Konten dari Pengguna

Menggali Emosi Baru di Inside Out 2: Apakah Anxiety Sebuah Musuh atau Teman?

Nazwa Zhafira
Mahasiswa aktif jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Jaya
8 Juli 2024 15:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nazwa Zhafira tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi emosi (sumber: pixabay.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi emosi (sumber: pixabay.com)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Film Disney yang diproduksi oleh Pixar Animation Studios berjudul “Inside Out 2” telah tayang di Bioskop pada bulan Juni 2024. Film ini membahas mengenai emosi baru yang hadir ketika Riley sudah memasuki masa pubertas. Ketika seorang anak memasuki dunia remaja, sering kali mereka mengalami yang namanya masa pubertas. Pubertas adalah proses perkembangan fisik, sifat, dan hormon pada seorang anak. Emosi baru yang hadir yaitu anxiety, envy, ennui, dan embarrassment. Sebelum Inside Out 2 tayang, pada tahun 2015 telah tayang Inside Out yang membahas emosi dasar yang ada pada pikiran Riley.
ADVERTISEMENT
Ketika trailer dari film Inside Out 2 terbit, banyak orang memberikan perhatian lebih pada emosi baru yang bernama anxiety. Kalimat “anxiety” kerap kali digunakan dalam media sosial oleh mayoritas remaja. Dalam media sosial mereka mengungkapkan bahwa dirinya sedang merasakan anxiety dan merasa bahwa dirinya tidak pantas. Mereka memberikan makna bahwasanya anxiety merupakan sebuah emosi yang sangat buruk. Namun apakah benar emosi anxiety merupakan emosi yang sangat buruk dan perlu dimusnahkan?
Anxiety merupakan emosi ketika seseorang merasa cemas, khawatir, atau takut terhadap situasi yang akan dihadapinya. Walaupun terdengar seperti emosi yang negatif dan membawa keburukan bagi manusia, perlu diketahui emosi anxiety merupakan emosi yang normal. Ketika seseorang merasa cemas dan takut terdapat keuntungan yang didapatkan dari emosi anxiety, yaitu dapat mencegah atau terhindar dari hal buruk yang akan terjadi. Contohnya ketika seorang anak merasa takut tidak memiliki teman di lingkungan sekolah, maka dari itu anak tersebut berusaha untuk berkenalan duluan dan bersikap baik.
ADVERTISEMENT
Perlu digaris bawahi, apabila emosi anxiety tidak dikontrol dan adanya kecemasan yang berlebihan, hal itu akan berdampak buruk bagi kesehatan manusia. Hal tersebut dinamakan dengan gangguan kecemasan atau anxiety disorder. Menurut dr. Andrian Pratomo, SpKJ, pada artikel berjudul Dampak Gangguan Kecemasan Berlebih Tingkatkan Risiko Stroke yang dimuat pada sariasih.com tahun 2023 terdapat beberapa dampak negatif dari gangguan kecemasan.
Pertama-tama, dari segi fisik, gangguan kecemasan dapat berdampak signifikan pada kualitas tidur. Orang yang mengalami gangguan kecemasan seringkali kesulitan untuk tidur nyenyak, yang secara alami akan mengganggu pola tidur mereka. Akibatnya, mereka cenderung merasa lelah dan lesu sepanjang hari.
Kedua, dari segi emosi, gangguan kecemasan yang tidak diatasi dapat memicu depresi. Seseorang yang mengalami kecemasan berlebihan mungkin akan merasa sangat sedih dan kehilangan minat dalam aktivitas sehari-hari. Perasaan ini tentunya memengaruhi suasana hati dan bisa memperburuk kondisi mental.
ADVERTISEMENT
Ketiga, dari segi kesehatan fisik, gangguan kecemasan dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Peningkatan tekanan darah ini, pada gilirannya, meningkatkan risiko penyakit jantung. Jadi, penting untuk mengelola gangguan kecemasan demi menjaga kesehatan jantung dan kesehatan secara keseluruhan.
Jadi, kecemasan secara berlebihan atau yang dinamakan gangguan kecemasan merupakan hal yang perlu dicegah, karena dampak dari gangguan kecemasan akan berpengaruh buruk pada aktivitas sehari-hari.
Dalam film Inside Out 2, terdapat banyak pelajaran berharga yang bisa kita petik, salah satunya adalah tentang peran emosi dalam diri. Setiap emosi dasar yang ada dalam diri selalu berusaha memberikan dukungan terbaik agar kita dapat menjalani kehidupan dengan baik. Dalam trailer film tersebut, kita melihat bagaimana kelima emosi yaitu Joy, Sadness, Fear, Disgust, dan Anger ini bekerja keras untuk membantu Riley bermain hoki dengan baik, merasa nyaman, dan tetap aman. Ini mengandung makna mendalam bahwa kita tidak pernah benar-benar sendirian. Di dalam pikiran kita, terdapat emosi-emosi yang selalu berusaha membuat kita menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri. Mereka membantu kita mengatasi tantangan, menjaga keseimbangan, dan mendukung kita untuk mencapai tujuan. Jadi, meskipun kadang kita merasa kesepian, penting untuk diingat bahwa ada kekuatan internal yang selalu siap membantu kita menjadi lebih baik.
ADVERTISEMENT