Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Toleransi Budaya Dalam Kehidupan Bermasyarakat
11 November 2021 15:24 WIB
Tulisan dari Nazelvia Febriyani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pentingkah sikap toleransi antar budaya dalam kehidupan bermasyarakat? Negara kita, negara indonesia adalah negara yang terdiri dari beragam suku, ras, agama dan budaya. Bisa dikatakan Negara Kesatuan Republik Indonesia dapat terbentuk karena sikap dan perilaku toleran warga negaranya. Bisa dibayangkan apabila warga negara kita tidak memiliki sikap toleran yang tinggi, dengan keberagaman yang kita miliki bukan tidak mungkin kita akan mudah dipecah belah. Maka dari itu sikap toleransi terhadap keberagaman yang ada merupakan hal kunci untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan yang mana dapat meminimalisir timbulnya perpecahan dalam masyakarat.
ADVERTISEMENT
Keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia merupakan harta yang tak ternilai harganya. Keanekaragaman budaya yang ada adalah kekayaan dan keindahan bangsa, sedangkan perbedaan itu adalah sebuah rahmat, kekuatan serta karunia yang diwujudkam melalui sikap saling menghormati. Dengan kita menumbuhkan sikap saling menghormati antar keanekaragaman budaya yang ada, maka akan menumbuhkan sikap toleran. Karena budaya adalah hasil karya manusia yang tercipta dari sejarah yang pernah ada di masa silam sebagai panduan potensial dalam perilaku manusia. Dengan cakupan pengetahuan kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan lainnya yang ada pada budaya masing-masing. Maka dari itu kita sebagai warga negara harus memiliki sikap toleran untuk dapat mempertahankan dan tetap melestarikan keanekaragaman budaya yang ada supaya tidak tercerai berai. Sikap toleransi sangat penting dalam kehidupan masyarakat kita dengan banyaknya keanekaragaman budaya yang kita miliki. Apabila dalam kehidupan bermasyarakat tidak ada sikap toleran maka dapat menimbulkan salah paham antar budaya yang mana itu juga dapat menimbulkan kesalah pahaman dalam masyarakat yang bisa menimbulkan perselisihan.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh sikap toleransi dalam keanekaragaman budaya adalah menghargai hasil kebudayaan dari suku lain dan menghormati setiap kelompok ataupun suku yang sedang melaksanakan kebiasaan sosial dan adat istiadatnya. Adapun kejadian yang kerap terjadi dalam toleransi di masyarakat antar budaya ialah jika salah satu warga sedang mengadakan acara menggunakan adat istiadat budayanya sendiri maka warga dalam satu desa tersebut akan saling mendukung, bahu membahu dan gotong royong meskipun mereka berbeda budaya.
Dengan keanekaragaman yang bangsa kita miliki, memang tidak bisa dipungkiri bahwa konflik antar budaya juga pasti akan terjadi. Misalnya perbedaan pandangan yang bertolak belakang antar budaya satu dengan budaya yang lainnya. Dimana misal suatu hal yang dianggap biasa di suatu budaya namun dianggap sebaliknya pada budaya yang lain. Terlebih lagi jika hal ini terjadi dalam masyarakat yang masih memiliki pandangan tradisional yang kental, dimana mereka akan selalu membela dan memperjuangkan budaya yang mereka miliki. Hal inilah yang kerap kali memicu konflik antar budaya, karna adanya ketidak sesuaian dan kesepahaman yang mana mereka masih menganggap bahwa budayanya lah yang paling benar atau paling baik. Konflik yang terjadi pun tidak hanya menelan korban materi, tak jarang pula menelan korban jiwa jika konflik yang terjadi berskala besar dan tidak segera diselesaikan.
ADVERTISEMENT
Karenanya sikap toleransi antar budaya dalam kehidupan bermasyarakat menjadi suatu aspek yang sangat penting. Tanpa sikap dan perilaku yang saling toleransi maka kerukunan pe
rsatuan dan kesatuan bangsa kita tidak akan pernah terwujud. Oleh karena itu walaupun bangsa kita memiliki keanekaragaman budaya yang sangat banyak, diharapkan semua budaya yang ada dapat saling mengerti satu sama lain. Yang mana perbedaan itu juga sudah terikat dalam semboyan negara kita, Bhineka Tunggal Ika yang memiliki makna berbeda beda tapi tetap satu jua.
Author: Nazelvia Febriyani, mahasiswa prodi Hukum Tata Negara UIN PROF.KH. SAIFUDDIN ZUHRI PURWOKERTO