Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
14 Ramadhan 1446 HJumat, 14 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Tantangan Mempertahankan Identitas Budaya
6 Mei 2024 8:02 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Nayla Rossandy tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Keyword : Tantangan, Identitas Budaya

ADVERTISEMENT
Budaya merupakan identitas dan warisan berharga bagi suatu masyarakat. Ia mencakup berbagai aspek, mulai dari tradisi, kesenian, adat istiadat, hingga cara pandang dan nilai-nilai yang dianut oleh komunitas tertentu. Budaya tidak hanya menjadi cerminan jati diri suatu kelompok, tetapi juga menjadi pengikat sosial yang mempererat koneksi dan kebersamaan diantara anggota masyarakat. Namun, di era globalisasi yang semakin terbuka dan terintegrasi, mempertahankan identitas budaya menghadapi berbagai tantangan yang kompleks.
ADVERTISEMENT
Globalisasi telah membawa arus pertukaran budaya yang semakin masif, dimana budaya asing dapat dengan mudah masuk dan mempengaruhi budaya lokal. Selain itu, proses urbanisasi dan modernisasi yang cepat juga turut mengubah pola kehidupan masyarakat, sehingga tradisi dan praktik budaya tradisional semakin terkikis.
Mempertahankan identitas budaya di tengah arus globalisasi membutuhkan upaya yang komprehensif dan berkelanjutan dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, lembaga budaya, pendidikan, dan masyarakat itu sendiri. Artikel ini akan menkaji secara mendalam tantangan-tantangan yang dihadapi dalam mempertahankan identitas budaya, serta menawarkan beberapa strategi yang dapat ditempuh untuk melestarikan warisan budaya di era modern.
Pengaruh Budaya Asing
Salah satu tantangan utama dalam mempertahankan identitas budaya adalah masuknya pengaruh budaya asing yang semakin masif. Globalisasi telah membuka jalan bagi pertukaran budaya yang terjadi secara intensif, baik melalui media massa, teknologi informasi, maupun interaksi langsung antar masyarakat. Budaya-budaya asing, terutama yang berasal dari negara-negara maju, dapat dengan mudah masuk dan mempengaruhi budaya lokal.
ADVERTISEMENT
Generasi muda yang merupakan penerus budaya, cenderung lebih terbuka dan rentan terhadap adopsi budaya asing. Mereka seringkali menganggap bahwa budaya asing, khususnya yang dianggap modern dan glamor, lebih menarik dan sesuai dengan gaya hidup kontemporer. Hal ini dapat mengakibatkan erosi identitas budaya lokal dan hilangnya keunikan budaya yang telah lama menjadi warisan masyarakat.
Masuknya budaya asing tidak hanya berdampak pada pergeseran nilai dan gaya hidup, tetapi juga dapat mengancam kelestarian tradisi dan praktik budaya tradisional. Masyarakat terutama di daerah perkotaan, cenderung lebih memilih mengadopsi budaya global yang dianggap lebih praktis dan efisien, sehingga budaya lokal semakin terpinggirkan.
Urbanisasi dan Modernisasi
Selain pengaruh budaya asing, proses urbanisasi dan modernisasi yang cepat juga menjadi tantangan dalam mempertahankan identitas budaya. Perpindahan penduduk dari daerah pedesaan ke perkotaan telah mengubah pola kehidupan masyarakat secara signifikan. Tuntutan gaya hidup perkotaan yang lebih praktis dan efisien seringkali bertentangan dengan tradisi dan praktik budaya lokal.
ADVERTISEMENT
Nayla Rossandy mahasiswa Universitas Pamulang