Konten dari Pengguna

Anemia Pada Ibu Hamil: Apa Saja Bahayannya Dan Bagaimana Cara Penanganannya

nayla andini
mahasiswa universitas islam negri jakarta prodi ilmu keperawatan
20 Oktober 2024 11:33 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari nayla andini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://cdn.pixabay.com/photo/2024/05/27/12/47/wbc-8791149_1280.jpg
zoom-in-whitePerbesar
https://cdn.pixabay.com/photo/2024/05/27/12/47/wbc-8791149_1280.jpg
ADVERTISEMENT
Anemia pada Ibu Hamil: Bahaya dan Cara Pencegahannya
Anemia adalah suatu kondisi dimana sel darah merah tidak dapat memenuhi kebutuhan fisiologis tubuh. Persyaratan fisiologis ini bervariasi dari orang ke orang dan dapat ditentukan berdasarkan jenis kelamin, posisi, kebiasaan merokok, dan tahap kehamilan. Terdapat lima faktor ancaman anemia pada masa kehamilan yaitu, Input makanan, Diabetes Gravid, Kondisi gaya gravitasi ganda pada gravitasi ganda lebih maju dibandingkan dengan gravitasi tunggal, Kehamilan remaja, Peradangan dan infeksi selama kehamilan
ADVERTISEMENT
https://cdn.pixabay.com/photo/2021/10/07/22/23/pregnancy-6689901_1280.jpg
Bahaya Anemia pada Ibu Hamil
Anemia pada ibu hamil dapat menyebabkan berbagai risiko, baik untuk ibu maupun janin. Berikut ini adalah beberapa bahaya yang ditimbulkan olrh anemia:
1. Keguguran dan Kelahiran Prematur
Anemia berat selama kehamilan dapat meningkatkan risiko keguguran dan kelahiran prematur. Kondisi ini terjadi karena kurangnya pasokan oksigen yang cukup untuk mendukung pertumbuhan janin.
2. Berat Badan Lahir Rendah
Ibu hamil dengan anemia berisiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (<2500 gram). Ini bisa berujung pada berbagai komplikasi kesehatan pada bayi setelah lahir.
3. Kelelahan dan Penurunan Produktivitas
Anemia menyebabkan ibu merasa lelah, lemas, dan kurang energi. Hal ini bisa mempengaruhi aktivitas harian ibu dan juga mempengaruhi kesehatan emosional serta fisik.
ADVERTISEMENT
4. Preeklamsia
Anemia yang tidak diatasi dapat meningkatkan risiko preeklamsia, yaitu kondisi yang ditandai oleh tekanan darah tinggi selama kehamilan. Preeklamsia dapat berdampak serius baik bagi ibu maupun janin jika tidak segera ditangani.
5. Gangguan Pertumbuhan dan Perkembangan Janin
Anemia menyebabkan kurangnya oksigen yang dialirkan ke janin. Hal ini dapat menghambat pertumbuhan janin dan meningkatkan risiko terjadinya cacat lahir. (farhan, 2021)
Penyebab Anemia pada Ibu Hamil
Anemia pada ibu hamil biasanya disebabkan kekurangan zat besi. Terdapat lima faktor ancaman anemia pada masa kehamilan.
1) Input makanan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ancaman anemia pada ibu hamil. Sedikit demi sedikit karena kekurangan zat besi, ibu hamil seringkali masih memiliki kadar folat dan vitamin B12 yang rendah. Oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi makanan dengan faktor nutrisi yang berbeda.
ADVERTISEMENT
2) Diabetes Gravid Pada kondisi hiperglikemik, transfrin yang berhubungan dengan peningkatan kondisi zat besi janin menjadi hiperglikosilasi dan tidak dapat berfungsi secara optimal.
3) Kondisi gaya gravitasi ganda pada gravitasi ganda lebih maju dibandingkan dengan gravitasi tunggal.
4) Kehamilan remaja Anemia pada kehamilan remaja disebabkan oleh penyebab multifaktorial seperti infeksi, genetik, atau status gizi buruk.
