Konten dari Pengguna

Manajemen Atraksi pada Kebun Binatang Gembira Loka

Naysilla Puspitaningtyas
Seorang mahasiswa prodi pariwisata Universitas Gadjah Mada Tahun 2024.
13 November 2024 12:34 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Naysilla Puspitaningtyas tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Wahana berfoto dengan hewan iguana di Kebun Binatang Gembira Loka (Dok. Pribadi Penulis)
zoom-in-whitePerbesar
Wahana berfoto dengan hewan iguana di Kebun Binatang Gembira Loka (Dok. Pribadi Penulis)
ADVERTISEMENT
Menjadi kawasaan hijau paru-paru kota Yogyakarta membuat Gembira Loka harus bisa mengelola keberlanjutan destinasi dengan baik, supaya bisa bertahan hingga ke generasi mendatang. Sebagai salah satu objek wisata unggulan dengan banyak atraksi di dalamnya, manajemen atraksi di Gembira Loka memegang peranan penting dalam memberikan pengalaman yang memuaskan bagi pengunjung sekaligus menjaga kesejahteraan satwa. Dalam konteks industri pariwisata modern, pengelolaan atraksi wisata tidak hanya berfokus pada aspek hiburan, tetapi juga pada aspek edukasi, konservasi, dan keberlanjutan. Gembira Loka, dengan berbagai koleksi satwa yang dimilikinya, menghadirkan pengalaman yang kaya akan pengetahuan dan interaksi dengan alam, menjadikannya sebagai model pariwisata berkelanjutan. Manajemen yang efektif menjadi kunci utama untuk mempertahankan daya tarik destinasi ini, dengan mengedepankan keseimbangan antara kebutuhan pengunjung, perawatan satwa, dan kelestarian lingkungan.
Satwa di Kebun Binatang Gembira Loka (Dok. Pribadi Penulis)
zoom-in-whitePerbesar
Satwa di Kebun Binatang Gembira Loka (Dok. Pribadi Penulis)
Sorotan pertama adalah aspek pelestarian lingkungan. Pengelolaan sampah di Gembira Loka sudah sangat baik dan memadai, bahkan terdapat pemilahan sampah pada tempat pembuangannya. Sampah dibedakan menjadi organik dan non organik. Di setiap sudut sudah tersedia tempat sampah yang memadai, sehingga pengunjung tidak kebingungan untuk membuang sampah. Di beberapa tempat juga ditampilkan papan peringatan ‘Hanya monyet yang buang sampah sembarangan’, yang menjadi ikonik karena menggunakan maskot hewan monyet, yang mana sesuai dengan konteks kebun binatang. Namun, yang masih menjadi kritik adalah penggunaan material papan yang tidak disesuaikan dengan konsep nature dan sustainabilty karena menggunakan besi.
Papan peringatan unik untuk tidak membuang sampah di Kebun Binatang Gembira Loka (Dok. Pribad Pe
Beeberapa peringatan terkait membuang sampah juga diingatkan kembali dalam peta digital Kebun Binatang Gembira Loka. Sampah organik seperti daun dan makanan yang tidak habis dikonsumsi hewan diolah kembali menjadi kompos untuk keperluan taman dan penghijauan di area kebun binatang. Kebun binatang ini mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dengan menyediakan tempat pengisian ulang air minum bagi pengunjung, serta mempromosikan penggunaan produk ramah lingkungan di area wisata. Gembira Loka juga sering mengadakan kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah, pengurangan jejak karbon, dan perlindungan habitat alami. Sebagai contoh, adanya pengadaan serangkaian kegiatan dalam menyambut Hari Ulang Tahun ke 70 tahun dengan mengusung semangat “Terus Melaju, Sapta Dasa GL Zoo”. Salah satu di antara rangkaian kegiatan yang dijalankan yaitu gathering, senam bersama, bersih sungai, dan bersih lingkungan.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, pengelolaan air. Air merupakan elemen penting dalam pengelolaan kebun binatang, terutama untuk keperluan kebersihan dan irigasi. Gembira Loka menerapkan sistem daur ulang air untuk menyirami tanaman di sekitar area kebun binatang dan membersihkan kandang hewan, sehingga meminimalkan penggunaan air bersih. Air bersih bagi pengunjung juga memadai. Sebagai bagian dari pelestarian lingkungan, Gembira Loka mempertahankan dan memperluas area ruang terbuka hijau. Area ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat istirahat bagi pengunjung tetapi juga sebagai habitat tambahan untuk satwa dan tumbuhan lokal.
Aspek yang kedua adalah perawatan dan kesejahteraan satwa. Gembira Loka memiliki tim dokter hewan yang secara rutin melakukan pemeriksaan kesehatan pada setiap satwa. Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan fisik, pengobatan preventif, dan vaksinasi untuk mencegah penyakit. Satwa yang baru datang atau yang menunjukkan gejala sakit ditempatkan di area karantina untuk dipantau secara intensif. Selain itu, satwa yang terluka atau sakit mendapatkan perawatan khusus hingga kondisinya membaik. Namun, penulis menyoroti kondisi kesehatan fisik satwa yang ada di Gembira Loka, khususnya hewan Unta. Ketika penulis berkunjung di bulan Juli tahun 2024, penulis menemukan kondisi hewan Unta yang memprihatinkan. Tubuh unta terlihat kurus, terlihat lemas, dan bahkan bulunya rontok. Hal ini yang menjadi pertanyaan, bagaimana pertanggungjaawaban pengurus kebun binatang untuk melestarikan satwa dan bertanggung jawab atas penghargaan dari penilaian KLHK di tahun 2022 yang menilai kesehatan satwa di Gembira Loka mencapai nilai yang baik. Selanjutnya adalah kandang satwa. Pengelompokan satwa sesuai jenisnya sudah baik. Area satwa terbagi menjadi zona petting, zona taman burung, taman amfibi dan reptil, zona cakar, dan zona primata. Kebun binatang berusaha menciptakan lingkungan yang menyerupai habitat alami satwa. Misalnya, kandang untuk satwa pemangsa dilengkapi dengan elemen seperti batu, pohon, dan area untuk bersembunyi, sedangkan satwa air memiliki kolam yang luas. Namun, penulis menemukan bahwa kualitas air pada hewan pinguin terlihat kotor dan berkeruh. Penulis juga menemukan bahwa air minum pada satwa-satwa jinak terlihat tidak diganti dalam waktu yang lama sehingga berwarna dan berkeruh.
