Konten dari Pengguna

Profil Pancasila dalam Bernalar Kritis

Nazal Jatnika
Mahasiswa UIN sunan gunung Djati Bandung prodi Sastra Inggris
6 Desember 2022 22:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nazal Jatnika tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Perpusnas sebagai salah satu tempat untuk mengembangkan minat baca para pelajar Indonesia (sumber: dokumen pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Perpusnas sebagai salah satu tempat untuk mengembangkan minat baca para pelajar Indonesia (sumber: dokumen pribadi)
ADVERTISEMENT
Jika kita berbicara tentang Pancasila pasti tidak akan terlepas dari yang namanya ideologi. Ideologi yang kita jadikan sebagai tumpuan untuk menciptakan sebuah bangsa yang besar dan kuat. Tetapi seiring dengan berjalannya waktu, ideologi yang dipegang oleh bangsa Indonesia perlahan mulai memasuki era kehancurannya. Perlahan tetapi pasti, ideologi Pancasila mulai terganti oleh pemikiran-pemikiran dan paham-paham baru yang semakin hari semakin diterima oleh masyarakat. Oleh sebab itu, demi mempertahankan keadaan yang sudah ada, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengupayakan sebuah solusi untuk memperkuat ideologi Pancasila dengan cara menciptakan profil pelajar Pancasila.
ADVERTISEMENT
Tujuan dari diciptakannya profil pelajar Pancasila adalah untuk menciptakan pelajar Indonesia yang dapat bersaing di kompetisi global dan memiliki sifat dan perilaku yang sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang memiliki enam ciri utama. Ciri utama itu adalah beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. Pada zaman yang sudah memasuki era globalisasi ini seharusnya para generasi muda penerus bangsa wajib menerapkan dan mengembangkan profil pelajar Pancasila agar kelak mereka bisa menjadi sosok pemimpin bangsa yang dapat dipercaya, diandalkan, adil dan dapat mensejahterakan rakyat.
Salah satu ruangan di Perpusnas yang digunakan untuk bersantai dan membaca buku. (sumber: dokumen pribadi)
Hal yang akan dibahas dari keenam ciri utama profil pelajar Pancasila adalah bernalar kritis. Bernalar kritis mencakup pemikiran kritis dan bagaimana cara membedakan sesuatu yang benar adanya dan yang merupakan rekayasa dengan memanfaatkan kemampuan berpikir dalam menilai dan memahami sesuatu. Dalam proses bernalar kritis, para pelajar Indonesia diharapkan bisa menilai suatu informasi berdasarkan hasil pencarian dan pengumpulan data yang akurat serta dapat menghindari suatu informasi yang dicurigai mengandung hoaks, propaganda, kekeliruan, dan juga bias.
ADVERTISEMENT
Jika dilihat dari definisinya, bernalar kritis adalah suatu pola pikir yang terorganisasi dalam melakukan analisis dan melakukan evaluasi atas informasi yang didapat. Bernalar kritis juga disebut dengan pemikiran yang selalu mengedepankan kebenaran. Orang yang bernalar kritis selalu mencari kebenaran dari setiap informasi yang diterima dan menolak mentah-mentah informasi yang tidak jelas asal-usulnya. Orang yang bernalar kritis juga selalu mengedepankan logika dan akal sehat dalam mencari kebenaran dan penyelesaian dari masalah yang muncul.
Bernalar kritis wajib diterapkan oleh para pelajar Indonesia agar mereka memiliki pemikiran yang rasional, dapat mandiri dalam berpikir, dan menjadi pribadi yang berpikiran terbuka serta yakin dalam mengambil keputusan. Dengan diterapkannya bernalar kritis pada para pelajar Indonesia, mereka akan menjadi pribadi yang lebih baik dan maju dari sebelumnya. Contohnya dalam kasus penyebaran hoaks yang kerap kali meresahkan karena informasi yang diberikannya tidak akurat dan faktual. Rata-rata pelajar Indonesia masih menerima berita atau informasi tanpa memeriksa kebenarannya terlebih dahulu. Hal ini membuat mereka mudah untuk dimanipulasi dan diadu domba oleh pihak-pihak tertentu. Dengan penerapan bernalar kritis, hal tersebut dapat dihindari. Jika para pelajar Indonesia menggunakan kemampuan bernalar kritis, mereka akan menyaring informasi yang mereka terima dan memastikan kebenarannya. Bila hal ini terus menerus diterapkan oleh para pelajar Indonesia, bisa dipastikan penyebaran hoaks akan berkurang dan menghilang dengan sendirinya karena para pelajar Indonesia sudah bisa menentukan mana informasi yang benar dan mana informasi yang salah menurut akal sehat mereka.
Salah satu ruangan di Perpusnas yang menyediakan buku-buku ilmiah. (sumber: dokumen pribadi)
Penerapan bernalar kritis dapat dimulai dari kegiatan yang sangat sederhana yaitu meningkatkan minat membaca para pelajar Indonesia. Mengapa dengan membaca? Karena dari setiap bacaan yang mereka baca, akan ada informasi-informasi baru yang mereka terima. Dengan memanfaatkan kemampuan bernalar kritis, informasi-informasi ini tidak akan langsung mereka terima secara cuma-cuma melainkan informasi ini akan mereka saring terlebih dahulu. Setelah menyaring informasi ini mereka akan melakukan riset dan mencari data faktual terkait dengan apa yang mereka baca. Alasan lain mengapa kita harus meningkatkan minat baca mereka sebab membaca adalah salah satu cara untuk memicu otak agar mau berpikir.
ADVERTISEMENT
Semakin banyak para pelajar Indonesia yang berpikir, maka semakin kritis juga pemikiran mereka. Ketika para pelajar telah menguasai kemampuan bernalar kritis, maka mereka akan semakin pintar dalam memilah informasi yang mereka terima. Perlahan tetapi pasti, pemikiran para pelajar Indonesia akan tercerahkan dan mereka akan berkembang menjadi aset yang berharga bagi negara.