Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Filosofi Kurir
5 Mei 2023 14:47 WIB
Tulisan dari Nazhif Chairil tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kurir adalah orang yang mengantarkan paket.
Ini adalah pengertian kurir yang kita pahami. Kita mengartikan kurir hanyalah salah satu jenis pekerjaan. Kita hanya menganggap kurir sebagai perantara antara kita dengan paket yang kita tunggu-tunggu.
ADVERTISEMENT
Namun, jika ditelaah lebih jauh, arti dari kurir tidak hanya sebatas itu. Kurir sejatinya memiliki makna yang mendalam. Kurir sebenarnya simbol dari kehidupan.
Filosofi Kurir
Mari berkhayal sejenak.
Bayangkan kamu menjadi seorang kurir JNE.
Hari kamu dimulai dengan menjemput paket di gudang ekspedisi. Di sana kamu dapat melihat banyak paket tersusun rapi. Terdengar juga suara orang-orang berbincang-bincang tentang paket-paket yang harus diantarkan.
Kamu mengambil paket yang menjadi kewajiban kamu untuk diantarkan. Lalu, kamu memastikan berapa banyak paket yang harus diantar dan kamu juga membuat strategi terbaik agar proses penyampaian paket lebih efektif dan efisien.
Di sisi kanan dan kiri, kamu juga melihat teman-teman kurir JNE lainnya. Mereka memiliki tugasnya masing-masing dan juga memiliki strateginya sendiri dalam mengantarkan paket-paketnya.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, kamu menyusun paket-paket yang akan diantarkan dengan rapi. Kamu menyimpan paketnya dengan sangat hati-hati, karena kamu ingin menjaga kualitas paket agar tetap baik. Menjaga kualitas paket sudah menjadi kewajiban kamu sebagai kurir JNE yang memiliki misi untuk selalu memberikan pengalaman terbaik kepada para pelanggan.
Setelah semua paket tersusun rapi, kamupun berangkat menggunakan sepeda motor kesayangan kamu.
Di perjalanan, kamu menghadapi berbagai macam tantangan yang sangat berat. Mulai dari sinar matahari yang menyengat, air hujan yang membuat badan mengigil, hingga kemacetan yang membuat kepala pusing. Tidak jarang, kamu juga kesulitan untuk menemukan alamat dari paket. Sehingga kamu berputar-putar dan bertanya-tanya kepada warga sekitar hanya untuk mengantarkan paket yang ada di tangan.
ADVERTISEMENT
Namun, semua tantangan itu tidak membuat kamu berhenti. Seterik apapun matahari, kamu tetap berangkat menuju lokasi penerima. Sebesar apapun hujannya, kamu tetap mengantarkan paketnya dengan penuh semangat. Tidak peduli harus berputar hingga 10x, kamu tetap ingin memberikan paket kepada pemiliknya. Semua tantangan ini kamu hadapi karena menjadi jujur, disiplin, dan amanah merupakan nilai-nilai yang harus dipegang sebagai kurir JNE
Hingga akhirnya kamu sampai di depan rumah pelanggan. "Misi, pakeettt!!" merupakan kata-kata yang selalu kamu ucapkan untuk memanggil sang pelanggan. Pintu terbuka dan kamu dapat melihat senyum lebar pelanggan saat melihat paketnya tiba. Melihat senyum lebar pelanggan, seketika kamu merasa lega. Wajah kamu tiba-tiba tersenyum bahagia seolah-olah lupa dengan semua pengorbanan yang telah kamu berikan untuk mengantarkan paket tersebut.
ADVERTISEMENT
Dan, hal itupun kamu lakukan berulang-ulang kali hingga mataharipun terbenam.
Mungkin kamu menyimpulkan jika cerita di atas hanyalah cerita keseharian seorang kurir. Kamu menganggap itu hanyalah cerita biasa yang tidak memiliki makna penting.
