Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Phubbing : Perilaku yang Memicu Rusaknya Hubungan Sosial karena Gawai
21 Desember 2022 12:43 WIB
Tulisan dari Nayla Faras Noor Izzati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Di era modern yang serba canggih ini, manusia semakin cerdas dalam menciptakan penemuan-penemuan baru yang tentunya akan memudahkan segala jenis pekerjaan manusia. Salah satu inovasi hebatnya yang saat ini semakin berkembang adalah gadget atau gawai yang digunakan oleh hampir setiap manusia di dunia. Sudah jarang sekali di era serba elektronik ini manusia tidak memiliki gawai. Kemudian Inovasi ini didukung dengan ditambahkannya juga aplikasi-aplikasi sosial media yang membuat pengguna semakin tertarik dan terhibur dalam memainkannya. Hal inilah yang nantinya akan menciptakan rasa candu dan memberikan dampak negatif terhadap kehidupan sehari-hari, termasuk dalam hal berinteraksi atau berhubungan dengan orang sekitar. Mereka seringkali mengacuhkan dan tidak menghargai lawan bicara karena asyik dengan gawai yang dimainkannya atau dengan kata lain mereka mengalami keadaan phubbing.
ADVERTISEMENT
Mengenal Istilah Phubbing Lebih Dalam
Istilah phubbing diambil dari kata phone atau gawai dan snubbing yang artinya menghina atau tidak peduli. Perilaku phubbing merupakan sebuah tindakan menyinggung seperti mengabaikan atau mengacuhkan seseorang dan tidak menghargai lawan bicara karena terlalu fokus dengan ponselnya (Kadarag et al.,2015). Perilaku ini memang dianggap kurang sopan dan dapat mempengaruhi hubungan atau interaksinya dengan orang lain. Pelaku dari phubbing dikenal dengan sebutan phubber.
Istilah ini diperkenalkan pertama kali oleh sebuah biro iklan di Australia tahun 2012 untuk menggambarkan kondisi masyarakat yang terlalu asyik dengan gawainya tanpa memedulikan sekitarnya. Studi penelitian yang dilakukan oleh Dr. James Roberts dan Dr.Meredith David dari Baylor University di Texas menyatakan dari 143 orang yang diujikan, terdapat 70% mengalami phubbing dan tidak bisa lepas dengan ponselnya. Selanjutnya 450 korban phubbing sebanyak 46% menjadi korban pasangannya sendiri.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan studi terbaru di University of Georgia, terdapat hubungan lain penyebab phubbing yang semakin meningkat yaitu kecemasan yang tinggi, depresi atau bahkan neurotisisme. Namun tidak sedikit dari mereka yang tidak memiliki faktor psikologis lain ini melakukan phubbing karena sulitnya mengontrol diri dan kurangnya pemahaman tentang etika dalam bersosialisasi. Banyak dari mereka yang tidak sadar bahwa dengan mengacuhkan lawan bicaranya akan membuat suasana menjadi kurang nyaman dan menimbulkan perasaan menyinggung.
Dampak Negatif Phubbing bagi Kehidupan Anda
Pada penelitian University Of Kent (2018) menemukan pengaruh phubbing dapat menurunkan interaksi serta kualitas komunikasi. Lawan bicara akan merasa bahwa omongannya tidak penting dan tidak dipedulikan sehingga membuat dia lebih menutup diri. Keadaan ini juga akan sangat memungkinkan phubber memunculkan sikap anti-sosial.
ADVERTISEMENT
Selain itu, phubbing dapat mengganggu dan menurunkan kepuasan pernikahan. Roberts dan David (2016) menambahkan banyak pasangan yang telah menghabiskan waktu bersama tetapi terganggu oleh salah satu pasangan yang memperhatikan smartphonenya. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang mengalami depresi dalam hubungan pernikahan karena pasangannya yang acuh tak acuh.
Journal of Applied Social Psychology juga menemukan dampak phubbing pada aspek psikologis pelaku yaitu dapat memperburuk perasaan depresi, merasa tertekan atau cemas.
Tidak hanya bagi pelaku, dampak psikologis ini juga akan ditimbulkan oleh orang sekitarnya atau lawan bicaranya yaitu turunnya rasa percaya diri dan harga diri karena merasa diabaikan. Sementara itu, penggunaan gawai yang berlebihan juga dapat berdampak pada kesehatan fisik, seperti munculnya gangguan pada otot leher (Jia, dkk., 2019).
ADVERTISEMENT
Langkah yang Perlu Dilakukan untuk Mengatasi Phubbing
Terdapat beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi atau meminimalkan phubbing, di antaranya:
1. Disiplin dalam menggunakan gawai
Tahap pertama yang dapat Anda lakukan adalah dengan memulai membatasi dan meminimalkan waktu dalam bermain gawai. Belajar untuk tahu kapan memulai dan berhenti. Cari kesibukan lain untuk meminimalkan penggunaan ponsel Anda.
2. Menghargai orang sekitar Anda
Kemudian yang dapat Anda lakukan adalah mengontrol diri untuk tidak membuka gawai saat orang lain sedang bicara baik dalam kelompok kecil maupun besar. Biasakan untuk mengaktifkan mode hening agar orang di sekitar Anda tidak merasa terganggu. Hal penting lainnya yaitu jangan terlalu sering mengintip layar gawai saat sedang berkomunikasi atau berinteraksi dengan orang lain. Mintalah izin terlebih dahulu apabila Anda memang terdesak untuk menjawab pesan atau panggilan dari orang lain.
ADVERTISEMENT
3. Introspeksi diri
Setelah Anda berhasil mengatasinya, jangan lupa untuk introspeksi diri Anda. Tanyakan ke diri Anda apakah yang Anda lakukan sudah benar atau justru masih menimbulkan sedikit ketidaknyamanan itu. Berlatihlah perlahan untuk mengurangi gawai dan siapkan penghargaan untuk diri Anda apabila anda telah sukses mengatasi hal tersebut.