Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Pizza Italia dipadukan dengan Budaya Jawa, Kota Solo tidak Pernah Kehabisan Ide
13 Januari 2025 12:28 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Firdha Naura Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kota Solo memang tidak bisa diam soal kuliner. Selalu ada inovasi unik yang dihadirkan pada bidang kuliner sehingga membuat Kota Solo makin dikenal banyak orang. Bukan hanya soal kuliner otentik Solo saja, namun juga dapat ditemukan santapan dari berbagai negara seperti Thailand, Jepang, India, Korea, Vietnam, bahkan hingga Italia. Salah satu nya adalah tempat makan ini, yang menyajikan menu pizza khas Italia namun dengan sentuhan Jawa yang bernama "Teradisional". Lokasi nya cukup tersembunyi, pengunjung harus memasuki gang yang hanya cukup untuk satu mobil di tengah perkampungan milik warga setempat. Tempat makan ini berada di Jl. Tejonoto 3 Nomor 3, Danukusuman, Kecamatan Serengan, Kota Suarakarta.
ADVERTISEMENT
Ketika sampai di lokasi, pengunjung akan disambut dengan megah nya bangunan rumah adat Suku Jawa yaitu Rumah Joglo. Terlihat tulisan “Teradisional” bewarna silver yang nampak mewah dan gagah di bagian atas. Bangunan kayu didominasi dengan warna coklat dan dipercantik dengan ukiran batik pada sudut pintu, membuat pengunjung yang datang merasakan kental nya nuansa budaya Jawa. Setiap langkahan kaki memasuki tempat makan itu, pengunjung akan disambut dengan semerbak aroma saus tomat dan bau pembakaran dari tungku batu bata. Mereka sengaja menempatkan dapur terbuka untuk pembuatan pizza di depan supaya dapat menarik pengunjung dengan aroma yang memikat, untuk datang dan mencoba.
Tidak hanya di bagian luar saja, Teradisional totalitas dalam membangun nuansa Jawa hingga ke bagian dalam bahkan sampai ke sudut- sudut ruangan. Ketika masuk, pengunjung langsung dihadapkan oleh dua wayang besar yang menempel di dinding bersama dengan ukiran batik yang menawan. Lampu gantung bewarna emas dan hitam di kanan dan kiri ruangan, menambah atmosfer klasik di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Seperti namanya “Teradisional”, tempat makan ini tentu menyajikan makanan khas Indonesia seperti berbagai olahan ketan dan juga gudeg yang patut untuk dicoba. Namun tempat ini menjadi viral bukan karena makanan khas Jawa nya, tetapi karena si primadona pizza khas Italia yang diolah secara tradisional. Dua macam kuliner dari negara yang berbeda, tidak heran jika para pemburu kuliner berbondong- bondong datang untuk mencoba.
Proses Pembuatan Pizza
Harga pizza dibandrol mulai dari Rp45.000 hingga yang paling mahal di angka Rp90.000. Setelah memesan dan melakukan pembayaran di meja kasir, pengunjung dapat langsung menyaksikan proses pembuatan. Dapur nya dibuat terbuka dan menghadap arah pengunjung yang datang, supaya dapat disaksikan dengan nyaman. Juru masak nya sangat ramah dan komunikatif, tidak hanya menyaksikan proses pembuatan, pengunjung akan kerap diajak mengobrol dengan si juru masak.
ADVERTISEMENT
“Saya sudah satu tahun disini mbak, sudah betah” ujar pria muda yang menjadi tukang masak pizza di Teradisional. Sepertinya untuk berada di posisi nya harus memiliki jam terbang tinggi supaya dapat maksimal dalam kemampuan memasak sekaligus menghibur.
Adonan pizza dilempar dengan penuh atraksi sehingga dapat menghasilkan adonan yang besar sesuai ekspetasi konsumen. Setelah adonan siap, topping sesuai request pesanan langsung diratakan di atas nya. Jangan khawatir soal porsi topping, mereka akan tidak pelit masalah topping. Setelah dirasa sudah siap dimasak, adonan pizza langsung diangkat tanpa menggunakan loyang dengan spatula yang besarnya hampir seukuran dengan dua muka manusia. Ini yang menjadi pon penting dalam pembuatan pizza, dimana adonan bersentuhan langsung dengan oven batu tanpa melalui perantara loyang. Teknik ini memberikan rasa yang khas pada aroma dan tekstur yang dihasilkan. Kemudian pizza dimasukkan ke oven batu, membuat semerbak wangi keju dan saus tomat memenuhi ruangan. Tidak membutuhkan waktu yang lama, hanya dalam 15 menit pizza sudah siap diangkat dan dapat disajikan.
Cita Rasa Makanan
ADVERTISEMENT
Karena lokasi nya yang berada di Kota Solo, para pengunjung jadi memiliki ekspetasi tinggi pada menu gudeg nya. Rupanya mereka tidak hanya fokus pada penyajian pizza yang menarik, tetapi juga memperhatikan cita rasa gudegnya. Pengunjung yang datang tidak hanya memesan pizza, banyak dari mereka yang memesan gudeg beserta ketan. Ini menjadi nilai plus bagi Teradisional, meskipun menghidangkan kuliner asing mereka mengambil kesempatan untuk menarik para konsumen yang awalnya datang hanya karena pizza jadi ikut mencoba hidangan tradisional. Hebatnya lagi, rasa pizza yang dihidangkan benar- benar mirip dengan pizza otentik Italia. Adonan nya tipis dan renyah, saus tomat nya ringan dan segar, serta aroma kayu bakar yang berasal dari tungku tradisional sangat kuat. Pengunjung dijamin puas dengan rasa keaslian pizza khas Italia ini.
ADVERTISEMENT
Destinasi Kuliner yang Tepat bagi Wisatawan
Teradisional menjadi destinasi kuliner yang cocok bagi para pecinta pizza yang sedang berlibur ke Kota Solo. Dimana lagi dapat makan pizza dengan nuansa Jawa yang kental, pastinya dapat memberikan kesan tersendiri. Harga nya cukup terjangkau, sepadan dengan pelayanan dan keindahan tempat yang disuguhkan. Setiap sudut bagian ruangan dibuat sangat unik dan artistik, cocok untuk para wisatawan yang senang berfoto apalagi untuk para wisatawan pecinta gaya klasik. Pengunjung tidak akan dibuat menyesal datang kesini, pengalaman ketika makan makanan asing bersamaan dengan hidangan khas Indonesia, tidak bisa dicoba dimanapun kecuali di Teradisional.