5) Peradangan dan infeksi selama kehamilan, serta infeksi dan kondisi yang mengganggu, dapat menyebabkan kondisi kekurangan zat besi. kondisi menular seperti spongers, tuberkulosis, HIV, malaria dan kondisi lainnya. (kemenkes, 2022)
Cara Mencegah Anemia Pada Ibu Hamil
Pola makan seimbang membantu ibu hamil terhindar dari anemia. Prinsip asupan gizi seimbang bagi ibu hamil adalah mengonsumsi beragam makanan dalam jumlah yang seimbang. Porsi makan harus ditambah karena kebutuhan gizinya juga bertambah. Namun, selama hamil, ibu juga harus memenuhi kebutuhan janin dan mempersiapkan diri untuk persalinan. Jika sebelum hamil ibu sudah mengonsumsi makanan yang cukup dan seimbang.
https://www.bni-life.co.id/uploads/blog/2076627061.jpg
Zat gizi utama Sama halnya dengan mencukupi kebutuhan gizi sebelum hamil, mencukupi kebutuhan zat gizi esensial seperti energi, protein, lemak, dan karbohidrat sangat penting selama hamil, namun jumlahnya akan terus bertambah.
ADVERTISEMENT
Asupan protein perlu lebih diperhatikan karena sangat penting untuk pertumbuhan tubuh ibu dan janin. Kebutuhan protein dapat dipenuhi melalui konsumsi berbagai macam protein. Namun, porsi makan harus ditambah jika ibu biasanya hanya mengonsumsi 2 atau bahkan hanya 1 jenis lauk setiap kali makan. Setiap kali makan, dianjurkan untuk menyajikan 2 jenis lauk hewani dan 1 jenis lauk nabati, disertai sayur dan buah. Jangan lupa untuk menyediakan camilan di sela-sela waktu makan utama. Pemilihan camilan atau makanan ringan juga perlu diperhatikan. Hindari camilan yang pedas, terlalu manis, atau tidak menggugah selera.Zat besi merupakan mineral yang berperan penting dalam pembentukan hemoglobin.Sumber zat besi dalam makanan dapat ditemukan pada makanan hewani seperti daging, ikan, dan kacang-kacangan. Sumber zat besi dalam makanan nabati antara lain tahu, tempe, dan sayuran hijau seperti bayam dan brokoli.
ADVERTISEMENT
Kebutuhan asam folat pada ibu hamil sangat penting dan harus dipenuhi, terutama saat merencanakan kehamilan. Kekurangan asam folat saat hamil dapat menyebabkan tubuh terasa lemas dan lelah. Selain itu, dapat menghambat dan mengganggu perkembangan janin dalam kandungan. Sumber utama folat dalam makanan lain antara telur, sayuran hijau yang dibudidayakan seperti bayam, brokoli, seledri, kacang hijau, kol hijau, atau selada. Kacang-kacangan seperti kacang polong, kacang merah, kacang kedelai, dan kacang hijau. Buah-buahan seperti jeruk, alpukat, pepaya, dan pisang.Vitamin B12 dibutuhkan tubuh untuk membantu produksi sel darah merah.Sumber vitamin B12 antara lain kacang kedelai seperti susu kedelai, ikan, kacang kedelai, telur, susu, dan yoghurt. Vitamin C membantu tubuh menyerap zat besi dari makanan lebih banyak. Secara efisien. Sumber vitamin C dapat ditemukan pada buah-buahan seperti jeruk, jambu biji, pepaya, dan stroberi. Selain memenuhi kebutuhan nutrisi tersebut, ibu hamil (negara, 2022)
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
Anemia pada ibu hamil merupakan kondisi yang harus diwaspadai karena dapat berdampak serius pada kesehatan ibu dan perkembangan janin. Dengan menjaga pola makan yang kaya akan zat besi, vitamin C, asam folat, serta melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur, anemia dapat dicegah dan diatasi dengan baik. Konsultasikan dengan dokter untuk penanganan yang sesuai jika gejala anemia muncul selama kehamilan.
DAFTAR PUSTAKA
farhan, k., 2021. anemia ibu hamil dan efeknya pada bayi. [Online]
Available at: https://jurnal.umj.ac.id/index.php/MyJM/article/download/8955/5875
[Accessed 29 september 2024].
kemenkes, 2022. anemia dalam kehamilan. [Online]
Available at: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1132/anemia-dalam-kehamilan
[Accessed 29 september 2024].
negara, r., 2022. cegah anemia pada masa kehamilan. [Online]
Available at: https://rsu.jembranakab.go.id/berita/read/16/cegah-anemia-pada-masa-m[Accessed 29 september 2024].