Konten dari Pengguna

Membangun Budaya Politik yang Transparan dan Bersih Demi Demokrasi Indonesia

Naylasashi Ramadhina Putri
Mahasiswa Aktif. S1 Sistem Informasi.
7 Oktober 2024 9:07 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Naylasashi Ramadhina Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia merupakan negara dengan sistem demokrasi yang relatif muda, dan tantangan untuk menciptakan budaya politik yang ideal sangatlah besar. Mengingat demokrasi di Indonesia memiliki budaya politik yang kurang sehat karena memiliki berbagai kasus, seperti korupsi, politik uang, serta praktek politik yang kurang transparan menjadi ancaman serius bagi keberlangsungan demokrasi. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk Membangun Budaya Politik yang Bersih dan Transparan Demi Keberlangsungan Demokrasi Indonesia.
ADVERTISEMENT
Membangun budaya politik yang sehat di Indonesia tentunya tidaklah mudah karena Indonesia memiliki tantangan tersendiri. Tantangan inilah yang menyebabkan sulitnya mengimplementasikan budaya politik yang transparan dan bersih di Indonesia. Berikut beberapa tantangan yang dihadapi Indonesia dalam upaya membangun sistem budaya politik demi keberlangsungan demokrasi yang lebih baik:
1. Peran Oligarki dan Elite Politik: Indonesia memiliki hambatan yang serius dalam menciptakan transparansi, karena banyak aktor politik yang masih terikat kepentingan oligarki, yang memiliki pengaruh besar dalam pembiayaan kampanye politik dan penentuan suatu kebijakan.
2. Kurangnya Edukasi Politik: Edukasi politik yang belum merata membuat banyak masyarakat tidak menyadari pentingnya transparansi dalam proses politik. Sebagian besar masyarakat masih mudah dipengaruhi oleh berita hoaks, propaganda, atau janji-janji politik yang tidak realistis.
ADVERTISEMENT
3. Kelemahan Penegakan Hukum: Lemahnya penegakan hukum terhadap praktik korupsi dan politik uang menjadi tantangan besar lainnya. Banyak kasus korupsi yang tidak diusut secara tuntas, atau justru melibatkan pihak-pihak yang memiliki kekuatan politik besar. Ini mengikis rasa keadilan dan kepercayaan publik.
4. Politik Uang: Di Indonesia masih banyak calon pemimpin yang menjalankan praktik politik ini, dimana mereka menggunakaan kekayaan pribadinya untuk membeli dukungan berupa hak masyarakat untuk mempengaruhi hasil. Hal ini tentunya mengancam keberlangsungan nilai-nilai demokratis seperti keadilan, kesetaraan, dan partisipasi.
Tantangan yang dihadapi Indonesia tidaklah mudah, maka dari itu Indonesia memerlukan suatu langkah untuk mulai mengatasi tantangan-tantangan yang ada.
Contoh kasus politik uang: Serangan Fajar saat pemilu. Designed by Naylasashi R. Putri
Langkah untuk Membangun Budaya yang Transparan dan Bersih
1. Meningkatan Edukasi Politik dan Kesadaran Publik: Edukasi politik harus ditingkatkan, baik melalui institusi pendidikan maupun media. Masyarakat perlu dibekali dengan pengetahuan yang memadai tentang proses politik, hak-hak mereka sebagai warga negara, dan pentingnya transparansi dalam pemerintahan.
ADVERTISEMENT
2. Penegakan Hukum yang Tegas: Pemerintah harus memperkuat lembaga penegak hukum seperti KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) dan memastikan bahwa setiap kasus korupsi atau politik uang ditangani secara tegas tanpa pandang bulu. Hukuman yang keras dan efek jera sangat diperlukan untuk membangun pemerintahan yang bersih.
3. Transparansi dalam Proses Pemilu: Proses pemilu harus diawasi dengan ketat dan dilakukan secara transparan. Keterbukaan dalam pendanaan kampanye, pencalonan kandidat, dan penghitungan suara sangat penting untuk memastikan bahwa pemilu berjalan adil dan bebas dari manipulasi.
4. Mendorong Peran Aktif Media dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM): Media dan LSM berperan penting dalam mengawasi jalannya pemerintahan dan mengungkap praktek-praktek korupsi atau penyelewengan kekuasaan. Mereka harus diberi ruang dan kebebasan untuk menjalankan fungsi pengawasan ini secara efektif.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
Membangun budaya politik yang bersih dan transparan di Indonesia merupakan langkah krusial untuk memperkuat demokrasi yang masih muda. Meskipun tantangan seperti oligarki, kurangnya edukasi politik, dan lemahnya penegakan hukum menghambat upaya ini, langkah-langkah konkret dapat diambil untuk mengatasi masalah tersebut.
Peningkatan edukasi politik dan kesadaran publik akan memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai pentingnya transparansi, sementara penegakan hukum yang tegas akan menekan praktik korupsi dan politik uang. Selain itu, memastikan transparansi dalam proses pemilu dan mendorong peran aktif media serta LSM juga akan membantu menciptakan iklim politik yang lebih sehat.
Dengan komitmen bersama dari pemerintah, masyarakat, dan semua elemen politik, Indonesia dapat mengatasi tantangan ini dan menuju budaya politik yang lebih bersih dan transparan, sehingga memastikan keberlangsungan dan kualitas demokrasi yang lebih baik untuk masa depan.
ADVERTISEMENT