Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Awas Modus Tipu-tipu Mengatasnamakan Bank
20 November 2020 19:24 WIB
Tulisan dari Ndoro Kakung tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ANDA pernah ditelepon seseorang yang mengaku dari sebuah bank yang mengabarkan bahwa Anda mendapat hadiah undian puluhan juta rupiah? Penelepon lalu meminta menyebutkan nomor rekening bank, nama ibu kandung, dan informasi pribadi lainnya, dengan alasan untuk kepentingan transfer uang ke rekening bank Anda.
Jika pernah, Anda tak sendiri. Aksi penipuan lewat telepon yang mengaku-ngaku dari sebuah bank terus terjadi dengan jumlah korban yang terus bertambah. Modusnya pun makin bervariasi. Bukan lagi iming-iming hadiah, tapi membuat cemas dengan menginformasikan ada aktivitas transaksi mencurigakan.
ADVERTISEMENT
Yang marak belakangan ini adalah penipuan menggunakan nomor telepon palsu yang disamarkan (fake called number) dalam bentuk nama produk perbankan atau nama sebuah perusahaan/institusi. Saya mengetahui modus ini dari tulisan di laman resmi BCA .
Menurut artikel itu, modus nomor yang disamarkan ini dipakai agar calon korban merasa mendapat telepon dari layanan atau perusahaan yang resmi. Begitu panggilan telepon diterima, pelaku akan memperkenalkan diri, misalnya sebagai customer care Halo BCA. Pelaku lalu meminta waktu untuk menyampaikan informasi penting, biasanya informasi bahwa ada aktivitas mencurigakan pada kartu kredit/rekening /mobile banking milik calon korban.
Pada tahap awal ini pelaku akan menggunakan segala tipu daya, termasuk membangun kredibilitas, agar informasinya seolah-olah memang valid dan wajib direspons segera. Lalu penipu menawarkan pembatalan transaksi mencurigakan tersebut.
ADVERTISEMENT
Jika korban tak cepat bereaksi, misalnya karena tak percaya, pelaku akan menakut-nakuti sehingga situasinya terkesan genting dan darurat. Kalau tidak, simpanan korban di sebuah bank bisa hilang.
Lama-lama korban bisa terpengaruh, bingung, dan nalarnya macet. Pada beberapa kasus, korban bahkan sampai lupa bahwa semua bank tidak akan pernah meminta nasabah untuk memberikan data rahasia, seperti nomor CVV (tiga angka di belakang kartu) dan kode OTP (one time password) yang diterima.
Begitu korban termakan omongan dan percaya, si penipu lalu menuntun korban untuk memberikan data lain, seperti PIN, nomor kartu ATM, username & PIN mobile banking, OTP (one time password) yang diterima, serta data pribadi lainnya.
Dengan semua data itu, penipu akan mampu mengakses beragam produk perbankan milik korban, seperti mobile banking, lalu menguras semua aset yang ada di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Sebagai bagian dari #GenerasiAntiModus! Anda jangan sampai terjebak dan menjadi korban para penipu ulung yang mengatasnamakan bank itu.
Aksi penipuan seperti itu bisa dihindarkan dengan tiga cara berikut ini.
Pertama, jangan pernah mengangkat telepon dari nomor mencurigakan, atau tidak ada di catatan phone book, meskipun terlihat mirip dengan nomor resmi call centre. Sebagai contoh; nomor customer care resmi Halo BCA adalah 1500888 tanpa ada embel-embel +62, 021, atau apa pun.
Kedua, jika mengangkat telepon dari nomor yang tidak dikenal lalu penelepon memberikan informasi adanya aktivitas mencurigakan pada kartu kredit/rekening /mobile banking milik Anda, tetap tenang dan jangan panik. Ulur waktu dengan alasan, umpamanya, Anda sedang rapat dan minta pelaku menelepon lima menit lagi.
ADVERTISEMENT
Kalau pelaku memang menelepon kembali dan meminta data perbankan Anda, segera matikan telepon tersebut. Harap dicatat, tidak ada satu pun bank yang meminta data rahasia nasabah, seperti PIN ATM, nomor kartu ATM, PIN mobile banking, CVV Kartu Kredit, OTP dan data pribadi lainnya karena aturan dari Bank Indonesia bahwa #DatamuRahasiamu!
Ketiga, seandainya Anda menemukan aktivitas mencurigakan seperti di atas, khususnya yang mengaku dari BCA, segera hubungi Halo BCA di 1500888, Twitter @HaloBCA, Email; halobca@bca.co.id, atau WhatsApp Bank BCA 08111500998. Bank akan dengan senang hati melanjutkan laporan tersebut ke pihak berwajib untuk ditindaklanjuti.
Menjadi nasabah bank di zaman sekarang harus cerdas dan selalu waspada. Anda wajib melindungi dan menjaga keamanan data pribadi perbankan. Anda tentu tak ingin mengalami kerugian akibat bocornya data pribadi itu bukan?
ADVERTISEMENT
Nah, untuk jadi #GenerasiAntiModus Anda harus selalu memperbarui modus-modus penipuan di sini .
Live Update
Mantan Menteri Perdagangan RI Tom Lembong menjalani sidang putusan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (26/11). Gugatan praperadilan ini merupakan bentuk perlawanan Tom Lembong usai ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejagung.
Updated 26 November 2024, 10:01 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini