Konten dari Pengguna

Narkoba: Peran Pekerja Sosial dalam Pencegahan Peredaran pada Remaja

Nayla Fatira
Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Program Studi Kesejahteraan Sosial
12 November 2024 9:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nayla Fatira tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ilustrasi obat-obatan terlarang. Sumber: www.pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi obat-obatan terlarang. Sumber: www.pixabay.com
Peredaran narkoba di Indonesia semakin mengkhawatirkan, terutama dengan peningkatan jumlah pengguna di kalangan anak muda. Generasi muda yang seharusnya menjadi harapan dan penerus bangsa kini justru menjadi target utama para pengedar narkoba. Teknologi yang semakin canggih telah dimanfaatkan untuk menjangkau dan mempengaruhi generasi muda agar terjerat dalam jerat narkoba. Kondisi ini mempertegas kebutuhan akan tindakan cepat dan nyata dari seluruh elemen masyarakat, termasuk pemerintah dan lembaga sosial.
ADVERTISEMENT
Data terkini dari Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Pol Marthinus Hukom, menunjukkan bahwa sekitar 312 ribu anak remaja telah terpapar narkoba (Redaksi, 2024). Angka ini mencerminkan krisis yang tidak bisa diabaikan. Setiap hari, kasus penyalahgunaan narkoba di kalangan anak muda semakin bertambah, yang sebagian besar dari mereka mungkin belum memahami betul bahaya narkoba. Narkoba tidak hanya merusak fisik dan mental, tetapi juga menghancurkan masa depan mereka dan pada akhirnya membahayakan masa depan bangsa.
Di tengah krisis ini, peran pekerja sosial menjadi sangat esensial. Pekerja sosial tidak hanya hadir untuk menangani rehabilitasi bagi mereka yang telah terjebak dalam penggunaan narkoba, tetapi juga memiliki tanggung jawab besar dalam pencegahan. Mereka berperan sebagai edukator yang mampu memberikan pemahaman mengenai bahaya narkoba dan pentingnya tindakan preventif. Lebih dari sekadar "penanganan pasca-kejadian," pekerja sosial memiliki kapasitas untuk menjadi garda terdepan dalam edukasi dan pencegahan melalui pendekatan langsung dengan masyarakat, khususnya para remaja.
ADVERTISEMENT
Pekerja sosial dapat menginisiasi program-program yang bertujuan untuk menanamkan nilai dan pemahaman tentang bahaya narkoba sejak dini. Melalui kegiatan penyuluhan, workshop, dan program komunitas, mereka dapat memberikan pemahaman kepada remaja tentang risiko narkoba, serta membantu mereka memahami bagaimana pengaruh negatif narkoba dapat menghancurkan hidup mereka. Pendekatan yang penuh empati dan kedekatan dengan masyarakat menjadikan pekerja sosial sosok yang tepat untuk memberikan edukasi langsung di lingkungan yang rentan.
Namun, untuk menjalankan peran ini dengan efektif, pekerja sosial memerlukan dukungan penuh dari pemerintah dan berbagai pihak terkait. Diperlukan sinergi antara BNN, lembaga pendidikan, dan komunitas-komunitas lokal agar program-program pencegahan narkoba yang diinisiasi pekerja sosial dapat menjangkau seluruh kalangan, terutama di daerah-daerah dengan angka penyalahgunaan narkoba yang tinggi.
ADVERTISEMENT
Pekerja sosial sebagai agen perubahan dapat memberikan alternatif positif kepada generasi muda melalui pengembangan keterampilan, pelatihan, dan kegiatan-kegiatan positif lainnya yang dapat mengalihkan perhatian mereka dari narkoba. Membangun lingkungan yang sehat dan mendukung, serta menyediakan ruang bagi anak muda untuk berkembang, dapat membantu mencegah mereka dari keinginan mencoba narkoba.