Pacaran Ala Mahasiswa, Tak Sekadar Lovey Dovey!

nazwa zahrotunnisa
Mahasiswa dari Universitas Pamulang Prodi Ilmu Hukum
Konten dari Pengguna
23 Mei 2024 9:45 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari nazwa zahrotunnisa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Masa kuliah identik dengan kebebasan dan pencarian jati diri. Di periode inilah, kebanyakan mahasiswa mulai mencari pasangan dan mengeksplorasi dunia percintaan. Namun, pacaran ala mahasiswa ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Selain harus membagi waktu antara studi dan pasangan, mereka juga harus mampu mengelola hubungan dengan cara yang lebih dewasa dan bertanggung jawab.
ADVERTISEMENT
"Pacaran di masa kuliah mengajari gue untuk lebih mandiri dalam mengatur hidup dan membagi waktu dengan baik," ungkap Dina, mahasiswi semester 6 Fakultas Hukum Universitas Pamulang. "Ada tantangan tersendiri ketika harus membagi fokus antara tugas kampus, aktivitas organisasi, dan juga pacar."
Tantangan lain yang kerap dihadapi adalah keterbatasan finansial. Tak sedikit mahasiswa yang harus berhemat demi bisa mentraktir pasangan. Cara kreatif pun digunakan agar bisa kencan dengan bujet minim.
"Pacaran jaman sekarang nggak melulu harus jalan ke mal atau nonton bioskop. Kalau memang bujetnya sempit, kami biasa cukup duduk-duduk ngobrol di taman kota sambil bawa makanan ringan yang kami beli sendiri. Yang penting bisa nghabiskan waktu bareng," cerita Farhan, mahasiswa semester 4 jurusan Teknik Mesin.
ADVERTISEMENT
Selain manajemen waktu dan finansial, sisi emosional dalam berpacaran di masa kuliah juga perlu dikelola dengan baik. Kedewasaan diperlukan untuk menghindari sikap egois dan posesif yang bisa memicu masalah dalam hubungan.
"Kadang kami sempat bertengkar hebat gara-gara saling curiga dan cemburu. Namun setelah belajar mengontrol ego masing-masing, kami jadi lebih terbuka untuk berkomunikasi dan saling percaya," jelas Tiara, mahasiswi Ilmu Komunikasi.
memberi perhatian kecil terhadap pasangan. sumber:freepik
Dalam sebuah studi, Putri dkk. (2018) mengungkapkan bahwa kematangan emosi seperti sikap terbuka dan mampu mengendalikan emosi menjadi faktor penting dalam menjaga keharmonisan dan komitmen hubungan pada pasangan mahasiswa. Tak heran, banyak yang menganggap pacaran di masa kuliah merupakan latihan sebelum menjalani hubungan yang lebih serius.
Di balik tantangannya, ternyata pacaran ala mahasiswa juga menyimpan keunikan dan keseruan tersendiri. Interaksi di grup LINE sesama pasangan mahasiswa kerap diwarnai dengan saling mengirim meme jenaka ataupun bertukar curhatan soal tugas kuliah yang menumpuk.
ADVERTISEMENT
"Kami selalu saling mengingatkan dan berbagi canda tawa lewat obrolan grup biar hidup nggak terlalu serius. Sesekali, kami juga suka ngerumpi dan ngebahas cuitan-cuitan mahasiswa lain yang sedang ngehits," canda Billy, mahasiswa Sastra Inggris Unpam.
Jadi, pacaran ala mahasiswa tak melulu soal sikap lovey dovey yang membuat iri sekitar. Lebih dari itu, hubungan yang dijalani para kaum terpelajar ini membentuk mereka menjadi pribadi yang dewasa, mandiri, serta mampu mengelola segala sisi kehidupan dengan lebih seimbang dan bertanggung jawab.
Referensi:
Putri, A.R., Nauli, F.A., & Widiastuti, R. (2018). Kematangan Emosi Pada Mahasiswa Yang Sedang Berpacaran Di Jakarta. Jurnal Psibernetika, 11(2).