Konten dari Pengguna

Potensi Megathrust Meningkat? Ini Strategi Yang tepat!

Nazwa Syahratu
Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Andalas
19 November 2024 12:01 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nazwa Syahratu tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Seperti yang kita ketahui, bahwa Indonesia merupakan negara yang berada pada posisi Ring of Fire atau cincin api atau cincin pasifik Yaitu pertemuan antara 3 lempeng tektonik dunia, diantaranya Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik. Tak jarang juga banyak terjadinya gempa bumi hingga gunung meletus,
ADVERTISEMENT
Akhir akhir ini Indonesia di hebohkan dengan beberapa isu yang banyak dibicarakan oleh Masyarakat Indonesia, tentang gempa megathrust, beberapa orang menganggapi hal ini sangat serius, namun ada juga yang menganggapi bahwa gempa ini hanyalah isu tipuan rekayasa publik.

Apakah kalian sudah pernah mendengar tentang gempa megathrust ini??

Sebelum lebih lanjut, mari kita mengenal apa itu gempa bumi.

Gempa bumi adalah fenomena alam yang ditandai dengan guncangan yang disebabkan oleh pergerakan lapisan batuan di dalam bumi. Pergerakan ini dapat terjadi akibat aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng-lempeng bumi yang berada di kerak bumi, atau akibat aktivitas vulkanik. Dampak dari gempa bumi sangat beragam, mulai dari kerusakan fisik pada bangunan hingga dampak sosial dan ekonomi yang luas.
Tak jarang kita temui bahwa di Indonesia sering terjadinya gempa bumi. Misalnya yang pernah terjadi di Sumatera Barat pada 2009, gempa dengan kekuatan 7,6 Skala Ritcher menjadi salah satu musibah yang masih diingat oleh warga Sumatera Barat hingga saat ini. Pada saat itu yang mereka pikirkan bukan lagi tentang harta, rumah dan barang barang berharga. Tetapi, keselamat nyawa mereka dan juga keluarga. Ratusan ribu orang dikahwatirkan tewas dan luka luka.
ADVERTISEMENT
Gempa ini sendiri menjadi suatu kecemasan oleh Masyarakat Indonesia, mulai pada gempa kecil hingga gempa dengan berkekuatan besar.

Setelah mengenal apa itu gempa, mari kita mengenal lebih lanjut tentang isu yang sedang di perbincangkan saat ini, yaitu gempa Megathrust

Apa itu Gempa Megathrust?

Photo by Sanej Prasad Suwal: https://www.pexels.com/photo/aftermath-of-an-earthquake-in-bhaktapur-7806169/
Gempa megathrust adalah jenis gempa bumi yang terjadi di zona subduksi, di mana satu lempeng tektonik menyusup ke bawah lempeng lainnya. Tempat potensial terjadi antar lempeng Indo-Australia dan Eurasia. Tumbukan ini lah yang menyebabkan guncangan hebat atau yang disebut dengan Gempa.
Untuk mengingat bahwa gempa megathrust ini menjadi salah satu gempa besar, Penting untuk mengkaji sejarah gempa megathrust di berbagai daerah, seperti segmen Mentawai di Indonesia, yang menunjukkan pola siklus gempa yang kompleks dan berulang
ADVERTISEMENT
Hal ini menghimbau kita sebagai Masyarakat Indonesia agar terus waspada terhadap bencana - bencana yang akan terjadi di Indonesia. Salah satunya waspada terhadap gempa Megatrhust.

