Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kecurangan dalam Dunia Perusahaan Bisnis
3 Desember 2024 16:44 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Nela Fauziah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kecurangan dalam dunia bisnis di perusahaan adalah salah satu kesalahan yang melanggar banyak aturan.
ADVERTISEMENT
Dalam dunia bisnis modern, keberhasilan tidak hanya diukur dari seberapa besar keuntungan yang diraih, tetapi juga dari seberapa teguh sebuah perusahaan menjunjung etika dan integritas. Sayangnya, kecurangan dalam dunia bisnis masih menjadi tantangan serius yang dihadapi oleh banyak perusahaan di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Bentuk kecurangan ini bisa bermacam-macam, mulai dari manipulasi laporan keuangan, korupsi internal, hingga praktik suap atau kolusi dengan pihak luar. Dampak dari kecurangan ini tidak hanya merugikan perusahaan itu sendiri, tetapi juga mencederai kepercayaan publik, merusak reputasi, dan mengganggu stabilitas ekonomi.
Salah satu faktor utama yang mendorong terjadinya kecurangan adalah tekanan untuk mencapai target finansial yang sering kali tidak realistis. Di bawah tekanan ini, beberapa eksekutif atau karyawan mungkin tergoda untuk mengambil jalan pintas demi menunjukkan performa yang baik, meskipun dengan cara yang melanggar hukum atau etika. Selain itu, kurangnyapengawasan internal dan lemahnya sistem audit juga membuka celah bagi pihak-pihak yang ingin melakukan penyelewengan.
Kecurangan dalam bisnis juga seringkali berakar pada budaya perusahaan yang tidak menekankan pentingnya integritas. Jika perusahaan lebih menghargai hasil daripada proses, atau jika pelanggaran etika dibiarkan tanpa konsekuensi yang jelas, maka perilaku tidak jujur akan lebih mudah berkembang. Oleh karena itu, budaya transparansi dan akuntabilitas harus menjadi pondasi utama dalam setiap perusahaan. Untuk mengatasi kecurangan, perusahaan perlu mengambil langkah proaktif, seperti memperkuat sistem pengawasan internal, meningkatkan transparansi dalam pelaporan keuangan, serta memberikan pelatihan etika secara berkala kepada seluruh karyawan. Selain itu, keberadaan whistleblower yang dapat melaporkan kecurangan tanpa rasa takut akan dibalas juga penting untuk memastikan bahwa setiap pelanggaran dapat diungkap dan ditangani dengan cepat.
ADVERTISEMENT
Pada akhirnya, integritas dalam bisnis adalah aset yang tidak ternilai harganya. Perusahaan yang beroperasi dengan jujur dan transparan akan lebih dipercaya oleh konsumen, investor, dan mitra bisnis, yang pada gilirannya akan memberikan keuntungan jangka panjang yang berkelanjutan. Dengan menegakkan standar etika yang tinggi, kita dapat menciptakan dunia bisnis yang lebih adil, transparan, dan berkelanjutan.
Penulis adalah Mahasiswa Program Studi Akuntansi S1 Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Pamulang.
Oleh: Alan Putra D, Fitria Novaliana, Nela Fauziah, Nur Hidayah & Siska Amanda