Konten dari Pengguna

Kebahagiaan Manusia Modern vs Masa Lampau dan Faktor-Faktor Pendorongnya

NAYANDA QUTRATU'AIN
Mahasiswi Aktif Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Departemen Psikologi Universitas Brawijaya
10 Juni 2024 8:27 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari NAYANDA QUTRATU'AIN tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kebahagiaan merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan manusia yang kerap dijadikan sebagai bahan untuk perbandingan. Seiring dengan adanya perkembangan zaman, banyak perubahan yang terjadi dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari ekonomi, teknologi, sosial, hingga budaya. Namun, pertanyaan yang sering muncul di benak manusia adalah, apakah kehidupan manusia yang serba modern saat ini lebih bahagia dibandingkan dengan kehidupan masa lampau?. Apa saja faktor yang mendorong kebahagiaan dari masa ke masa.
ADVERTISEMENT
Kondisi Hidup dan Kemajuan Teknologi
Faktor pertama yang mempengaruhi adalah perbedaan dari segi kemajuan teknologi. Pada masa lampau, kondisi teknologi belum secanggih saat ini. Orang zaman dahulu hidup jauh lebih sederhana tanpa adanya kemudahan teknologi seperti internet, telepon pintar, dan transportasi modern. Pada kehidupan lampau, manusia harus bekerja secara fisik untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sedangkan manusia saat ini hidup dalam era digital dengan mudahnya akses ke informasi, dapat berkomunikasi secara instant, dan tersedia berbagai alat yang dapat memudahkan pekerjaan sehari-hari. Secara umum, kemajuan teknologi ini seharusnya meningkatkan kualitas hidup dan pada akhirnya berpengaruh terhadap kebahagian.
Kemajuan Kesehatan
Faktor lainnya adalah kesehatan, salah satu aspek yang penting. Manusia pada masa lampau tidak memiliki akses yang mumpuni untuk dapat mengakses ke perawatan kesehatan modern, vaksin, atau obat-obatan. Hal tersebut berakibat ke penderitaan atas rasa sakit yang didapat. Penyakit yang sekarang dapat dicegah atau diobati kerap kali menjadi penyebab kematian di masa lampau. Dengan adanya kemajuan teknologi, harapan hidup dan kualitas kesehatan juga lebih baik. Faktor ini sangat mempengaruhi kebahagiaan karena kesehatan yang baik memungkinkan manusia saat ini dapat menikmati hidup yang lebih lama dan juga berkualitas.
ADVERTISEMENT
Interaksi Sosial dan Komunitas
Faktor ketiga yang mempengaruhi kebahagiaan adalah interaksi sosial dan komunitas. Pada zaman dahulu, manusia hidup dalam notaben masyarakat yang lebih sakral dan terikat, sehingga hubungan antarindividu lebih erat. Hal tersebut mempengaruhi dukungan sosial yang lebih kuat dan menimbulkan rasa aman dan bahagia. Sedangkan di era modern, manusia lebih banyak terhubung secara digital, sehingga banyak orang yang lebih terisolasi. Tingginya frekuensi digital, memungkinkan orang saat ini memiliki individualisme yang tinggi dan sering kali mengurangi interaksi sosialnya.
Stres dan Keseimbangan Hidup
Faktor keempat yang menjadi pengaruh akan jejak kebahagian adalah stres dan keseimbangan hidup. Walaupun manusia pada masa lampau telah menghadapi tantangan fisik yang berat, kehidupan yang mereka jalani lebih sederhana dan belum dipenuhi dengan tekanan mental yang kompleks seperti saat ini. Pada saat ini, manusia sering stres akibat tuntutan pekerjaan, tekanan sosial, juga kebutuhan untuk survive. Dengan tingginya tingkat stres dapat mengurangi rasa kebahagiaan, meskipun telah mendapatkan banyak kemudahan akses dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Ekspektasi
Faktor terakhir ini menjadi salah satu aspek terpenting yang dapat menentukan kebahagiaan yakni ekspektasi. Pada masa lampau manusia memiliki ekspektasi yang lebih sederhana dan mudah merasa puas dengan apa yang dimiliki. Dibandingkan dengan manusia saat ini, yang memiliki harapan yang lebih tinggi dan terus-menerus berusaha untuk mencapai lebih banyak hal. Tingginya ekspektasi mempengaruhi ketidakpuasan hidup dan menimbulkan perasaan bahwa tidak pernah bisa mencapai kebahagiaan yang diinginkan.
Pandangan Yuval Noah Harari
Pada bukunya “Sapiens: A Brief History of Humankind”, Yuval Noah memberikan sisi lain tentang pandangan yang cukup menarik pada bagian kebahagiaan manusia sepanjang sejarah. Harari mengungkapkan bahwa meskipun kita memiliki akses yang lebih mudah dalam kemajuan teknologi dan ilmiah, kebahagiaan manusia tidak mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan manusia pada masa lampau. Menurut Harari, kebahagiaan lebih berkaitan dengan kondisi internal dan persepsi individu terhadap faktor eksternal. Harari juga menekankan bahwa manusia modern tekanan dan stress mempengaruhi kualitas kebahagiaan.
ADVERTISEMENT
Jadi apakah manusia modern lebih bahagia dibandingkan manusia masa lampau?. Jawabannya adalah tidak sederhana dan balik lagi bergantung pada perspektif masing-masing individu serta faktor yang mereka anggap paling penting dalam kehidupan. Dengan adanya kemajuan teknologi dan kesehatan juga telah meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Akan tetapi, tantangan seperti stres, isolasi sosial, dan ekspektasi hidup yang tinggi juga dapat mempengaruhi kebahagiaan individu. Dengan artikel ini diharapkan bisa memetik pembelajaran dari kebijakan orang zaman dahulu atas kepuasan dan kebahagiaan hidup yang sederhana, dengan begitu individu bisa memanfaatkan kemajuan yang dimilikinya untuk tetap mencapai keseimbangan hidup yang lebih baik
Referensi
Harari, Y. N. (2015). Sapiens: A Brief History of Humankind. New York, NY: HarperCollins.
ADVERTISEMENT
Sumber: iStock