Konten dari Pengguna

Senyuman Suku Jawa: Lebih Dari Sekadar Salam, Ini Arti Kebudayaan Sebenarnya

Ignatius Duta
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Satya Wacana
2 Desember 2024 12:50 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ignatius Duta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kebudayaan merupakan hasil kegiataan dan pencipta batin manusia seperti kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat. Apakah kalian mempunyai teman yang berasal dari daerah jawa terkhusus Jawa tengah dan Yogyakarta? Jika ada, menurut kalian apakah gaya bicara mereka itu lembut dan sopan dibandingkan dengan teman kalian yang berasal dari suku lain. Jika iya berarti memang kebanyakan orang dari suku Jawa berbicara dengan nada ramah dan sopan. Hal ini mencermirkan bahwa kebudayaan Jawa menggunakan keharmonisan dan kesopanan dalam berkomunikasi.
ADVERTISEMENT
Mengenal lebih dalam tentang Suku Jawa
Jawa Tengah, sebuah provinsi di Indonesia, terkenal dengan kekayaan sejarah, budaya, dan tradisinya. Terletak di jantung Pulau Jawa, provinsi ini memainkan peran penting dalam perkembangan peradaban Indonesia, terutama dalam bidang budaya dan kerajaan-kerajaan bersejarah. Selain keindahan alamnya, Jawa Tengah juga memiliki berbagai aspek unik yang membedakannya dengan daerah lain, mulai dari budaya, kuliner, hingga adat istiadat yang masih lestari.
1. Jawa Tengah terkenal sebagai pusat budaya Jawa yang kaya dengan adat istiadat yang kuat, seperti penggunaan bahasa Jawa dalam tingkatan ngoko, madya, dan krama yang mencerminkan nilai etika dan filosofi kehidupan. Tradisi seperti slametan, ritual untuk keselamatan dan rasa syukur, menunjukkan pentingnya gotong royong, saling menghormati, dan keharmonisan dalam kehidupan masyarakat. Budaya ini terus terpelihara melalui berbagai kegiatan seperti pesta rakyat dan pertemuan keagamaan dengan menggambarkan kekayaan warisan budaya yang dijaga dan dilestarikan dengan penuh keindahan.
ADVERTISEMENT
2. Di Jawa Tengah, kehidupan sosialnya dicirikan oleh keakraban dan semangat gotong royong yang intens, seperti kolaborasi dalam kerja bakti untuk kepentingan bersama. Budaya penghormatan terhadap orang tua tercermin melalui tradisi sungkeman sebagai simbol permohonan restu pada acara penting. Sikap komunikatif yang lembut dan penuh perhatian mencerminkan nilai-nilai kasih sayang dan penghargaan yang menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari.
3. Yogyakarta, dikenal sebagai pusat seni dan budaya Indonesia, merupakan tempat yang kaya akan tradisi seni Jawa, seperti Wayang Kulit dan Gamelan, yang terjaga melalui berbagai sekolah seni, galeri, dan pertunjukan. Keraton Yogyakarta, sebagai pusat kebudayaan Jawa, bukan hanya tempat tinggal bagi Sultan dan keluarganya tetapi juga memperkenalkan pengunjung pada sejarah dan tradisi budaya Yogyakarta dengan mendalam. Setiap tahun, kota ini merayakan beragam acara budaya, seperti Festival Sekaten dan Festival Malioboro, yang tidak hanya memperkaya kebudayaan lokal tetapi juga menunjukkan koneksi yang erat antara masyarakat Yogyakarta dengan warisan budaya yang mereka miliki.
ADVERTISEMENT
Potret orang dari Suku Jawa yang sedang memainkan gamelan Sumber : Pixabay https://pixabay.com/id/photos/gamelan-tradisi-budaya-tradisional-7852175/
Senyum orang Jawa menyiratkan makna yang dalam dan kaya, mencerminkan nilai-nilai budaya, etika, dan filosofi hidup masyarakat Jawa. Berikut beberapa interpretasi senyuman orang Jawa:
1. Ungkapan keramahan senyum menjadi salam yang ramah dan sopan, sering digunakan dalam interaksi sosial untuk menyambut orang-orang, baik yang dikenal maupun yang belum dikenal, Orang Jawa sering membangun hubungan yang akrab dengan sesama yaitu dengan cara menganggukan kepala, senyuman, dan ucapan ‘monggo’ yang berarti permisi.
2. Masyarakat Jawa menjunjung tinggi norma kesopanan, yang tercermin dalam cara berbicara dan pemilihan kata.Bahasa Jawa memiliki beragam tingkatan, di antaranya adalah Krama Inggil yang dipakai untuk menghormati individu yang lebih tua. Dalam interaksi sebaya, digunakan bahasa yang lebih santai. Melalui penggunaan tata bahasa ini, baik yang muda maupun yang tua dapat merasakan penghormatan yang sama.
ADVERTISEMENT
3. Prinsip alon-alon waton kelakon atau perlahan namun pasti menggambarkan sikap hidup sederhana masyarakat Jawa. Mereka cenderung menikmati setiap langkah dalam perjalanan hidup tanpa terburu-buru atau keinginan berlebihan. Bagi mereka, kebahagiaan terletak pada hal-hal yang dimiliki saat ini, seperti ikatan keluarga dan hubungan dengan sesama, tanpa terlalu banyak memikirkan hal-hal yang masih belum tercapai. Selain mewarisi budaya dalam bentuk bahasa dan tradisi, mereka juga menjaga karakteristik penting seperti sikap sopan, penghargaan yang tinggi terhadap sesama, serta keramahan yang memberikan inspirasi bagi orang-orang di sekitarnya.
Sumber : Pixabay https://pixabay.com/id/photos/pria-sepeda-orang-angkutan-jawa-4840265/
Senyuman di kalangan orang Jawa memiliki makna yang dalam dan kompleks, mencerminkan nilai budaya, etika, dan filosofi hidup masyarakat Jawa. Dalam konteks ungkapan keramahan, senyuman dianggap sebagai simbol salam yang ramah dan sopan, sering kali digunakan dalam interaksi sosial untuk menyambut orang dengan sikap terbuka dan ramah, baik yang dikenal maupun yang belum dikenal. Selain itu, senyuman juga berperan sebagai ekspresi rasa hormat kepada sesama, mencerminkan penghargaan yang dalam dalam berkomunikasi sesuai dengan prinsip etika dan tata krama yang dijunjung tinggi. Lebih lanjut, senyuman memiliki peran vital dalam menciptakan suasana yang harmonis, meredakan ketegangan, dan memfasilitasi dialog yang lebih baik, sehingga memperkuat hubungan interpersonal di antara individu.
ADVERTISEMENT
Source :
https://radarjogja.jawapos.com/seni-budaya/655276907/rahasia-keramahan-orang-jawa-filosofi-dan-sebuah-kebudayaan-yang-menginspirasi