Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Hari Peduli Sampah Nasional dan Upaya Mengurangi Sampah
15 Februari 2023 17:38 WIB
Tulisan dari Nazar Junio tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Oleh : Nazar Junio

Pada saat itu terjadi longsor dari tumpukan sampah di TPA Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat tanggal 21 Februari 2005. Karna longsornya tumpukan sampah tersebut lebih dari 100 nyawa meninggal dunia di perkampungan Cimilus dan Pojok Jawa Barat. Peristiwa tersebut terjadi karena tingginya curah hujan dan ledakan gas metana dari tumpukan sampah. Karena pentingnya kesadaran kita mengenai dampak buruk dari sampah sehingga diperingati HPSN (Hari Peduli Sampah Nasional) untuk mengenang dan sebagai bentuk pengingat akan peristiwa tersebut, yang telah diperingati sejak 2006, harapanya supaya peristiwa tersebut tidak terulang kembali serta dapat menumbuhkan kepedulian masyarakat.
ADVERTISEMENT
Sampah merupakan sumber utama yang mengakibatkan lingkungan menjadi turun kualitasnya sehingga memberikan dampak buruk pada masyarakat. Menurut National Geographic kota-kota di dunia menghasilkan setidaknya sampah sebanyak 1,3 miliar ton setiap tahun, dan jumlah tersebut pun akan terus bertambah.
Dilansir dari sebuah penelitian yang diterbitkan Sciencemag pada Februari 2015 mengatakan bahwa indonesia berada pada peringkat kedua dunia penyumbang sampah plastik ke laut setelah Tiongkok, Filipina,Vietnam, dan Sri Lanka. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga menunjukan gunungan sampah yang ada di Indonesia mencapai angka 65,8 juta ton per tahunnya. Sebanyak 44% diantaranya adala sisa makanan, 15% sampah plastik, 15% ranting, daun, atau sampah organik. Dan sisanya adalah kertas 11%, kain 3%, logam 2%, dan lainya sebanyak 8%. Dari data jumlah sampah di atas menunjukan bahwa sampah di indonesia kebanyakan adalah sampah rumah tangga, terutama sisa makanan. Hak tersebut tak dapat dipungkiri karena padatnya penduduk di Indonesia dan masih banyak perilaku konsumsi dari masyarakat yang masih sering membuang-buang makanan.
ADVERTISEMENT
Karena tingginya jumlah sampah di indonesia perlu diantisipasi supaya tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. Harus ada upaya dalam mengurangi sampah, upaya dalam mengurangi sampah harus melibatkan seluruh komponen di masyarakat baik pemerintah dan lembaga-lembaga sosial, dan kita bisa memulainya dari diri kita sendiri yaitu dengan menanamkan kepedulian terhadap lingkungan sekitar.
Pemerintah adalah pemegang kendali utama dalam pengelolaan sampah sehingga pemerintah perlu memberikan informasi terhadap masyarakat karena masih sedikitnya kesadaran, kurangnya pengetahuan, dan keterampilan masyarakat dalam mengolah sampah. Salah satu upaya yang dapat kita lakukan adalah menerapkan prinsip 3R, yang pertama Reduce adalah mengurangi jumlah limbah yang kita hasilkan. Selanjutnya Reuse adalah cara baru dalam menggunakan kembali limbah sehingga kita tidak perlu membuangnya, dan yang terakhir Recycle adalah menggunakan bahan dari limbah untuk membuat suatu produk yang dapat dijual. Jika langkah tersebut kita lakukan maka dapat menjadikan limbah atau sampah menjadi berharga dan tentunya mengurangi sampah yang ada di bumi kita.
ADVERTISEMENT
Di negara maju seperti Swiss, Amerika, Denmark, dan Perancis telah memaksimalkan proses dalam mengolah sampah. Tidak hanya mengatasi bau busuk namun juga sudah dapat mengubah sampah-sampah menjadi energi listrik. Khususnya di Denmark 54% sampah sudah diubah menjadi energi penghasil listrik. Teknologi pengolahan sampah ini dilakukan dengan membakar sampah sehingga menghasilkan panas, panas dari hasil pembakaran dimanfaatkan untuk mengubah air menjadi uap dengan bantuan boiler, uap bertekanan tinggi digunakan untuk memutar bilah turbin. Turbin dihubungkan ke generator dengan bantuan poros lalu generator menghasilkan listrik dan listrik dialirkan ke rumah-rumah atau ke pabrik. Harapan dari penulis semoga teknologi pengolahan sampah ini bisa diterapkan di Indonesia kedepannya.