Kampung Hijau, Sinergi Program Lazismu - BSI Maslahat di Kampung Sumur

Konten dari Pengguna
19 Juni 2023 16:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nazhori Author tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Simbolis penyerahan bantuan program Kampung Hijau
zoom-in-whitePerbesar
Simbolis penyerahan bantuan program Kampung Hijau
ADVERTISEMENT
Di suatu pemukiman padat, Endang Mintarja dan warga Kampung Sumur, Klender, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur berjibaku membersihkan sebidang tanah yang ditumbuhi tanaman dan rumput liar. Kegiatan bersih-bersih ini dilakukan setelah Endang dan warga setempat melaksanakan rembug warga untuk memanfaatkan tanah yang akan dijadikan sebagai Kampung Hijau.
ADVERTISEMENT
Kegiatan itu dicetuskan Endang bersama warga untuk menjawab persoalan warga yaitu kebersihan lingkungan dan tidak adanya ruang terbuka hijau. Ada banyak persoalan warga di sini, selain pertumbuhan penduduk, permukaan tanah yang menurun serta terbatasnya lahan pertanian, kata Endang kemarin.
Tujuan utamanya, kata Endang adalah mengurangi dampak penyakit akibat lingkungan kotor. "Prinsipnya menyiptakan lingkungan yang bersih, sehat, asri, serta menambah produktivitas dan ketahanan pangan warga pemulung,” jelasnya.
Warga Binaan membersihkan rumput liar, membuat galian lokasi Biogas
Program Kampung Hijau merupakan kolaborasi Lazismu dan BSI Maslahat di pilar lingkungan, khususnya program Pelihara Daratmu yang bersinergi dengan Swara Peduli Indonesia. Pekan pertama di bulan Juni, Lazismu berkesempatan meninjau lokasi yang mayoritas warganya adalah pemulung.
Dalam amatan Lazismu di lapangan, yang menjadi nilai lebih adalah Swara Peduli Indonesia dapat melatih warga yang sebagian besar hidup dalam impitan kemiskinan. "Sebagai pemulung, mereka sehari-hari bekerja mengumpulkan barang bekas dan rongsokan," kata Nazhori Author selaku Manager Pilar Program Kemanusiaan dan Lingkungan Lazismu.
ADVERTISEMENT
Endang menyampaikan bahwa selama ini Swara Peduli Indonesia telah melatih dua puluhan warga dalam pendampingan kelompok tani di lahan terbatas (19/6/2023). Rencananya lahan terbatas itu akan dimanfaatkan dengan tanaman produktif seperti sayuran dan buah-buahan dengan pendekatan hidroponik.
Warga diharapkan dapat mewujudkan kebutuhan pangan tambahan dan tanaman obat-obatan yang bisa dikonsumsi warga yang bernilai ekonomis serta diolah secara berkelompok ini, terang Endang.
Kelompok Tani binaan Endang ini, juga akan menyiapkan reaktor biogas dan bank sampah organik. Karena itu, pendampingan dan peningkatan kapasitas warga pemulung menjadi kebutuhan literasi yang edukatif.
Direncanakan sesuai jadwal program, kegiatan ini dapat berjalan sampai Agustus 2023. Semoga hasilnya dapat memberikan nilai tambah bagi warga yang mayotitas pemulung. Endang mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Lazismu. Tidak lupa kepada BSI Maslahat yang telah mendorong dan memercayakan terlaksananya program ini kepada Swara Peduli Indonesia. (na)
ADVERTISEMENT