Konten dari Pengguna

Suara untuk Masa Depan Indonesia : Menjadi Pemilih yang Bijak

Neil Royan
Mahasiswa Perbankan Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang suka menulis topik dia suka
10 Januari 2024 20:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Neil Royan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto ketiga calon presiden tahun 2024. Photo by Wikipedia (Anies dan Ganjar) dan Kementrian Pertahanan (Prabowo)
zoom-in-whitePerbesar
Foto ketiga calon presiden tahun 2024. Photo by Wikipedia (Anies dan Ganjar) dan Kementrian Pertahanan (Prabowo)
ADVERTISEMENT
Pemilihan umum calon Presiden dan Wakil Presiden tahun 2024 sebentar lagi akan dimulai. Masyarakat akan memberikan suara kepada masing-masing calon pilihannya. Disini penulis tidak akan membahas tentang setiap calon Presiden dan Wakil Presiden harus milih ini karena lebih baik daripada calon lain, tidak.
ADVERTISEMENT
Memilih sudah terjadi di dalam setiap kehidupan kita mulai dari yang terkecil menuju terbesar. Memilih seorang pemimpin untuk negara Indonesia perlu bijak melihat kualitas yang mereka punya saat dulu menjabat di pemerintahan. Kita tidak mau ada pemimpin yang menggunakan kekuasaan mereka untuk kepentingan mereka sendiri dan tidak berpihak kepada rakyat.

Menjadi pemilih yang bijak perlu mempertimbangkan apa saja yang pernah dicapai oleh setiap paslon saat menjabat di pemerintahan. Publik perlu melihat rekam jejak mereka agar mengetahui pencapaian apa saja yang sudah diraih supaya menimbulkan alasan yang masuk akal mengapa teman-teman memilih pemimpin itu.

Mengutip perkataan tokoh budayawan Indonesia. Romo Magnis pernah mengatakan :
Franz Magnis-Suseno. Photo By Wikipedia
Kata "mencegah" disitu menyebutkan bahwa kita sebagai pemilih harus mencegah seseorang yang tidak tepat memegang kekuasaan untuk memimpin di negara kita, yaitu Indonesia. Indonesia membutuhkan pemimpin yang benar layak untuk dijadikan pemimpin, menegakkan hukum di negara ini secara adil.
ADVERTISEMENT
Pemimpin yang layak perlu juga memahami fungsinya sebagai presiden dalam mengurusi dan merawat negara yang mempunyai 38 provinsi ini. Dengan mengetahui kualitas setiap paslon yang ada, mulai dari rekam jejaknya, prestasi, dan konsisten mereka dalam berkampanye. Kita menjadi pemilih yang bijak untuk menentukan paslon mana yang akan kita sumbangkan suaranya untuk memajukan Indonesia kedepannya menjadi negara yang selalu berpegang teguh dengan ideologi pancasila dan UUD 1945.
Semoga teman-teman akhirnya tau bagaimana langkah selanjutnya untuk menentukan paslon mana yang tepat untuk dijadikan pemimpin selanjutnya setelah era Jokowi berakhir. Masa depan Indonesia ada di tangan pemilih yang bijak. Gunakan suara kita dengan lebih bijak.