Konten dari Pengguna

Manfaat Pementasan Drama bagi Siswa

Naurah K
Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di UIN Jakarta.
10 Desember 2020 21:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Naurah K tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pementasan Drama oleh siswa MAN 7 Jakarta pada tahun 2016
zoom-in-whitePerbesar
Pementasan Drama oleh siswa MAN 7 Jakarta pada tahun 2016
ADVERTISEMENT
Pengenalan Drama
Kata drama pastinya sudah tidak asing lagi kita dengar. Bahkan semenjak di bangku sekolah kita sudah mempelajari tentang drama pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Kata drama berasal dari bahasa Yunani, yaitu draomai yang berarti berbuat, bertindak, berlaku, bereaksi, dan sebagainya. Beberapa ahli juga mengemukakan pendapatnya tentang pengertian drama. Menurut Muolton, drama adalah kisah hidup yang digambarkan dalam gerak dan disampaikan langsung dengan tindakan. Sedangkan menurut Balthazar, drama adalah kesenian yang melukiskan sifat manusia dengan gerak.
ADVERTISEMENT
Drama merupakan salah satu jenis genre sastra yang memiliki keistimewaan tersendiri dibandingkan karya sastra lainnya seperti puisi, cerpen atau novel. Karena drama merupakan bentuk karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog dan dapat dipentaskan serta dipertontonkan. Benhart juga mendefinisikan drama sebagai suatu karangan dalam prosa yang ditampilkan dengan dialog atau pantomim, suatu cerita yang mengandung konflik dan cerita tersebut dapat dipentaskan di panggung dramatik.
Jadi dapat disimpulkan bahwa drama adalah jenis karya sastra yang menceritakan sebuah kisah, watak, tingkah laku manusia lewat peran serta dialog yang ditunjukkan di atas panggung, dan terkandung pesan-pesan moral.
Pembelajaran drama di sekolah
Pelajaran bahasa Indonesia merupakan pelajaran wajib yang harus ada di setiap jenjang pendidikan. Pembelajaran sastra, khususnya drama di sekolah bisa dikatakan sampai saat ini hanya terfokus pada aspek kognitif dan pengetahuannya saja. Sehingga para siswa hanya mengetahui teori drama seperti judul naskah, nama dramawan atau unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik drama saja tanpa adanya praktik langsung dari siswa. Padahal dalam pembelajaran, apresiasi drama tidak hanya terfokus kepada aspek kognitif saja, tetapi juga harus melibatkan aspek afektif dan psikomotorik. Karena hal itu, kegiatan apresiasi drama di sekolah masih kurang mendapatkan perhatian.
ADVERTISEMENT
Ada baiknya apabila siswa sudah memahami dan menguasai pengetahuan akan drama, diharapkan siswa dapat mempraktikkan ilmu yang sudah didapatkannya dan mengaplikasikan teori drama dengan cara mementaskan sebuah drama. Drama dapat dipandang dari dua dimensi, yaitu dimensi sastra dan dimensi seni pertunjukan (Hasanuddin, 1996:45). Sebagai bacaan sastra, drama memberikan gambaran cerita melalui dialog-dialog para tokoh yang terkandung di dalamnya. Sedangkan dimensi pertunjukan drama terdiri atas struktur drama yang berisikan dialog-dialog dan drama juga ditulis untuk pementasan.
Selain mendapatkan ilmunya, akan ada banyak manfaat yang bisa diambil oleh siswa dari pertunjukan drama yang dilakukan. Oleh karena itu, diharapkan guru dapat meningkatkan minat siswa pada drama.
Manfaat mempraktikkan pembelajaran drama
ADVERTISEMENT
Ternyata, guru juga bisa membuat pelajaran drama menjadi menyenangkan. Bagaimana caranya? Salah satunya adalah dengan membuat pementasan drama yang nantinya akan dipentaskan oleh para siswa. Dengan membuat kelompok drama dalam satu kelas menjadi 2 kelompok, maka apabila di dalam satu angkatan terdapat 6 kelas, maka akan ada 12 kelompok yang akan tampil. Bisa juga dengan membuat kelompok-kelompok kecil dalam kelas, sehingga hanya pementasan drama kecil yang dilakukan oleh satu kelas.
Dalam mempraktikan pembelajaran drama, selain menerapkan ilmu yang sudah didapat dengan mempraktikannya, ternyata ada juga manfaat lainnya untuk para siswa. Dengan melakukan praktik langsung, mementaskan drama di luar kelas akan membuat proses kreatif siswa dalam memproduksi pementasan drama akan lebih terasa prosesnya. Melalui proses produksi pementasan drama di sekolah, siswa pastinya dapat belajar banyak hal. Seperti siswa belajar bersikap bertanggung jawab. Karena, ketika siswa terlibat langsung dalam memproduksi sebuah pementasan drama, maka siswa akan belajar bertanggung jawab sesuai dengan peran dan tugasnya masing-masing baik di depan panggung maupun di belakang panggung. Siswa juga akan merasa bertanggung jawab dalam proses mensukseskan acara bersama. Di dalam sebuah pementasan drama sangat dibutuhkan kerja sama dan kekompakkan sebuah tim atau kelompok. Dengan begitu, akan menumbuhkan keakraban yang terjalin dengan baik antar para siswa.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dalam pementasan drama, siswa akan belajar bagaimana bermain peran dan berakting sesuai dengan peran tokoh yang dimainkan oleh siswa. Para siswa juga akan belajar bagaimana cara menulis naskah atau skenario yang baik dan diminati oleh orang-orang. Para siswa juga akan belajar bagaimana mengerjakan bagian artistik pada panggung, seperti menata panggung juga membuat property panggung. Pada drama juga tidak boleh dilupakan tentang kostum dan tata rias yang nantinya akan digunakan oleh siswa dalam pementasan drama. Dengan pementasan drama pun kita juga bisa mengetahui bakat atau potensi terpendam yang dimiliki siswa. Seperti siswa yang ternyata memiliki bakat acting atau bakat seni pada bagian artistik dan bakat pada bidang tata rias.
ADVERTISEMENT
Pementasan Drama oleh angkatan 30 MAN 7 Jakarta pada tahun 2016
Melalui serangkaian proses dalam mementaskan drama, para siswa pun pastinya dapat banyak pelajaran yang bisa mereka ambil dan mendapatkan pengalaman baru bagi mereka. Selain mendapatkan pelajaran teori tentang drama, sekarang mereka bisa mempraktikkan ilmu yang sudah mereka dapatkan. Di dalam prosesnya juga akan menjadikan para siswa memiliki sifat yang rajin, giat, pantang menyerah, bekerja keras serta menumbuhkan jiwa kepemimpinan dan jiwa yang bertanggung jawab.
Saat melakukan praktik langsung yaitu mementaskan drama di sekolah, akan memberikan hiburan tersendiri bagi para siswa dan juga guru karena drama bertujuan sebagai hiburan kepada penonton. Para siswa dapat memperoleh pembelajaran tentang drama secara lebih rinci yang mana akan membuat para siswa menjadi lebih aktif. Dengan begitu, hal ini dapat menjadi nilai plus tersendiri bagi guru bahasa Indonesia yang telah mengadakan pementasan drama. Jadi, yuk praktikkan ilmu yang sudah kita dapatkan.
ADVERTISEMENT