Konten dari Pengguna

Alasan Industri Film Indonesia Mendominasi Genre Horor

Nazwa Zhafira
Mahasiswa aktif jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Jaya
10 Juli 2024 16:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nazwa Zhafira tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi orang sedang menonton televisi (sumber: pexels.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi orang sedang menonton televisi (sumber: pexels.com)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mayoritas orang untuk mengisi waktu luangnya dengan melakukan kegiatan menonton. Berdasarkan survei Jakpat pada artikel databoks.com tahun 2022 mengungkapkan bahwa 70% mayoritas Indonesia menonton film saat memiliki waktu luang. Dengan menonton film, penonton akan merasa terhibur dan merasa lepas dari kehidupan yang melelahkan.
ADVERTISEMENT
Namun, apakah kalian sadar bahwa film Indonesia kebanyakan memiliki genre horor?
Berdasarkan data dari Instagram @filmindonesiaorid pada tahun 2023, film yang menduduki peringkat pertama dengan jumlah penonton terbanyak adalah "Sewu Dino". Sewu Dino, yang tayang pada bulan April 2023 yang berhasil menarik 4.344.901 penonton. Lalu di tahun 2022 terdapat film dengan genre horor juga berjudul “KKN Desa Penari” yang viral dan berhasil menarik 10,1 juta penonton. Bahkan di setiap bulannya Indonesia selalu menayangkan film-film dengan genre horor. Fenomena ini menunjukkan bahwa film horor memiliki daya tarik tersendiri bagi penonton Indonesia.
Hal ini ternyata memiliki beberapa alasan mengapa film Indonesia mendominasi genre horor.
Pertama, mayoritas masyarakat Indonesia masih percaya hal mistis. Menurut CEO MD Pictures, Manoj Punjabi film horor dapat digemari oleh masyarakat Indonesia karena sejak kecil masyarakat Indonesia sudah mendapatkan cerita-cerita horor dari lingkungan sekitar. Selain itu, kepercayaan terhadap hal-hal mistis di Indonesia bukan hanya sekadar mitos, tetapi juga bagian dari budaya yang diwariskan turun-temurun. Cerita-cerita seram yang diceritakan oleh orang tua dan masyarakat sekitar membuat film horor menjadi sangat relevan
ADVERTISEMENT
Kedua, film horor dapat memacu adrenalin. Adrenalin merupakan hormon atau respons yang dikeluarkan manusia saat di situasi menegangkan untuk tetap waspada. Film yang memacu adrenalin ini memberikan sensasi yang membuat penonton bersemangat dan tidak mudah bosan, meskipun efek ini mungkin tidak dirasakan oleh semua orang. Sensasi yang diberikan oleh film horor tidak hanya berasal dari ceritanya saja, tetapi juga dari efek visual dan suara yang dirancang untuk meningkatkan ketegangan. Adrenalin yang terpacu saat menonton film horor membuat penonton merasa lebih hidup dan bersemangat, memberikan pengalaman yang berbeda dibandingkan dengan genre film lainnya
Ketiga, karena mayoritas menyukai genre horor, produser film cenderung membuat film horor untuk meningkatkan jumlah penonton. Popularitas genre horor juga mendorong produser film untuk terus menghasilkan karya-karya baru yang dapat memenuhi ekspektasi penonton. Mereka melihat peluang besar dalam genre ini untuk menarik penonton dalam jumlah besar, sehingga investasi dalam produksi film horor seringkali dianggap menguntungkan.
ADVERTISEMENT
Secara keseluruhan, kombinasi antara kepercayaan mistis yang kuat, kemampuan film horor yang memacu adrenalin, dan strategi produser yang memenuhi permintaan pasar menjadikan genre horor sangat dominan di industri perfilman Indonesia.