Isu-Isu Gempa Megathruts

Gempa megathrust ini di isukan akan terjadi di Indonesia. Isu mengenai gempa megathrust telah menjadi perbincangan di masyarakat. Hal ini tentunya menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat. Pada 8 Agustus 2024 kemarin Jepang diguncang gempa berkekuatan 7,1 Skala Richter (SR) tepatnya di pulau Kyushu. Kejadian tersebut memiliki potensi untuk menjalar ke Indonesia, mengingat Indonesia memiliki wilayah yang berpotensi mengalami gempa besar. BMKG menyebutkan bahwa hal tersebut tinggal menunggu waktu.
Wilayah yang berpotensi mengalami gempa besar adalah Aceh-Andaman dengan magnitudo maksimum 9,2. Sedangkan, zona megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut diprediksi akan mengalami gempa besar dalam waktu dekat. Lokasi ini sudah lama tidak mengalami aktivitas seismik, gempa besar mungkin saja terjadi di zona ini.
ADVERTISEMENT
Gempa besar megathrust ini terjadi akibat adanya pergerakan pada lempeng tektonik di zona subduksi. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan terkait gempa megathrust yang akan terjadi di Indonesia. Ini dilakukan bukan semata-mata sebagai prediksi akan terjadinya gempa, namun sebagai upaya untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat.
Ancaman gempa megathrust di Indonesia merupakan suatu isu yang tidak bisa kita abaikan. Persiapan diri sangat perlu kita lakukan untuk menghadapi ancaman ini. Melalui edukasi yang mudah dipahami, penguatan infrastruktur publik, serta penyediaan peralatan darurat perlu dilakukan guna mengurangi resiko kerugian yang mungkin terjadi dan meningkatkan keselamatan saat bencana gempa megathrust ini terjadi sewaktu-waktu.
Zona megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut memiliki beberapa perbedaan. Perbedaan ini membuat keduanya perlu melakukan cara yang berbeda dalam peningkatan kesiapsiagaannya. Zona Selat Sunda terakhir kali mengalami gempa besar pada tahun 1780 dengan magnitudo mencapai 8,5 Skala Richter dan zona Mentawai-Siberut terakhir kali mengalami gempa besar pada tahun 1833. Melihat kondisi ini, kedua zona ini sangat perlu meningkatkan kesiapannya. Dari sisi lain, penelitian di Selat Sunda lebih sulit untuk dilakukan karena adanya faktor geografis yang tidak memungkinkan dilakukannya penelitian di sana. Karena hal ini, masyarakat yang berada di kawasan sekitar zona tersebut diharapkan lebih berhati-hati dan meningkatkan kesiagaan lebih matang dibandingkan dengan wilayah lainnya.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu mitigasi bencana terhadap gempa megathrust ini sangat perlu dilakukan.

Nah Apa Sih Mitigasi Itu?

Mitigasi adalah upaya atau langkah langkah yang dilakukan untuk mengurangi risiko,dampak atau potensi kerugian dari suatu kejadian baik bencana alam,kecelakaan dan situasi lainnya.Mitigasi bertujuan meminimalkan kerugian pada manusia,kingkungan dan aset.

Perlunya Mitigasi Bencana Gempa Megathruts

Gempa megathrust, yang dapat mencapai magnitudo 9,0, berpotensi menyebabkan tsunami dan kerusakan infrastruktur yang masif. Oleh karena itu, langkah-langkah mitigasi diperlukan untuk mengurangi risiko dan dampak bencana ini.

Langkah Mitigasi Sebelum Gempa Terjadi

1.Kenali Risiko di Daerah Tempat Tinggal
Pelajari tingkat kerentanan wilayah kita terhadap gempa megathrust. Informasi ini dapat diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) atau pemerintah daerah.
2.Siapkan Tas Darurat
Persiapkan tas berisi kebutuhan pokok seperti makanan dan minuman, obat-obatan, senter, radio, baterai cadangan, dokumen penting, dan pakaian ganti.
ADVERTISEMENT
3.Identifikasi Jalur Evakuasi
Tentukan jalur evakuasi tercepat dan aman dari rumah, sekolah, kampus atau tempat kerja menuju tempat terbuka yang jauh dari bangunan tinggi.
4.Latihan Evakuasi
Lakukan simulasi evakuasi secara rutin. Latihan ini akan membantu kita terbiasa dengan prosedur evakuasi yang benar.
5.Mengenali Tanda-Tanda Awal Gempa
Ini dilakukan untuk dapat mempersiapkan diri terhadap kemungkinan terburuk yang akan datang.

Langkah Mitigasi Saat Gempa Terjadi

1.Lindungi Diri
Jika berada di dalam ruangan, lindungi kepala dengan bersembunyi di bawah meja atau tempat tidur yang kuat. Jauhi jendela, cermin, dan benda-benda yang mudah jatuh.
2.Keluar dengan Aman
Jika berada di luar ruangan, segeralah menuju ke tempat terbuka yang jauh dari bangunan, tiang listrik, dan pohon.
3.Jangan Menggunakan Lift
Hindari menggunakan lift karena dapat terjebak saat gempa terjadi.
ADVERTISEMENT

Langkah Mitigasi Setelah Gempa Berhenti

1.Periksa Kondisi Sekitar
Periksa apakah ada korban luka atau kerusakan bangunan. Berikan pertolongan pertama jika diperlukan.
2.Dengarkan Informasi
Ikuti instruksi dari pihak berwenang dan hindari menyebarkan informasi yang tidak benar.
3.Waspadai Gempa Susulan
Gempa susulan sering terjadi setelah gempa besar. Tetap waspada dan jangan memasuki bangunan yang rusak.
Kesiapsiagaan masyarakat juga menjadi kunci dalam mitigasi. Edukasi tentang risiko gempa dan tsunami serta cara bertindak saat bencana terjadi dapat menyelamatkan banyak nyawa. Pengetahuan ini harus disebarluaskan secara luas agar masyarakat tidak hanya bergantung pada respons darurat setelah bencana terjadi.
Dengan pendekatan komprehensif yang melibatkan pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, Indonesia dapat meningkatkan ketahanan terhadap ancaman gempa megathrust dan mengurangi dampak bencana di masa depan.
ADVERTISEMENT