Konten dari Pengguna

Jatimarto Anti Stunting! Gerakan Anti Stunting Mahasiswa KKN UNDIP di Wonogiri

Nauval Aji Satria
Mahasiswa S1 Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Diponegoro Semarang
16 Agustus 2024 14:53 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nauval Aji Satria tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wonogiri, 9 Agustus 2024 - Pelaksanaan gerakan anti stunting di Desa Jatimarto, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri oleh mahasiswa KKN Tim II UNDIP 2024 yang dengan fokus utama pada pemberdayaan masyarakat Desa Jatimarto dalam menghadapi stunting sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan tingginya angka stunting pada salah satu dusun di Desa Jatimarto. Program pemberdayaan ini dilaksanakan berkolaborasi dengan mahasiswa KKN kelompok 75 Universitas Slamet Riyadi (UNISRI). Pemberdayaan ini diharapkan dapat membantu pemerintah setempat dalam menurunkan angka stunting.
Foto bersama mahasiswa KKN tim II Universitas Diponegoro dengan mahasiswa KKN kelompok 75 Universitas Slamet Riyadi (UNISRI) pasca kegiatan pemberdayaan.
Survei yang dilakukan di Desa Jatimarto menunjukkan bahwa masih terdapat kasus stunting pada beberapa dusun di Desa ini. Survei dilakukan dengan mengunjungi setiap Kepala Dusun untuk mengetahui kondisi permasalahan stunting disetiap dusun. Dari 11 dusun, terdapat beberapa dusun yang masih memiliki kasus stunting pada tahun ini. Dusun dengan angka tertinggi yaitu Dusun Plosorejo. Dusun ini menjadi target lokasi kami untuk melakukan kegiatan pemberdayaan.
ADVERTISEMENT
Stunting menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) adalah anak balita dengan nilai z-scorenya kurang dari -2.00 SD/standar deviasi (stunted) dan kurang dari -3.00 SD (severely stunted). Jadi dapat disimpulkan bahwa stunting merupakan gangguan pertumbuhan yang dialami oleh balita yang mengakibatkan keterlambatan pertumbuhan anak yang tidak sesuai dengan standarnya sehingga mengakibatkan dampak baik jangka pendek maupun jangka panjang. Penyebab utama stunting diantaranya, asupan gizi dan nutrisi yang kurang, pola asuh yang salah akibat kurangnya pengetahuan dan edukasi bagi ibu hamil dan ibu menyusui, buruknya sanitasi lingkungan tempat tinggal seperti kurangnya sarana air bersih dan tidak tersedianya sarana MCK yang memadai serta keterbatasan akses fasilitas kesehatan yang dibutuhkan bagi ibu hami, ibu menyusui dan balita. Oleh karena itu, perlu adanya pemberdayaan atau edukasi kepada masyarakat guna mengurangi atau menghilangkan angka stunting yang terjadi pada balita.
ADVERTISEMENT
Sebagai langkah awal, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) melakukan riset dan menyusun materi pemberdayaan yang komprehensif mengenai permsalahan stunting. Materi ini mencakup pentingnya pencegahan stunting serta langkah preventifnya, pentingnya sanitasi air, contoh makanan MPASI, dan sisi psikologis dari kondisi stunting. Kemudian, mahasiswa KKN menetapkan tanggal pelaksanaan kegiatan serta membuat poster pemberdayaan sebagai salah satu luaran produk. Poster ini dirancang sesederhana mungkin dengan panduan visual yang jelas dan mudah dipahami mengenai pengertian dan gejala stunting, serta informasi mengenai peran sanitasi dan sisi psikologis dari kondisi stunting.
Pelaksanaan program kerja pemberdayaan masyarakat dalam menghadapi stunting ini melibatkan orang tua dan balita, serta Ibu-Ibu kader posyandu Dusun Plosorejo. Kegiatan ini dilakukan pada hari Jumat, 09 Agusturs 2024 pukul 9.00 WIB di tempat posyandu Dusun Plosorejo. Selama kegiatan berlangsung, mahasiswa KKN memberikan pemberdayaan dan edukasi kepada peserta secara langsung mengenai pentingnya pencegahan stunting, sanitasi air, contoh makanan MPASI, dan stunting dari sisi psikologis. Untuk memastikan pemahaman yang baik mengenai materi yang telah diberikan, peserta dipersilahkan untuk bertanya atau berdiskusi terkait materi pemberdayaan agar terjadinya interaksi antara mahasiswa KKN dengan para peserta.
Penjelasan materi pentingnya pencegahan stunting dan langkah-langkah cara pencegahannya oleh Tiara Anindita dari Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
Penjelasan materi stunting dari sisi psikologis oleh Nasywa Kalandara dari Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro.
Kemudian, dilakukan praktik dan demonstrasi pembuatan MPASI dengan bahan makanan lokal yaitu singkong oleh mahasiswa KKN kelompok 75 Universitas Slamet Riyadi (UNISRI). Produk MPASI yang telah dibuat dibagikan kepada setiap peserta dengan harapan dapat menjadi motivasi bagi kader posyandu dan orang tua balita untuk terus memberikan MPASI yang bermanfaat bagi tumbuh kembang balita dalam upaya pencegahan stunting.
Produk MPASI berbahan singkong oleh Mahasiswa KKN Kelompok 75 Universitas Slamet Riyadi
Mahasiswa KKN memberikan poster pemberdayaan kepada kader posyandu balita sebagai panduan yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan stunting jika masih terjadi kedepannya. Selain itu, poster pemberdayaan juga ditempel diposyandu agar peserta posyandu dapat selalu ingat dan memahami pentingnya pencegahan stunting pada balita. Dengan diberikannya poster ini kepada kader posyandu balita, diharapkan mereka dapat menyebarkannya dan melanjutkan materi pemberdayaan ini kepada setiap orang tua balita sehingga dapat membantu mengurangi angka stunting di Desa Jatimarto terutama Dusun Plosorejo.
Pemberian poster pemberdayaan kepada kader posyandu oleh Nauval Aji Satria selaku perwakilan mahasiswa KKN tim II Universitas Diponegoro
Program pemberdayaan ini juga ikut serta dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 2 yaitu menghilangkan kelaparan dan segala bentuk malnutrisi pada tahun 2030 serta mencapai ketahanan pangan.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini diharapkan dapat berdampak jangka panjang dan positif dalam mengurangi angka stunting di Desa Jatimarto. Dengan pengetahuan yang lebih mendalam mengenai pencegahan stunting, diharapkan juga terjadi perubahan perilaku orang tua dalam pemberian gizi balita, kepedulian pemerintah setempat terkait sanitasi air, dan pola asuh orang tua terhadap balita. Hal ini akan membantu tumbuh kembang anak dan mengurangi angka stunting pada Desa Jatimarto. Mahasiswa KKN juga berharap pemberdayaan mengenai pencegahan stunting ini dapat terus berlanjut dan diterapkan oleh kader posyandu, orang tua balita, serta menjadi contoh yang baik bagi lingkungan sekitar dalam menciptakan tumbuh kembang yang baik bagi kesehatan balita.
Penulis : Nauval Aji Satria, S1 Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
ADVERTISEMENT
Dosen Pembimbing Lapangan :
Lokasi : Desa Jatimarto, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri
Sumber:
https://djpb.kemenkeu.go.id/kppn/lubuksikaping/id/data-publikasi/artikel/3012-stunting,-apa,-penyebab-dan-upaya-penanganannya.html