Konten dari Pengguna

Bahaya Mengeluh Berlebihan: Mengapa Teman dan Keluarga Bisa Menjauh?

Nayla Rahma Hidayati
Mahasiswa Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
18 November 2024 18:06 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nayla Rahma Hidayati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber: dokumentasi pribadi
zoom-in-whitePerbesar
sumber: dokumentasi pribadi
ADVERTISEMENT
Mengeluh adalah hal yang wajar dilakukan setiap orang ketika menghadapi hari yang buruk, kejadian yang mengecewakan, atau masalah yang mengganggu pikiran. Mengeluh kepada teman atau keluarga sering kali membantu meringankan beban dan memberikan rasa lega. Namun, apa yang terjadi jika kebiasaan mengeluh ini dilakukan secara berlebihan?
ADVERTISEMENT
Tidak banyak yang menyadari bahwa kebiasaan mengeluh secara berlebihan dapat memberikan dampak buruk, baik bagi diri sendiri maupun orang di sekitar. Teman atau keluarga yang tadinya dekat bisa perlahan menjauh karena mereka merasa terbebani oleh keluhan yang terus-menerus. Tanpa disadari, kebiasaan ini menyebarkan energi negatif yang melelahkan orang-orang di sekitar kita. (Sigit Subiantoro, 2024)
Mengapa kebiasaan mengeluh berlebihan membuat orang-orang di sekitar menjauh? Berikut penjelasan tentang bahaya kebiasaan ini dan cara mengubahnya menjadi sikap yang lebih positif.
1. Menyebarkan Energi Negatif
Mengeluh secara berlebihan dapat menyebarkan energi negatif. Orang yang mendengar keluhan terus-menerus sering merasa tidak nyaman dan terbebani. Lama-kelamaan, mereka mungkin memilih untuk menjauh agar tidak ikut terkena dampak buruk tersebut.
ADVERTISEMENT
2. Menimbulkan Kelelahan Emosional
Mendengarkan keluhan sekali atau dua kali adalah hal yang biasa. Namun, ketika keluhan terus diulang, hal ini dapat membuat pendengar merasa lelah secara emosional. Teman atau keluarga bisa merasa terjebak dalam siklus mendengarkan hal-hal negatif yang tidak ada habisnya. Akibatnya, mereka merasa kelelahan hingga akhirnya memilih untuk menjauh demi menjaga kesehatan mental mereka sendiri.
3. Merusak Kesehatan Mental Diri Sendiri
Terlalu sering mengeluh juga berdampak buruk pada kesehatan mental diri sendiri. Kebiasaan ini memicu pola pikir negatif, yang dapat meningkatkan tingkat stres dan kecemasan. Kita jadi cenderung lupa mensyukuri hal-hal baik dalam hidup dan hanya fokus pada masalah. Dalam jangka panjang, ini bisa membuat kita menjadi pribadi yang mudah sensitif dan terbebani bahkan oleh hal-hal kecil.
ADVERTISEMENT
4. Menghambat Kemampuan Berpikir Positif dan Mencari Solusi
Menurut Charles O. Mokos, S.Th., M.Pd., seorang Penyuluh Agama Kristen di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi NTT, ada lima cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi kebiasaan mengeluh, yaitu:
1. Berpikir positif.
2. Menyadari bahwa keluhan justru memperberat proses hidup.
3. Menerima dan berdamai dengan keadaan yang sedang dijalani.
4. Bersyukur dalam segala situasi.
5. Menjaga hati tetap gembira (dengan senyuman).
Kesimpulan
Mengeluh adalah hal yang wajar, namun jika dilakukan secara berlebihan, kebiasaan ini dapat berdampak buruk bagi diri sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Teman dan keluarga bisa merasa lelah dengan energi negatif yang terus menerus. Dengan mengubah kebiasaan ini menjadi lebih positif, kita tidak hanya akan lebih bahagia, tetapi juga dapat menjaga hubungan yang sehat dan harmonis dengan orang-orang terdekat.
ADVERTISEMENT
Menjaga hubungan baik bukan hanya tentang berbagi cerita, tetapi juga tentang membawa energi positif dan mencari solusi bersama.