Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
VTuber: Menjembatani Dunia 2D dan 3D sebagai Content Creator
28 Desember 2024 18:14 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Naufaldo Besmah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
VTubers pertama kali muncul di Jepang pada tahun 2016 dengan ikon seperti Kizuna Ai, yang memperkenalkan konsep avatar virtual kepada publik. Sejak itu, jumlah VTubers telah berkembang pesat, mencapai lebih dari 10.000 pada 2019 (Lu et al: 2021). Mereka menggunakan teknologi seperti Live2D dan perangkat penangkapan gerak untuk memberikan penampilan yang realistis dan menarik. Dalam konteks ini, VTubers mengisi ruang yang unik sebagai perpanjangan dari dunia 2D anime ke dalam lingkungan 3D streaming langsung .
Sebagai bagian dari subkultur otaku, VTubers membawa elemen visual dan kepribadian yang khas anime. Dengan persona yang dirancang untuk menarik minat penggemar, seperti gadis sekolah menengah, vampir, atau makhluk mitos lainnya, mereka mampu membangun hubungan yang mendalam dengan penonton. Keunikan ini memungkinkan VTubers untuk memikat para pecina animanga, yang sering kali tertarik pada estetika dan narasi dunia 2D.
ADVERTISEMENT
Salah satu aspek paling menarik dari VTubers adalah bagaimana mereka menjembatani dunia virtual 2D dan dunia nyata 3D. Melalui avatar mereka, VTubers menciptakan persona yang memungkinkan interaksi langsung dengan penonton tanpa mengorbankan privasi mereka. Ini memberikan pengalaman yang unik dan otentik, karena penonton dapat berinteraksi dengan karakter virtual favorit mereka dalam waktu nyata.
Namun, teknologi ini juga memiliki keterbatasan. Misalnya, animasi avatar 2D sering kali terbatas pada ekspresi wajah tertentu, sementara perangkat penangkapan gerak 3D yang lebih kompleks memerlukan investasi besar. Meski begitu, VTubers tetap berhasil menghadirkan hiburan yang kreatif dan menghibur, seperti streaming permainan, sesi bernyanyi, dan acara bincang-bincang interaktif.
Persona yang dibuat oleh VTubers sering kali berakar pada "basis data moe," yang mengacu pada elemen kepribadian yang menarik di anime (Lu et al: 2021). Misalnya, karakter VTuber seperti Nekomiya Hinata dikenal dengan persona gadis imut bertelinga kucing yang mahir bermain game FPS. Persona seperti ini tidak hanya menarik bagi wibu tetapi juga memberikan rasa nostalgia dan kedekatan dengan dunia anime.
ADVERTISEMENT
Meskipun identitas manusia di balik avatar (disebut Nakanohito) sering kali disembunyikan, kehadiran mereka tetap memberikan sentuhan autentik pada konten VTubers. Hal ini memungkinkan penonton untuk merasa terhubung dengan karakter virtual, meskipun mereka menyadari bahwa ada manusia nyata di balik layar.
Seiring dengan berkembangnya popularitas VTubers, tantangan baru muncul, termasuk keterbatasan teknologi dan tekanan terhadap Nakanohito. Beberapa kasus menunjukkan bahwa perlakuan buruk terhadap Nakanohito dapat memicu boikot dari komunitas, seperti yang terjadi pada proyek Game Club di Tiongkok. Oleh karena itu, transparansi dan keadilan dalam hubungan kerja menjadi isu penting yang harus diatasi oleh industri VTuber.
Namun, peluang juga terbuka lebar. Dengan teknologi yang terus berkembang, VTubers dapat memperluas kehadiran mereka ke berbagai media lain, seperti anime, komik, bahkan acara offline. Kombinasi antara dunia virtual dan dunia nyata ini memberikan potensi tak terbatas untuk menciptakan pengalaman hiburan baru yang lebih menarik.
ADVERTISEMENT
VTubers telah berhasil menjembatani dunia 2D dan 3D, menciptakan ruang hiburan yang unik bagi para wibu dan penggemar budaya otaku. Dengan memanfaatkan teknologi modern dan estetika anime, mereka tidak hanya menjadi kreator konten tetapi juga simbol dari evolusi hiburan digital. Di tengah tantangan yang ada, VTubers terus menawarkan peluang untuk mengeksplorasi batas baru antara realitas dan dunia virtual, menjadikan mereka sebagai pelopor dalam industri hiburan masa depan.
(Bang Bestie)