Apa Arti Bicara Jika Tak Berguna?

Luqman nawawi
Mahasiswa STIBA ar-raayah
Konten dari Pengguna
24 Maret 2021 18:02 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Luqman nawawi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi (dokumen pribadi Moh. Dzaky Amrullah)
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi (dokumen pribadi Moh. Dzaky Amrullah)
ADVERTISEMENT
Radar? Mungkin ketika mendengar kata tersebut yang kita pikirkan adalah pesawat yang hilang kontak dengan operator pesawat atau mungkin adanya radius saat mencari barang dengan alat tertentu.
ADVERTISEMENT
Nah, tetapi kali ini yang kita bahas ialah membicarakan keburukan seseorang dengan bermaksud menjatuhkan martabat diri seseorang tersebut, dan inilah yang disebut dengan gibah.
Meskipun demikian, bukan berarti semua kegiatan yang membicarakan keburukan termasuk gibah, misalnya ada seseorang yang teraniaya lalu melaporkan kezaliman tersebut kepada pihak yang berwajib atau Mahkamah Pengadilan dengan menyebutkan ciri-ciri dan kezaliman yang ia dapatkan. Jadi ini bukan termasuk dari bagian gibah. Contoh lain misalnya, dalam hal memilih pemimpin, pastinya, kita pilih yang banyak kebaikannya, bukan yang banyak keburukannya. Begitu pula dalam memilih hadis shahih dan palsu dengan melihat akhlak para perawinya yakni tsiqqoh atau tidak, selalu berbohong atau tidak, dan sebagainya.
Nah, ternyata berbuat gibah itu dilarang dalam agama Islam lho, sebagaimana yang disebutkan di dalam Al-Quran surat Al-Hujurat ayat 12:
ADVERTISEMENT
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلا تَجَسَّسُوا وَلا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ }
Yang artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari kesalahan orang lain,dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Penerima Tobat, Maha Penyayang."
Nabi صلى الله علي وسلم pun telah bersabda :
وعن أبي هريرة أن النبي "صلى الله عليه وسلم" قال: "إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مَا يَتَبَيَّنُ فِيهَا يَزِلُّ بِهَا فِي النَّارِ أَبْعَدَ مِمَّا بَيْنَ الْمَشْرِقِ"، وفي رواية له: "يهوي بها في نار جهنم"، رواه مسلم .
ADVERTISEMENT
Dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم bersabda: "Sesungguhnya jika seorang hamba mengatakan suatu perkataan tidak bertabayun (mencari kebenaran perkataan tersebut) maka ia akan jatuh dengannya di dalam neraka sejauh - jauhnya antara timur dan barat. Dan disebutkan di riwayat lain ia akan jatuh ke paling bawah dari neraka jahannam. (HR. Muslim)"
Dan disebutkan pula dalam syair Al-Imam As-Syaafi'i :
نعيب زماننا والعيب فينا
وما لزماننا عيبٌ سوانا.
ونهجو ذا الزمانَ بغير ذنبٍ
ولو نطق الزمان لنا هجانا.
وليسَ الذئبُ يأكلُ لحمَ ذئبٍ
ويأكلُ بعضنا بعضاً عيانا.
"Kita menghina zaman kita dan sesungguhnya kehinaan itu ada dalam diri kita.
Dan masa tidak memiliki aib kecuali aib itu ada dalam diri kita.
ADVERTISEMENT
Dan kita memperolok zaman yang tidak mempunyai dosa.
Walaupun zaman mengatakan kepada kita, kita tetap memperoloknya.
Dan tidaklah serigala memakan daging serigala yang lain.
Dan kita memakan sesama kita dengan mencari aib-aibnya."
Iya, begitulah Islam, melarang mencari aib-aib seseorang hanya untuk menjatuhkan martabat seseorang. Islam menginginkan ukhuwah antar sesama bukan mencari kesalahan antar sesama.
Semoga tulisan ini bermanfaat semoga Allah menjaga lisan kita dari segala keburukan dan memberikan kemudahan dalam berzikir baik pagi maupun petang.
Oleh : Luqman Nawawi
Ilustrasi Pria India sedang berbicara Foto: Shutter Stock