Kondisi Kandang Satwa yang Dibuat Mirip Habitat Asli (Dok. Pribadi Penulis)
Hal selanjutnya adalah manajemen pengunjung. Gembira Loka mengatur batas jumlah pengunjung yang dapat masuk setiap hari untuk menghindari kepadatan yang berlebihan. Hal ini tidak hanya untuk kenyamanan pengunjung tetapi juga untuk menjaga ketenangan bagi satwa, yang bisa merasa terganggu oleh keramaian berlebihan. Kebun binatang memiliki jalur yang terorganisir dengan baik untuk mengatur pergerakan pengunjung, mencegah penumpukan di area tertentu, dan memastikan pengunjung dapat menikmati setiap atraksi dengan nyaman. Ada penunjuk arah yang jelas dan peta yang tersedia di berbagai titik. Gembira Loka menerapkan sistem tiket yang mudah diakses, termasuk pembelian tiket secara online untuk memudahkan pengunjung dan menghindari antrean Panjang di pintu masuk. Kebun binatang juga menyediakan panduan digital melalui aplikasi mobile atau situs web, yang memudahkan pengunjung mendapatkan informasi tentang jadwal atraksi, peta lokasi, serta fasilitas yang tersedia.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya adalah aspek keamanan. Setiap area satwa dilengkapi dengan papan informasi yang memberikan detail tentang satwa yang dipamerkan, habitat alami, kebiasaan, status konservasi, dan cara mereka berkontribusi terhadap ekosistem.
Papan Informasi Satwa di Kebun Binatang Gembira Loka (Dok. Pribadi Penulis)
Zona hewan yang bermusuhan dijauhkan supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Pembuatan kandang dan pagar juga disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan fisik satwa. (Hermawan & Sabila, 2022) CCTV dipasang di seluruh area untuk memantau aktivitas pengunjung dan memastikan keselamatan serta keamanan baik bagi pengunjung maupun satwa. Fasilitas seperti pos pertolongan pertama juga tersedia untuk menangani situasi darurat atau jika ada pengunjung yang mengalami masalah kesehatan. Informasi kontak darurat juga dipajang di berbagai titik kebun binatang.tim keamanan dan petugas kebersihan yang siaga di seluruh area kebun binatang untuk menjaga keamanan pengunjung. Selain itu, peraturan keamanan seperti menjaga jarak aman dari kandang satwa dan larangan memberi makan satwa tanpa izin dijalankan secara ketat.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini manajemen atraksi di Gembira Loka sudah baik dan memenuhi standar. Gembira Loka menerapkan praktek manajemen kebersihan lingkungan. Namun, masih ada beberapa catatan yaitu terkait kebersihan pakan dan kendang hewan yang harus lebih sering dicek secara rutin dan berkala. Masalah selanjutnya adalah kesehatan hewan yang penulis temui. Pengecekan kesehatan dan pakan hewan juga harus dilakukan secara rutin, supaya kesehatan satwa terjaga, visi misi konservasi hewan tercapai, dan dapat menarik wisatawan. Secara aspek keamanan dan keselamatan juga sudah baik, pengawasan petugas dan pos-pos keselamatan teroganisir dengan baik. Untuk kelengkapan dan ketersediaan infromasi bagi pengunjung sudah memenuhi standar dengan adanya information center ditambah informasi tertulis di online webstie Gembira Loka dan informasi lisan dari Tour guide, yang membantu pengunjung.
ADVERTISEMENT
Sebagai salah satu destinasi wisata edukasi dan konservasi, Kebun Binatang Gembira Loka telah membuktikan diri sebagai model pengelolaan yang berkomitmen pada keberlanjutan dan kesejahteraan satwa. Meskipun masih terdapat beberapa tantangan terkait kebersihan kandang dan kesehatan satwa yang perlu ditingkatkan, secara keseluruhan manajemen atraksi di Gembira Loka telah memenuhi standar yang baik dalam aspek lingkungan dan pelestarian satwa. Dengan terus berinovasi dan memperbaiki kualitas pengelolaan, Gembira Loka tidak hanya menjadi tempat hiburan yang menarik tetapi juga sebagai pelopor dalam pariwisata berkelanjutan di Indonesia, memberikan kontribusi positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitarnya.
Sumber :
Fitriani, D., & Setyono, H. (2021). Strategi Pengembangan Objek Wisata Gembira Loka Zoo Melalui Pendekatan Swot Analysis. Jurnal Muhammadiyah Manajemen Bisnis, 2(2), 115. https://doi.org/10.24853/jmmb.2.2.115-122.
ADVERTISEMENT
Hermawan, B., & Sabila, N. F. (2022). Analisis Penerapan Safety Management System di Gembira Loka Zoo. Media Wisata, 20(1), 124–135. https://doi.org/10.36276/mws.v20i1.338