Konten dari Pengguna

Penurunan UMKM karena Perdagangan Online/E-Commerce

Nela Fauziah
Seorang mahasiswi yang sedang menempuh pendidikan sarjana di Universitas Pamulang dengan jurusan akuntansi.
15 Oktober 2024 17:36 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nela Fauziah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. Meskipun memiliki peran penting, banyak UMKM yang mengalami penurunan signifikan dalam beberapa tahun terakhir, terutama akibat perkembangan perdagangan online. Artikel ini akan membahas faktor-faktor penyebab penurunan UMKM dan dampaknya terhadap ekonomi lokal.
ADVERTISEMENT

Dampak Perdagangan Online/E-Commerce

1. Persaingan yang Ketat
Perdagangan online memberikan akses yang lebih luas bagi para pelaku usaha, termasuk perusahaan besar dan asing. UMKM sering kali tidak mampu bersaing dengan harga, kualitas, dan variasi produk yang ditawarkan oleh platform e-commerce besar. Hal ini menyebabkan penurunan jumlah pelanggan bagi UMKM lokal.
2. Perubahan Kebiasaan Konsumen
Kehadiran platform online telah mengubah cara konsumen berbelanja. Banyak konsumen kini lebih memilih berbelanja secara online karena kemudahan dan kenyamanan yang ditawarkan. UMKM yang tidak mengadopsi teknologi digital dengan cepat kehilangan pangsa pasar.
3. Akses Terhadap Teknologi dan Modal
Banyak UMKM yang mengalami kesulitan dalam mengakses teknologi yang diperlukan untuk beradaptasi dengan perdagangan online. Biaya investasi dalam digitalisasi dan pemasaran online bisa menjadi beban tambahan bagi UMKM, yang sering kali memiliki modal terbatas.
ADVERTISEMENT
4. Ketidakpahaman tentang Pemasaran Digital
Tidak semua pelaku UMKM memiliki pemahaman yang cukup tentang strategi pemasaran digital. Tanpa pengetahuan yang memadai, mereka kesulitan dalam memanfaatkan platform online untuk meningkatkan penjualan produk mereka. Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Fitri Nawati dkk yang menyebutkan "Pada penelitian ini kami mendapatkan keluh kesah dari para pelaku UMKM di Simpur Center Bandar Lampung. “Perlahan Tapi Pasti”, bentuk ungkapan yang tepat untuk kondisiUMKM yang kini terancam gulung tikar. Para pedagang merasa terkucilkan sejak adanyaperkembangan E-Commerce sendiri, apalagi pada pedagang yang sudah berumur lanjut, mereka tidak mengetahui bagaimana penggunaan E-Commerce. Pendapatan yang merekaperoleh saat ini jatuh, dibandingkan dengan tahun- tahun sebelum adanya E- Commerce."
ADVERTISEMENT
Seorang penjual tradisional sumber : pexels
Adanya Dampak Sosial dan Ekonomi
1. Pengangguran
Penutupan UMKM yang tidak mampu bersaing dapat menyebabkan peningkatan angka pengangguran. Banyak pekerja yang kehilangan pekerjaan ketika UMKM tutup, sehingga berpengaruh pada ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat.
2. Penurunan Kualitas Produk Lokal
Ketika UMKM terpaksa menurunkan harga untuk bersaing, seringkali mereka mengorbankan kualitas produk. Hal ini dapat merusak reputasi produk lokal dan mengurangi kepercayaan konsumen terhadap UMKM.
3. Kehilangan Budaya Lokal
UMKM juga berperan dalam melestarikan budaya dan tradisi lokal melalui produk yang mereka tawarkan. Dengan penurunan UMKM, ada risiko hilangnya keberagaman produk budaya yang dihasilkan oleh komunitas lokal.
Perdagangan online telah membawa dampak besar bagi UMKM di Indonesia. Meskipun ada peluang yang ditawarkan oleh digitalisasi, banyak UMKM yang belum siap untuk beradaptasi. Diperlukan dukungan dari pemerintah dan lembaga terkait untuk membantu UMKM dalam bertransformasi agar dapat bersaing di pasar yang semakin kompetitif. Inisiatif pelatihan, akses terhadap teknologi, dan program pemasaran yang efektif sangat penting untuk memastikan keberlangsungan dan pertumbuhan UMKM di era digital ini.
ADVERTISEMENT