur adalah kebutuhan tubuh untuk dapat beristirahat dari aktivitas selama seharian penuh, melakukan proses pemulihan dan regenerasi. Beberapa hormon yang mengatur metabolisme dan imunitas tubuh baru diproduksi saat tidur. Apabila kekurangan tidur, tubuh tidak akan beristirahat dengan baik sehingga akan berdampak negatif pada kesehatan secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT
Tidur dalam Perspektif Islam
Tidur disebutkan dalam Q.S. An-Naba’ ayat 9
وَّجَعَلْنَا نَوْمَكُمْ سُبَاتًاۙ ٩
Artinya: ‘’dan Kami menjadikan tidurmu untuk istirahat,’’
Selain untuk beristirahat, tidur juga menjadi nikmat yang harus disyukuri. Rasulullah SAW menekankan pentingnya tidur yang berkualitas dan teratur. Dalam banyak hadis, beliau menggambarkan pola hidup yang seimbang, termasuk waktu tidur yang tepat.
Setiap anjuran yang diberikan, Rasulullah selalu memberikan contoh pelaksanaanya. Beliau menganjurkan untuk tidur setelah salat Isya dan bangun sebelum salat Subuh. Waktu tersebut memenuhi anjuran manusia untuk tidur setidaknya selama 8 jam.
Pola ini menunjukkan bahwa antara tidur dan ibadah saling melengkapi dalam kehidupan seorang Muslim. Dengan menjaga waktu tidur, seseorang dapat lebih siap untuk melaksanakan ibadah dan aktivitas sehari-hari dengan optimal.
ADVERTISEMENT
Hadis dan Ajaran Rasulullah
Dalam hadits dari Abdullah Mas'ud RA, ia berkata,
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ جَدَبَ لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ السَّمَرَ بَعْدَ الْعِشَاءِ يَعْنِي زَجَرَنَا
Artinya: "Rasulullah SAW melarang kami berbincang-bincang setelah Isya, yakni melarang dengan peringatan kepada kami," (HR Ibnu Majah).
Hadis tersebut menegaskan bahwa Rasulullah tidak menyukai berbincang-bincang setelah salat Isya karena nantinya akan menyebabkan seseorang tidur larut malam. Rasulullah tidak menyukai kegiatan yang tidak bermanfaat. Jika seseorang tidur larut malam, dikhawatirkan ia akan lalai dalam melaksanakan ibadahnya.
Membangun Kebiasaan Tidur yang Sehat
Seorang Muslim dapat menghindari kebiasaan begadang dengan menerapkan beberapa cara. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:
Tetapkan jadwal tidur: Usahakan untuk tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, termasuk di akhir pekan. Hal tersebut mampu membangun kebiasaan sehingga jam tidur lebih teratur.
ADVERTISEMENT
Ciptakan lingkungan tidur yang nyaman: Pastikan kamar tidur gelap, tenang, dan sejuk. Rasulullah juga menganjurkan untuk tidur dalam keadaan tanpa lampu.
Kurangi kafein dan makanan berat sebelum tidur: Mengkonsumsi kafein dan makanan berat menjelang waktu tidur dapat merusak kualitas tidur.
Buat jadwal keseharian: adanya jadwal, seseorang akan lebih disiplin dalam beraktivitas
Begadang bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga sebuah pilihan hidup yang bertentangan dengan ajaran Rasulullah SAW. Dengan menyadari dampak negatif dari kebiasaan ini, kita seharusnya berupaya untuk mengubah pola tidur menjadi lebih baik. Tidur yang cukup tidak hanya menjaga kesehatan fisik dan mental, tetapi juga membantu kita menjalani kehidupan yang lebih produktif dan bahagia, sesuai dengan nilai-nilai yang diajarkan dalam Islam. Mari kita tingkatkan kesadaran akan pentingnya tidur yang berkualitas demi kesehatan dan kesejahteraan kita semua.
ADVERTISEMENT