Konten dari Pengguna

Tips Mengatasi Overthinking Dan Stress Pada Masa Remaja

Nazwa Aulia
Mahasiswa Fakultas Hukum Program Studi Ilmu Hukum S1 Universitas Pamulang
21 Oktober 2024 10:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nazwa Aulia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://www.istockphoto.com/id/search/2/image-film?phrase=people%20stress%20and%20overthinking
zoom-in-whitePerbesar
https://www.istockphoto.com/id/search/2/image-film?phrase=people%20stress%20and%20overthinking
ADVERTISEMENT
Masa remaja sering digambarkan sebagai masa penuh gejolak yang ditandai dengan perubahan fisik, emosional, dan sosial yang signifikan. Selama tahun-tahun ini, banyak remaja merasa bergulat dengan pikiran berlebihan dan stres. Dengan tekanan akademis, dinamika sosial, dan pencarian identitas, tidak mengherankan jika individu muda sering merasa kewalahan.
ADVERTISEMENT
Pikiran berlebihan mengacu pada proses memikirkan pikiran secara berlebihan, yang sering kali mengarah pada siklus kecemasan dan tekanan. Remaja mungkin mendapati diri mereka sebagai berikut:
1. Memikirkan Peristiwa Masa Lalu :
Ini mungkin melibatkan pemutaran ulang interaksi sosial atau kinerja akademis dalam pikiran mereka.
2. Khawatir Tentang Hasil Masa Depan :
Kekhawatiran seputar ujian, penerimaan di perguruan tinggi, atau hubungan dapat menjadi sangat menyita waktu.
3. Mempertanyakan Harga Diri :
Berpikir berlebihan dapat menyebabkan pembicaraan negatif dengan diri sendiri dan perasaan tidak mampu.
Menghindari overthinking dan stres di masa remaja memerlukan kombinasi strategi emosional, mental, dan perilaku. Berikut adalah beberapa strategi efektif yang dapat membantu:
ADVERTISEMENT
1. Kelola Waktu dan Prioritas
- Buat jadwal harian atau mingguan agar tugas-tugas tidak menumpuk.
- Bagi tugas besar menjadi langkah-langkah kecil untuk mengurangi rasa kewalahan.
- Fokus pada hal yang bisa dikendalikan, bukan yang tidak.
2. Jaga Kesehatan Fisik
- Cukup tidur (7-9 jam per malam) dan hindari begadang.
- Olahraga secara rutin, karena dapat meningkatkan hormon endorfin yang memperbaiki suasana hati.
- Konsumsi makanan sehat untuk mendukung kesehatan mental.
3. Kembangkan Pola Pikir Positif
- Identifikasi pikiran negatif dan coba gantikan dengan pikiran positif atau realistis.
- Fokus pada hal-hal yang disyukuri setiap hari (latihan gratitude).
ADVERTISEMENT
4. Tentukan Batasan dan Katakan “Tidak”
- Hindari terlalu banyak berkomitmen pada aktivitas yang melelahkan.
- Belajar menolak permintaan jika itu membuat stres berlebihan.
5. Fokus pada Hobi dan Aktivitas yang Disukai
- Luangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan dan memberi makna.
- Terlibat dalam kegiatan kreatif atau olahraga untuk melepas stres.
Singkatnya, masa remaja adalah masa kritis di mana mengelola pikiran berlebihan dan stres sangat penting untuk kesejahteraan emosional dan mental.
Menerapkan strategi-strategi ini secara konsisten dapat membantu mengelola stres dan overthinking dengan lebih baik, sekaligus meningkatkan kesejahteraan mental di masa remaja.
Nazwa Aulia, mahasiswa program studi ilmu hukum
ADVERTISEMENT