Hollywings Menaikan Elektabilitas Anies, Resistensi Politik Ganjar Terkait Wadas

Nazar EL Mahfudzi
Direktur Pusat Studi Demokrasi dan Pancasila
Konten dari Pengguna
30 Juni 2022 9:07 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nazar EL Mahfudzi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Prabowo mendeklarasikan kemenangan pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno di Rumah Kertanegara, Jakarta Selatan, 2017
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Prabowo mendeklarasikan kemenangan pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno di Rumah Kertanegara, Jakarta Selatan, 2017
ADVERTISEMENT
Kebijakan Anies Baswedan mencabut izin 12 cabang Holywings di wilayah ibu kota negara Indonesia. Alasannya karena tempat tersebut tidak memiliki izin usaha mendirikan bar. Hollywings diduga menistakan agama, langkah tegas dilakukan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dengan cara menutup sementara 3 gerai Holywings sampai kasus tersebut tuntas. Dua gerai Holywings di Kota Bandung, Jawa Barat, juga tutup secara sukarela.
ADVERTISEMENT
Mulai soal perizinan tempat usaha hingga dugaan promosi menistakan agama mempunyai pengaruh dukungan publik menaikan elektabilitas Anies Baswedan dan memperkecil resistensi politik terkait hasil audit gelaran Formula E.
Sebaliknya Ganjar Pranowo, misalnya, semenjak kiprah politiknya dimulai sebagai anggota DPR RI dan berlanjut sebagai Gubenur Jateng, resistensi publik sangat besar. Pernah terindikasi korupsi dan pertentangan terkait pembebasan lahan warga wadas.
Kondisi semacam itu pula yang membuat Ganjar sulit untuk lebih leluasa melangkah menuju persaingan kursi kepresidenan, walaupun banyak ditopang hasil-hasil elektabilitas untuk menutupi berbagai isu kebijakan anti rakyat dalam lingkup sosial masyarakat.
Dihadapkan pada kondisi semacam ini, apakah peluang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk diusung menjadi Calon Presiden dalam Pilpres 2024 sangat kecil ?
ADVERTISEMENT
Potensi Ganjar bersandar pada hasil survei yang memetakan karakteristik pendukung serta pergerakannya, perluasan basis dukungan tetap potensial terjadi. Namun, pada level strategi perluasan dukungan, Ganjar dan Anis dihadapkan pada dua pilihan yang serba dilematis.
Pengaruh Kebijakan Hollywings Vs Politik Identitas Masyarakat Jawa
Upaya Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo meluaskan dukungan pada basis massa yang selama ini bukan menjadi kaum pendukung loyalnya masih terjadi persaingan menggunakan berbagai model strategi politik antara lain :
Pertama, Model perluasan potensial pengaruh "kebijakan zero sum", dapat diartikan sebagai representasi matematis dari suatu situasi di mana keuntungan yang dimenangkan oleh salah satu pihak atas kekalahan yang berdampak luas. Penutupan Hollywings ke berbagai daerah di Indonesia sebagai isu utama promo gratis minum alkohol mampu menggerakan mayoritas umat Islam untuk memberikan dukungan menghilangkan citra eklusif Anies Baswedan beralih menjadi sosok yang lebih inklusif.
ADVERTISEMENT
Kedua, Model Politik Identitas masyarakat Jawa masih digunakan Ganjar Pranowo, menunjukkan indikasi ke arah pilihan politik masyarakat yang terkonsentrasi para pendukung terbatas pada karakteristik sosio demografis ataupun latar belakang politik pendukung Jokowi dan Ahok.
Strategi Anies menggunakan model "kebijakan zero sum" mempunyai pengaruh untuk memenangkan isu politik toleransi antara umat agama, membela kepentingan mayoritas umat Islam dan non-Islam Indonesia. Apabila sebelumnya ke Anies terbanyak justru di luar Jawa, seperti Aceh, Sumatera Barat, Riau, Lampung, dan sebagian Jawa Barat, kini perimbangan dukungan mulai mendekati proporsi nasional. Konsentrasi terbesar di Jawa Barat.
Anies lebih menguasai identitas sosial umat Islam, namun terjadi juga tambahan pemilih Anies yang berlatar dari non-Islam.Terkait dengan orientasi kebijakan politik, jika sebelumnya barisan pendukung Anies cenderung oposan terhadap pemerintahan Presiden Jokowi, setelah diusung Nasdem berhasil agak meluruh.
ADVERTISEMENT
Perubahan menjadi semakin inklusif dapat saja potensial memperluas peluang peningkatan dukungan terhadap Anies Baswedan kelak. Bagaimanapun, menjadi semakin proporsional dengan karakterisktik demografis, sosial, ekonomi, ataupun politik masyarakat, menjadi semakin luas potensi dukungan nasional.
Kesimpulan
Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo masih berpeluang meluaskan dukungan pada kalangan yang memang menjadi basis pendukungnya selama ini. Pilihan strategi semacam ini didasarkan pada asumsi masih besarnya kalangan beridentitas sosial sejenis yang belum memberikan dukungan.
Sekalipun penolakan dari kalangan yang berseberangan tetap terbangun, tidak menjadi masalah krusial sepanjang kalangan beridentitas sosial sejenis bersatu padu dalam dukungan yang sama.
Dengan strategi demikian, strong voter tetap terjaga. Di samping itu, upaya perluasan dukungan dari para swing voter, kendati terbatasi hanya pada karakteristik pendukung yang sejenis, potensial bertambah.
ADVERTISEMENT