Konten dari Pengguna

Perpustakaan Lebih dari Sekadar Tempat Membaca

Nayla Adibah Zahra
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prodi Manajemen Pendidikan
28 April 2025 11:39 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nayla Adibah Zahra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perpustakaan sering kali dikenal sebagai tempat untuk membaca dan meminjam buku. Namun, di era digital dan informasi saat ini, peran perpustakaan telah berkembang mengikuti kebutuhan zaman yang menjadi pusat inovasi dan kreativitas, Artikel ini akan mengeksplorasi berbagai aspek dari perpustakaan yang lebih dari sekadar tempat membaca.
ADVERTISEMENT
Bayangkan sebuah tempat di mana ide-ide lahir setiap hari. Bukan hanya dari buku-buku tua berdebu tapi dari percakapan hangat, dari klik-klik laptop yang sibuk, dan dari tawa para inovator muda yang bermimpi mengubah dunia. Itulah wajah baru perpustakaan saat ini yang lebih dari sekadar tempat membaca, ia adalah pusat inovasi dan kreativitas yang berdenyut tanpa henti.
Tidak hanya sekadar perubahan konsep, perpustakaan modern kini juga menghadirkan berbagai fasilitas inovatif untuk mendukung beragam aktivitas kreatif. Banyak perpustakaan telah bertransformasi menjadi ruang kolaborasi, teknologi, hingga tempat komunitas bertumbuh.
Beberapa contoh perpustakaan inovatif di Indonesia antara lain:
1. Gerak - Gerik Café & Bookstore, Tangerang Selatan.
Sumber: Pribadi
Berpusat di Jl. Pisangan Raya No.115, Kec. Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Banten, Gerak – Gerik mengusung konsep rumahan yang hangat dan nyaman. Tempat ini tidak hanya menyediakan koleksi buku-buku pilihan, tetapi juga menawarkan ruang santai untuk membaca sambil menikmati secangkir kopi.
ADVERTISEMENT
2. Microlibrary Bima, Bandung.
Perpustakaan Microlibrary (sumber: https://bolulembang.co.id/perpustakaan-bandung-nyaman-dan-tenang/)
Microlibrary Bima adalah perpustakaan kecil yang terletak di Taman Bima, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Bandung. Perpustakaan ini dibangun untuk mengatasi permasalahan tingkat iliterasi dan anak putus sekolah yang tinggi melalui kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan di dalamnya, seperti kegiatan mengajar. Microlibrary Bima adalah proyek perpustakaan mikro yang dibangun dari material daur ulang, khususnya panel bekas ember es krim. Desainnya yang inovatif menarik perhatian dunia arsitektur internasional. Microlibrary.
3. Perpustakaan Erasmus Huis, Jakarta.
Perpustakaan Erasmus Huis, Jakarta. (sumber: Anastasia Aulia)
Terletak di Jalan H.R. Rasuna Said Kav. S-3, Kuningan Timur, Jakarta Selatan, adalah contoh perpustakaan budaya yang menggabungkan kenyamanan dengan edukasi. Sejak dibuka pada tahun 1970 dan direnovasi pada 2018, perpustakaan ini memiliki koleksi lebih dari 15.000 judul buku, majalah, dan koran dalam berbagai bahasa. Selain menjadi tempat untuk membaca, Erasmus Huis juga aktif menyelenggarakan pameran seni, pemutaran film, dan berbagai acara budaya yang memperkenalkan kekayaan budaya Belanda dan Indonesia. Dengan desain modern dan suasana yang ramah, perpustakaan ini menawarkan ruang yang nyaman untuk belajar dan berinteraksi dengan berbagai aspek budaya.
ADVERTISEMENT
Transformasi ini menunjukkan bahwa perpustakaan telah berubah dari tempat sunyi penuh rak buku menjadi ruang hidup, panggung ide, dan arena kolaborasi. Membaca kini tidak lagi menjadi aktivitas yang terpisah dari kehidupan sosial, melainkan bagian dari gerakan besar untuk membangun masyarakat yang lebih kreatif, inovatif, dan terhubung satu sama lain.
Nayla Adibah Zahra