Namun, kenyataannya tidak seperti itu. Cerita kurir tersebut sebenarnya adalah cerita kehidupan.
Mari kita dalami setiap adegan cerita tadi.
1. Kurir JNE menjemput paket di gudang ekspedisi dan mengambil paket yang menjadi tugasnya.
Adegan ini sebenarnya melambangkan kehidupan kita. Di dalam hidup, kita pasti memiliki tujuan. Paket yang menjadi tanggung jawab kurir JNE merupakan representasi dari tujuan-tujuan hidup kita. Kita datang ke "gudang ekspedisi" (kehidupan kita) untuk mengambil "paket" (tujuan hidup) yang menjadi tanggung jawab kita.
Layaknya paket-paket yang ada di gudang ekspedisi, tujuan hidup manusia juga banyak sekali macamnya dan tugas kita adalah memilih tujuan hidup yang sesuai dengan diri kita. Setelah dipilih, kitapun memastikan kembali tujuan hidup yang kita pilih dan membuat strategi terbaik agar tujuan hidup kita dapat tercapai dengan efektif dan efisien.
ADVERTISEMENT
Di gedung ekspedisi juga kita dapat melihat teman-teman kurir JNE lainnya yang mengambil paket-paket berbeda dengan kita. Hal ini menggambarkan jika setiap manusia memilih tujuan hidup yang berbeda-beda. Prioritas, situasi, dan kondisi yang dialami menjadi faktor penting dalam setiap individu mengambil tujuan hidup. Namun, meskipun berbeda-beda, tidak ada tujuan hidup yang lebih baik atau lebih buruk. Semuanya memiliki porsinya masing-masing dan maknanya tersendiri di dalam kehidupan.
2. Kurir JNE menghadapi banyak tantangan saat mengantarkan paket. Namun, kurir JNE tetap semangat dan memastikan paket-paketnya sampai ke tangan pemiliknya.
Perjalanan kurir JNE dalam mengantarkan paket memiliki kesamaan dengan perjalanan hidup kita, yaitu memiliki banyak tantangan.
Memilih tujuan hidup mungkin semudah mengambil paket di gudang ekspedisi, tetapi menjalankan dan mempertahankannya yang sulit. Di saat kita sedang berusaha mencapai tujuan hidup yang sudah kita pilih, kita pasti menemukan berbagai macam tantangan. Mulai dari munculnya perasaan-perasaan jika kita salah memilih tujuan hidup hingga munculnya situasi dan kondisi eksternal yang menghambat kita mencapai tujuan.
ADVERTISEMENT
Inilah kehidupan. Semuanya tidak akan berjalan semulus yang kita bayangkan. Seperti para kurir JNE yang menghadapi terik matahari dan hujan deras pada saat mengantarkan paket, kita juga akan menghadapi berbagai macam tantangan di kehidupan kita. Ini sudah hukum alam.
Namun, kita perlu melihat bagaimana para kurir JNE tersebut menghadapi tantangan. Seberat apapun tantangannya, mereka tetap berusaha keras untuk mengantarkan paket kepada pelanggan. Mereka selalu menjaga paket-paket yang harus mereka antarkan di tengah berbagai macam gempuran masalah. Tidak jarang, mereka tidak memedulikan dirinya sendiri demi menjaga kualitas paket agar tetap dalam kondisi yang terbaik.
Kita harus seperti kurir JNE! Seberat apapun tantangan yang kita hadapi, kita harus tetap semangat dan berusaha keras untuk melewatinya. Tidak peduli kita akan mengalami kesulitan, jika kita yakin dengan tujuan hidup kita, kita harus terus berjalan maju. Kita harus terus memegang teguh tujuan kita seperti kurir JNE yang menjaga paket-paketnya dengan sangat baik.
