Pahlawan JNE dari Sudut yang Tak Terliput

Neldi Darmian L
Bekerja sebagai desain grafis di Penerbit AG Publishing
Konten dari Pengguna
27 Maret 2023 6:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Neldi Darmian L tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Paket buku siap kirim. Dok. Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Paket buku siap kirim. Dok. Pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bekerja di salah satu penerbitan buku di Jogja. Membuatku harus belajar bagaimana mempelajari proses distribusi buku, dari mulai proses packing/pengkemasan barang hingga menghubungi kurir pengiriman yang akan menjemput paket buku yang siap untuk di distribusikan ke pembeli buku. Ada satu kisah menarik yang saya alami. Seorang kurir JNE, Bapak Faisal namanya, dengan kesungguhan hati, dia menuntunku yang masih awam sebagai pekerja buku, yang belum paham bagaimana proses pengkemasan yang sesuai standar pengiriman, memberikanku gambaran proses dengan kesabaran hati, menjelaskan bagaimana caranya melakukan proses pengiriman buku, dari awal di pengkemasan agar sampai dengan aman di tangan pembeli buku.
ADVERTISEMENT
***
Sebagai awam, yang baru satu bulan bekerja di Penerbitan buku. Saya terlampau gagap dengan kerja-kerja teknis di dalamnya. Orang mungkin akan menganggap kalau pengkemasan buku adalah bagian yang mudah, namun berbeda denganku. Sebagai orang baru yang belajar, dengan harus dan wajib memastikan paket pengiriman buku sampai dengan aman di tangan pembaca.
Saya harus mempelajari proses pengkemasan dari awal. Rasa canggung umumnya dialami seorang karyawan baru, kemudian saya rasakan. Untuk bertanya kepada teman, atau karyawan lain di tempat saya bekerja, rasanya takut sekali. Maklum, sebagai karyawan baru, kita kadang tidak ingin merepotkan orang lain dengan pertanyaan-pertanyaan “sepele”, yang mungkin bagi mereka tidak penting-penting amat untuk di pertanyakan. Namun berbeda dengan saya, yang membutuhkan bimbingan, membutuhkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan sepele tersebut.
ADVERTISEMENT
Saya kemudian dengan pengetahuan praktik yang minim untuk pengkemasan buku mencoba menghubungi kurir JNE. Saya ingin saja bertanya, agar tidak terkesan canggung, saya menanyakan bagaimana standar pengkemasan yang baik untuk pengiriman buku.
Bapak Faisal namanya, petugas kurir JNE yang nomornya aku peroleh dari teman kerja. “apabila ingin mengirim buku, silkahkan hubungi kontak ini saja”, pesan Whatsapp teman kerja saya, yang mengirimkan nomor Pak Faisal.
Saya menyapa sekaligus bertanya ke pak Faisal. Saya tidak duga sebelumnya, ternyata pak Faisal begitu ramah. Dia menjelaskan bagaimana proses pengkemasan yang umumnya digunakan untuk mengirimkan paket buku.
Dengan sesekali mengirimkan stiker yang lucu dalam kolom pesan, saya jadi merasa senang dan tidak canggung lagi. Keramahan memang adalah kunci untuk menjaga komunikasi kepada konsumen. Saya melihat praktik komunikasi yang dijalankan dan di gambarkan langsung Bapak Faisal kepada saya.
ADVERTISEMENT
Ketika paket saya sudah selesai di kemas. Jam kerja sudah menunjukkan waktu pulang, namun saya insiatif menunggu dan tetap di kantor, untuk bisa bertemu langsung dengan pak Faisal.
Selang 15 menit berlalu, Pak Faisal sudah di depan kantor menunggu paket yang akan saya titipkan padanya untuk dikirimkan. Dengan senyum dia melihat hasil packing yang saya buat, pak Faisal kemudian membisiki saya. “Mas, apakah ada kater dan selotip?”
Ada apa pak faisal? Tanyaku kembali
Gak apa-apa. Kemudian saya lihat pak Faisal bergeser teras kantor. “Mas, karyawan yang lain udah pulang po?” dengan dialek jogja dia bertanya.
“Iya pak Faisal”. Jawabku
Setelah di kemas kembali sama pak Faisal, paket buku yang akan saya kirimkan telah siap.
ADVERTISEMENT
“di kemas ulang to pak Faisal”, aku kembali bertanya
“iyaa mas, gak papa kok, Namanya baru belajar. Saya jalan dulu ya mas, terima kasih”.
Sepintas dialog itu mungkin tidak berarti apa-apa, namun saya menangkap ada pembelajaran di dalamnya. Pak Faisal sebagai kurir JNE, memberikan kaca teladan tentang bagaimana menjaga konsumen dengan baik, dengan tidak mengecewakannya, yang mungkin belum tentu didapatkan pada beberapa kurir jasa pengiriman lainnya.
Saya sebagai orang awam, merasa dibimbing dengan baik, sehingga saya bisa belajar sedikit demi sedikit, bagaimana mengkemas paket buku dengan baik.
Semua orang punya kesempatan belajar, namun kadang lingkungan selalu menghakimi mereka yang masih awam. Ruang untuk belajar bisa terbuka, tetapi apabila tidak di dukung oleh lingkungan yang suportif, juga akan menghambat mereka untuk belajar dan berkembang.
ADVERTISEMENT
Saya kemudian ingat dengan cerita Kang Maman tentang bagaimana mengajarkan anak untuk cinta terhadap buku. Kang Maman melihat anak yang memegang buku dengan posisi buku terbalik, berbeda dengan anak-anak lainnya. Namun Kang Maman, tidak langsung memberitahu si anak tersebut atas kesalahannya ketika memegang buku, namun Kang Maman menunggu waktu ketika Kang Maman cuma berdua dengan anak tersebut, dan mengajarinya bagaimana cara memegang buku dengan benar. Ini terdengar sepele namun buktinya, anak tersebut sampai sekarang sangat mencintai buku. Sebab dengan hal kecil, bisa membuahkan sesuatu yang besar.
Ketika mendengar kisah Kang Maman, saya jadi teringat dengan Pak Faisal, seorang kurir JNE yang membimbingku dengan kaca teladan sikap yang langsung saya rasakan. Packing atau kemas buku yang mungkin bagi sebagian orang mudah, namun bagi orang awam seperti saya, tentu tidak demikian. Pasti ada standar keamanan yang harus di pastikan, produk paket harus sampai di tangan konsumen dengan baik.
ADVERTISEMENT
Pak Faisal turut menjaga komitmen dan kepercayaan konsumen dengan teladan-teladan kecil yang dia praktikan. Terima kasih pak Faisal.
#JNE32tahun, #JNEBangkitBersama dan #jnecontentcompetition2023 #ConnectingHappiness.