Konten dari Pengguna

Strategi Penilaian Kinerja Berbasis Etika dan Nilai-Nilai Organisasi

Nazma Siti Nurlatifah
Mahasiswa Administrasi Publik universitas Muhammadiyah bandung
23 Oktober 2024 11:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nazma Siti Nurlatifah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://pixabay.com/illustrations/time-management-scheduling-7258198/
zoom-in-whitePerbesar
https://pixabay.com/illustrations/time-management-scheduling-7258198/
ADVERTISEMENT
Beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk menerapkan penilaian kinerja yang didasarkan pada nilai-nilai dan etika organisasi termasuk mengintegrasikan nilai-nilai organisasi ke dalam indikator penilaian kinerja. Ini adalah langkah pertama yang harus dilakukan. Artinya, penilaian tidak hanya melihat hasil akhir atau target; itu juga melihat bagaimana dan apa yang dilakukan untuk mencapainya.
ADVERTISEMENT
Teori etika bisnis dan nilai organisasi berfokus pada pentingnya perilaku moral dalam lingkungan kerja. Teori Agensi menyatakan bahwa manajer dan karyawan harus selaras dalam mencapai tujuan, dengan etika sebagai dasar interaksi. Teori Nilai-nilai Organisasi menurut Rokeach (1973) menjelaskan bahwa nilai adalah keyakinan mendasar yang mempengaruhi perilaku seseorang dan organisasi. Dengan demikian, penilaian kinerja berbasis etika bukan hanya mengukur pencapaian hasil, tetapi juga bagaimana hasil tersebut dicapai.
Dalam penerapan penilaian berbasis nilai, beberapa perusahaan menggunakan Balanced Scorecard (BSC) dengan menambahkan perspektif etis. Selain fokus pada keuangan, pelanggan, dan proses bisnis, dimensi kinerja berbasis etika mengukur kepatuhan karyawan terhadap kode etik dan budaya organisasi. Misalnya, karyawan dinilai atas kerjasama tim, transparansi, dan tanggung jawab sosial.
ADVERTISEMENT
Contoh Kasus Pelanggaran Etika dan Solusi:
Kasus Wells Fargo pada 2016 menunjukkan pentingnya penilaian kinerja berbasis etika. Bank tersebut memprioritaskan target finansial sehingga karyawan terdorong untuk membuka jutaan rekening palsu demi memenuhi kuota. Hal ini terjadi karena penilaian kinerja hanya difokuskan pada pencapaian kuantitatif tanpa memperhatikan perilaku etis.
Dalam kasus ini, solusi yang efektif adalah memperbaiki strategi penilaian kinerja dengan menekankan nilai transparansi dan integritas. Wells Fargo kemudian memperkenalkan sistem penilaian baru yang memasukkan indikator perilaku etis, seperti kepatuhan terhadap kebijakan dan kepuasan pelanggan, untuk mencegah manipulasi di masa depan.
Langkah Implementasi Penilaian Berbasis Etika dan Nilai
1. Menetapkan Nilai dan Kode Etik yang Jelas
Organisasi harus merumuskan nilai-nilai inti dan kode etik yang menjadi pedoman karyawan. Nilai seperti integritas, kerjasama, dan tanggung jawab perlu diterjemahkan ke dalam indikator kinerja.
ADVERTISEMENT
2. Integrasi Etika dalam Sistem Penilaian
Penilaian kinerja harus mencakup aspek etis selain pencapaian finansial. Misalnya, manajer dapat mengevaluasi sejauh mana karyawan mematuhi kebijakan perusahaan dan berperilaku sesuai dengan nilai organisasi.
3. Pelatihan dan Sosialisasi Etika
Perusahaan perlu memberikan pelatihan etika kepada karyawan agar mereka memahami pentingnya bekerja dengan cara yang benar. Program ini dapat membantu memperkuat budaya organisasi dan mengurangi risiko pelanggaran.
4. Sistem Reward dan Punishment Berbasis Etika
Organisasi perlu mengaitkan penghargaan dengan perilaku etis. Karyawan yang bekerja sesuai dengan nilai dan etika organisasi harus diberikan apresiasi, sementara pelanggaran etis harus dikenai sanksi tegas.
Kesimpulan
Penilaian kinerja berbasis etika dan nilai organisasi memastikan bahwa karyawan tidak hanya mencapai target tetapi juga bekerja sesuai dengan prinsip moral dan budaya perusahaan. Dengan strategi ini, organisasi dapat mencegah pelanggaran etis yang merugikan reputasi dan kinerja jangka panjang. Studi kasus Wells Fargo menegaskan bahwa fokus eksklusif pada pencapaian finansial tanpa mempertimbangkan etika dapat berujung pada krisis. Implementasi yang tepat, seperti integrasi nilai dalam penilaian dan sistem penghargaan berbasis etika, akan menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan produktif.
ADVERTISEMENT