Tembus Jalur Gaza, Lazismu Taiwan Salurkan Paket Berbuka Puasa

Taiwan – LAZISMU. Ramadhan di Gaza bagi para pengungsi Palestina membutuhkan energi dua kali lipat. Selain menahan lapar dan dahaga, para pengungsi harus bertahan dari krisis bahan makanan yang melanda wilayah Jalur Gaza. Selama Ramadhan pula tentara Israel bersiaga mengawasi gerak-gerik kaum muslimin yang akan beribadah ke masjid.

Ahad, 10 Juni, Lalu Muhammad Irham selaku Ketua Lazismu Taiwan, melalui rilisnya yang dikirim ke pesan daring sosial media menyampaikan informasi jika Lazismu berhasil masuk ke wilayah jalur GAZA. Lalu mengatakan Lazismu Taiwan telah menyalurkan paket bantuan berbuka puasa bagi masyarakat di wilayah Bait Lahiya, Gaza Utara.

Paket bantuan ini berasal dari sumbangan masyarakat Indonesia yang bermukim di Taiwan dibawah program Sedekah Ramadhan untuk Gaza. Koordinator Program Sedekah Ramadhan LazisMu Taiwan, Masqiyamah dalam rilisnya, mengatakan, program ini sebenarnya sejak 2014. Dan kali ini merupakan tahun keempat untuk terus membantu masyarakat muslim di Gaza yang sedang mengalami krisis akibat blokade Israel.

“Ramadhan di Gaza penuh dengan prahara ketidakpastian, karena minimnya stok bahan makanan serta tidak adanya listrik untuk penerangan”, jelas Masqiyamah. Di tahun ini, Lazismu Taiwan menyalurkan paket berbuka puasa bagi 40 keluarga di Gaza.

Program sedekah Ramadhan untuk Gaza ini sudah dimulai sebelum Ramadhan, dan akan terus dibuka hingga menjelang idul fitri. Ketua Lazismu Taiwan, Lalu Irham menyebutkan, harapannya bantuan ini bisa membantu meringankan beban masyarakat Gaza.

“Warga Indonesia yang sedang di Taiwan banyak yang ingin berbagi kepada saudara-saudara di Palestina. Banyak dari mereka masih kesulitan terkait lembaga yang dapat memfasilitasi untuk menyalurkan bantuan. Lazismu Taiwan sudah berkoordinasi dengan Lazismu pusat dan Muhammadiyah Aid,” paparnya.

“Lazismu Taiwan akan selalu berusaha untuk senantiasa membantu masyarakat Gaza melalui program-program kemanusiaannya, tidak terbatas pada saat Ramadhan saja,” jelas Lalu yang sednag menumpuh studi doktoral di Taipei Medical University ini.

Pada 2014-2015, PCIM Taiwan menyalurkan bantuan sebanyak 30 juta rupiah melalui Lazismu pusat yang diteruskan ke kedubes Palestina. Selanjutnya, pada 2018 ini, berhasil menyalurkannya langsung melalui tim kemanusiaan Palestina yang saat ini berada di jalur Gaza.

Menurut Ahmad Syauqi dalam paparannya kepada tim Lazismu Taiwan, mengungkapkan, kerja-kerja kemanusiaan adalah kerja yang sepi dari popularitas. Namun kegiatan ini selalu diilhami oleh pandangan kosmopolitan yang melampaui batas negara dan bangsa untuk senantiasa membantu manusia.

“Melalui PCIM Taiwan, mari kita bersama-sama membantu meringankan beban penderitaan saudara-saudara kita yang bisa jadi pada saat ini tidak bisa seberuntung kita dalam menyambut Ramadhan” paparnya (aa/na)