Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Mencapai Karakter Pancasila dengan Kurikulum Merdeka
10 Mei 2024 8:51 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari nazwa zahrotunnisa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pancasila adalah ideologi bangsa dan dasar negara. Setiap butir Pancasila yang mengandung nilai-nilai harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila dapat menjadi petunjuk karakter bangsa Indonesia untuk menuju arah yang baik serta karakter bangsa yang menurun seiring meningkatnya ilmu pengetahuan. Akhir-akhir ini banyak terjadi krisis pada pendidikan karakter di Indonesia yang dilakukan oleh anak bangsa. Oleh karena itu, bangsa Indonesia memerlukan adanya implementasi nilai-nilai Pancasila yang mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia. Pendidikan karakter berasal dari 5 sila dasar negara yaitu pancasila. Lalu bagaimana cara mencapai karakter pancasila itu? Kurikulum Merdeka sebagai salah satu upaya dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) untuk mengatasi krisis karakter/moral.
ADVERTISEMENT
Krisis moral menjadi isu strategis dalam pendidikan karakter di Indonesia, dimana hampir semua kasus yang ada merupakan kesudahan dari gagalnya pendidikan karakter. Penerapan pendidikan karakter yang gagal disebabkan oleh beberapa hambatan dari anak bangsa seperti ketika sejak menjadi siswa mereka mempunyai kepercayaan diri yang rendah, memiliki motivasi rendah, cenderung pasif, serta bersikap acuh tak acuh terhadap lingkungannya. Hadirnya Kurikulum Merdeka dimaknai sebagai bentuk kebebasan pendidik dalam merancang perangkat pembelajaran sesuai bidang masing-masing untuk disampaikan kepada peserta didik, yang memberikan kebebasan kepada pendidik agar mengajak peserta didik untuk aktif dan konstruktif dalam membangun pengetahuan. Bukan sekadar makna filosofis, murid aktif, tetapi benar-benar diaplikasikan dalam proyek dan kegiatan nyata di dalam maupun luar kelas.
Pada dasarnya bagaimana warga negara bersedia untuk berpartisipasi dalam kepentingan umum, memiliki kepekasaan sosial yang baik, turut andil dalam menjaga persatuan nasional, serta mengisi kemerdekaan melalui peran aktifnya, apabila tidak diberikan landasan mengenai pengetahuan, pemahaman, serta pembentukan moral. Kurikulum merdeka bertujuan untuk mengoptimalkan potensi peserta didik, agar menjadi warga negara yang cerdas, berkarakter, demokratis dan berkomitmen.
ADVERTISEMENT
Nadiem Makarim menjelaskan setidaknya tiga poin utama dalam gagasan merdeka belajar, yaitu tekonologi untuk akselerasi, keberagaman sebagai esensi, dan profil pelajar Pancasila. Pada artikel ini saya akan membahas sedikit terkait dengan profil pelajar Pancasila, dalam kesempatan yang sama, Mendikbud Nadiem menjelaskan salah satu mandat yang diberikan Presiden adalah penyesuaian kurikulum yang bertujuan mewujudkan profil para pelajar di Indonesia, kemendikbud telah menetapkan enam indikator sebagai profil pelajar Pancasila.
Profil Pelajar Pancasila dalam Kurikulum Merdeka
pertama, bernalar kritis agar bisa memecahkan masalah. Hal ini berhubungan dengan kemampuan kognitif.
Kedua, kemandirian, yaitu siswa secara independen termotivasi meningkatkan kemampuannya, bisa mencari pengetahuan serta termotivasi.
ADVERTISEMENT
Ketiga, adalah kreatif, di mana siswa bisa menciptakan hal baru, berinovasi secara mandiri, dan mempunyai rasa cinta terhadap kesenian dan budaya.
Keempat, gotong-royong, di mana siswa mempunyai kemampuan berkolaborasi yang merupakan softskill utama yang terpenting di masa depan agar bisa bekerja secara tim.
Kelima, kebinekaan global yang merupakan upaya agar siswa mencintai keberagaman budaya, agama dan ras di negaranya serta dunia.
Keenam, berakhlak mulia. Di sinilah moralitas, spiritualitas, dan etika berada. "Sudah pasti pendidikan karakter akan menjadi salah satu pilar inti," tegas Mendikbud.
ADVERTISEMENT
Sebagai anak bangsa yang akan menjadi masa depan negara tentu harus sejak dini menanamkan seluruh sila yang ada dalam Pancasila, agar nantinya kita menjadi generasi yang unggul. Adanya kurikulum merdeka harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin, agar karakter pancasila yang dicita-cita kan dapat melekat didalam diri, sehingga mengurangi banyaknya kasus krisis karakter di Indonesia.