ADVERTISEMENT
Jika di prosesnya kita merasa bingung dengan tujuan hidup yang sudah kita pilih, tidak apa-apa karena ini normal. Jika kalian bingung, lakukan hal yang sama seperti pada saat kurir JNE kesulitan mencari alamat penerima, yaitu bertanya. Setiap tantangan yang kita temui tidak jarang menggoyahkan keyakinan kita terhadap tujuan hidup yang sudah kita pilih. Oleh karena itu, jangan ragu untuk bertanya kepada orang lain. Orang lain akan memberikan sudut pandang baru yang dapat membuat kita keluar dari kebingungan yang dialami.
3. Paket sampai ke pemiliknya. Pemiliknya senang dan kurir JNE turut ikut senang juga.
Adegan ini menggambarkan pada saat kita berhasil mencapai tujuan hidup kita. Kebahagiaan pelanggan diibaratkan sebagai tujuan hidup kita. Pada saat melihat tujuan hidup kita tercapai, kita akan merasa senang seperti kurir JNE yang turut senang melihat pelanggan menerima paketnya.
ADVERTISEMENT
Di momen ini kita dapat melihat betapa indahnya tujuan hidup kita. Saking berbahagianya, semua rasa lelah yang dirasakan hilang begitu saja. Pada posisi ini, kita menjadi mengerti jika tantangan-tantangan yang telah dilewati bukanlah sebuah halangan, tetapi sebuah pelajaran yang dapat membuat hidup kita menjadi lebih baik lagi.
Ini lah, filosofi kurir.
Sebuah cara pikir yang bernilai filosofis ternyata dapat ditemukan dari keseharian para kurir. Cara berpikir ini dapat membuat hidup kita lebih terarah. Cara berpikir ini dapat membuat kita lebih pantang menyerah. Cara berpikir ini dapat membuat kita bangkit.
Saatnya untuk bangkit
Pandemi Covid-19 pada tahun-tahun lalu merusak segalanya. Hanya karena virus kecil yang mudah menyebar, semuanya seketika hancur khususnya para pelaku bisnis UMKM.
ADVERTISEMENT
Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pada masa pandemi Covid-19 membuat aktivitas jual-beli terganggu. PSBB membatasi pergerakan masyarakat yang berujung pada sulitnya melakukan pembelian di bisnis-bisnis UMKM. Karena tidak banyak pembeli, hal ini menyebabkan pendapatan bisnis-bisnis UMKM juga berkurang sangat drastis.
Sekarang, meskipun pandemi Covid-19 sudah selesai, ternyata semuanya belum kembali seperti semula. Masih banyak bisnis-bisnis UMKM yang kesulitan untuk bertahan. Masih banyak masyarakat yang belum bangkit.
Maka dari itu, di momen ulang tahun JNE yang ke-32 ini, JNE mengajak para masyarakat untuk bangkit bersama. JNE yakin jika kita dapat kembali bangkit dan bahkan dapat menjadi lebih baik lagi dibandingkan pada saat masa pandemi Covid-19. Kita dapat bangkit bersama-sama, #JNEBangkitBersama.
Bagi kamu yang masih kesulitan untuk bangkit, ingat dengan filosofi kurir. Terapkan filosofi kurir ini di kehidupan kamu.
ADVERTISEMENT
Kurir JNE memulai harinya mengambil paket di gedung ekspedisi sebelum berangkat kerja. Ini bermakna kamu harus memilih tujuan sebelum bergerak.
Kurir JNE tetap semangat meskipun menghadapi berbagai macam tantangan pada saat di perjalanan. Ini bermakna kamu harus terus bertahan meskipun berbagai macam rintangan menghadang perjalananmu.
Kurir JNE turut senang melihat pemilik paket yang berbahagia. Ini bermakna kelak kamu akan bahagia pada saat tujuanmu tercapai.
Pada saat kamu menjalani filosofi kurir ini, JNE yakin kamu akan bangkit.
---
#JNE32tahun
#JNEBangkitBersama
#jnecontentcompetition2023
#ConnectingHappiness